loading...
Showing posts with label Sepakbola Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Sepakbola Indonesia. Show all posts

Thursday, February 17, 2022

Rekrut Pemain Dari Indonesia, Klub Luar Negeri Dapat Banyak Bonus

 Sehari sebelum keberangkatan ke Kamboja untuk ajang Piala AFF U-23, PSSI mengumumkan bahwa Timnas Indonesia U-23 mengundurkan diri dari kompetisi tersebut dikarenakan, banyaknya pemain yang terpapar covid-19. Berat tentunya, apalagi euforia AFF Suzuki Cup yang baru saja selesai di awal tahun 2022 masih terasa dan pecinta sepakbola di Indonesia masih haus akan pertandingan timnas.

Seperti kita ketahui semua, bahwa kompetisi dalam negeri Liga 1 saat ini sedan turun pamornya, dikarenakan banyaknya isu-isu terkait pengaturan skor dan pertandingan tetap dilanjutkan walaupun salah satu tim, pemainnya banyak yang terkena covid-19.

Terlepas dari itu semua, kabar bahagia datang dari PSIS Semarang. Mereka melepas bek kiri andalan mereka, Pratama Arhan ke klub divisi dua Liga Jepang, Tokyo Verdy. PSIS Semarang melepas Arhan dengan status free transfer dengan komitmen, Arhan akan menjadi Brand Ambassador PSIS Semarang selama berkarir di luar negeri dan jika kembali ke Indonesia, Arhan akan kembali mengenakan jersey Laskar Mahesa Jenar, julukan PSIS Semarang.

Baca juga: Pemain ini mengedit bendera Palestina menjadi Israel

Proses kepindahan Arhan ke Tokyo Verdy, cukup memakan waktu yang lama. Hingga akhirnya kata sepakat antara, Arhan, Tokyo Verdy dan PSIS Semarang tercapai.

Arhan Pratama, resmi kontrak permanen dengan Tokyo Verdy

Bagi Tokyo Verdy, merekrut pemain dari Indonesia dengan label pemain Timnas, sangat menguntungkan dari sisi marketing. Dilihat dari jumlah followers Instagram Tokyo Verdy yang melesat cukup tinggi. Awalnya hanya berkisar 30 ribuan, kini followers Tokyo Verdy menembus angka 297 ribu pengikut. Tokyo Verdy saat ini adalah klub di Jepang dengan pengikut terbanyak yang sebelumnya dipegang oleh Vissel Kobe. Pengikut Vissel Kobe terdongkrak dikarenakan, bergabungnya mantan pemain Barcelona, Andreas Iniesta. Tapi, pesona Arhan Pratama tak mampu ditandingi oleh keberadaan Iniesta. :)

Pengikut Tokyo Verdy menjadi yang terbanyak saat ini


Seperti diketahui juga bahwa, jauh sebelum Arhan, ada nama seperti Asnawi Bahar yang bermain dengan Ansan Greeners, klub kasta kedua Liga Korea Selatan, juga terdongkrak followers IG-nya. Saat ini, followers IG Ansan Greeners sudah tembus 100 ribu pengikut. 

Pengikut Ansan Greeners meningkat sejak ada Asnawi


Kemudian ada Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaiman yang merumput bersama di FK Senica, sebuah klub sepakbola Slovakia yang bermain di kompetisi Liga Super Slovakia. Awalnya, Egy yang sebelum bermain di Lechia Gdanks memutuskan pindah ke FK Senica. Saat itu juga, pengikut IG FK Senica yang hanya berjumlah 40 ribuan, melesat bak roket. Dengan bergabungnya Witan Sulaiman dengan status pemain pinjaman dari Lechia Gdanks, pengikut FK Senica sudah menembus di angka 195 ribu pengikut.

Jumlah pengikut di IG FK Senica


Rekrut Pemain Dari Indonesia, Klub Luar Negeri Dapat Banyak Bonus. Sebenarnya masih ada beberapa pemain yang merumput di luar negeri, seperti Bagus Kahfi yang merumput bersama FC Utrecht U-19, David Maulana dan Brylian Aldama yang dipinjamkan di klub Kroasia, HNK Rijeka, dan masih beberapa pemain lainnya yang belum terekspose.


Mari kita doakan, semoga pemain muda yang saat ini sedang menimba ilmu di klub-klub luar negeri bisa tetap konsisten dan tentunta mengalami perkembangan. Sehingga saat kembali perkuat Timnas, dari segi permainan bisa mempengaruhi rekan satu tim yang lain untuk menjadi lebih baik, sehingga gelar juara yang selama ini jarang didapat. Bisa dipeluk oleh sang Garuda.


Friday, December 31, 2021

Prediksi Leg 2, Final AFF Suzuki Cup 2020

 Final leg pertama, berakhir anti klimaks, Indonesia harus mengakui keunggulan Thailand dengan skor 0-4 tanpa balas. Gol cepat yang dicetak olah kapten Timnas Thailand, Chanathip Songkrasin sedikit membuat mental Asnawi dan kawan-kawan menurun. Perlahan tapi pasti, Timnas Indonesia mulai bangkit dan menyusun serangan untuk menjebol gawan Thailand. Pertahanan Thailand cukup disiplin dan rapat. Pemain tengah mereka sigap turun ke belakang membantu pertahanan saat diserang Irfan Jaya, dkk.

Indonesia punya peluang emas di menit 40, saat Witan menyusur dari sisi kanan pertahanan Thailand dan berhasil lepas dari kawalan serta mengirimkan umpan ke depan gawang. Di depan gawang sudah ada dua pemain Indonesia, Dedik dan Dewangga dan hanya ada satu pemain bertahan Thailand. Bola umpan Witan tepat jatuh di kaki Dewangga yang berdiri bebas tanpa pengawalan dan hanya one on one dengan kiper Thailand. Sayang sekali, bola langsung ditendang dengan kaki kiri, bola melambung di atas gawang Thailand.

ekspresi Dewangga saat gagal mencetak gol

Mental pemain Indonesia masih on fire, masih ada harapan untuk bisa menembus rapatnya pertahanan Thailand. Tapi apa dikata, gol ke dua, tiga dan empat malah yang bersarang di gawang Indonesia yang dikawal Nadeo. Masih ada harapan di pertandingan kedua nanti tanggal 1 Januari 2022.

Para pecinta sepakbola mungkin masih ingat dengan pertandingan Barcelona vs PSG di babak knock-out Liga Champions. Saat itu, Barcelona dibantai PSG saat bertandang ke Paris. Skornya juga telak, 4-0 sama seperti kekalahan Indonesia. Pada pertandingan kedua dia Camp Nou kandang Barcelona, gantian PSG yang dilibas dengan skor 6-1. Ya, memang berbeda antara Barcelona dan Timnas Indonesia, tapi keduanya sama dalam hal kekalahan pertama. Semoga pemain Timnas kita bisa mencontoh semangat juang para pemain Barcelona untuk menang dan membalikkan keadaan menjadi Juara AFF Suzuki Cup 2020.

Prediksi Leg 2, Final AFF Suzuki Cup 2020 Indonesia bisa menang 4-0, kemudian dilanjutkan dengan adu pinalti. Indonesia keluar menjadi juara. Mari kita doakan !!


Wednesday, December 29, 2021

Prediksi Final AFF 2020, Leg 1: Indonesia vs Thailand

Kejuaraan Piala AFF 2020 sudah memasuki babak akhir, yaitu babak final. Hari ini, tepatnya jam 19.30 waktu Indonesia pertandingan pertama akan dilaksanakan di National Stadium, Singapore. Seperti kita ketahui bersama, Indonesia lolos ke final dengan mengalahkan tuan rumah Singapore dengan skor 4-2 melalu perpanjangan waktu. Memang tidak bisa dipungkiri, Timnas Singapore yang bermain dengan 9 orang pemain di waktu normal, membuat Timnas Indonesia kewalahan melalui serangan balik cepat. Hal ini yang harus diwaspadai oleh Timnas kita saat final melawan Thailand.

Sedangkan Thailand sendiri, lolos ke final setelah unggul agregat 2-0 atas Vietnam. Pertandingan pertama, Thailand unggul 2-0 dan pertandingan kedua, berakhir dengan imbang tanpa gol. Kecepatan pemain-pemain Thailand harus menjadi titik fokus bagi pelatih Indonesia, Shin Tae Yong. Pelatih yang kerap disapa STY ini, selalu menampilkan strategy dan line up yang berbeda di setiap pertandingan. Contoh saja, saat babak kualifikasi melawan Kamboja dan Laos, playmaer andalan Indonesia Evan Dimas selalu jadi starter line up. Saat melawan Vietnam dan Malaysia, Evan Dimas hanya menjadi super sub. Begitu juga saat pertandingan semifinal, Evan Dimas memulai dari bangku cadangan.

Evan Dimas dan Irfan Jaya saat melakukan selebrasi

Final pertandingan pertama ini, Indonesia harus kehilangan bek sayap kiri mereka yang cukup berperan besar saat menggilas Malaysia 4-1. Pratama Arhan harus absen karena akumulasi kartu, posisinya mungkin akan diisi oleh Dewangga dan posisi centre back akan diisi Ridho dan Fachrudin. Serta sisi kanan oleh Asnawi. Untuk sisi tengah, absen Rahmat Iriyanto yang dikabarkan cidera bahu, kemungkinan duet Kambuaya dan Rumakiek masih menjadi andalan STY serta Evan Dimas, kemungkinan akan memulai dari bangku cadangan. Dari sisi penyerang depan, Witan selalu menjadi pilihan utama dengan tandem yang selalu berubah yang tidak bisa diprediksi.

Dari sisi Thailand, harus kehilangan 2 pemain kuncinya. Chatchai Budprom sebagai penjaga gawang Thailand harus menepi dalam waktu yang lama karena menderita cidera ACL saat melawan Vietnam di leg kedua. Selain itu, dari sisi kiri pertahanan Thailand juga harus kehilangan Theerathon Bunmathan yang kasusnya sama seperti Arhan Pratama yaitu akumulasi kartu kuning. 

Dari sisi tengah, Thailand masih diperkuat sang kapten Chanathip Songkrasin yang sekaligus sebagai tokoh dibalik tersingkirnya Vietnam. Pemain yang bermain di J-League bersama Consadole Sapporo ini memiliki penguasaan bola di atas rata-rata serta kecepatannya juga harus diwaspadai oleh pemain Indonesia.

Chanathip saat selebrasi gol ke gawang Vietnam

Pertandingan pertama Final AFF 2020 antara Indonesia vs Thailand, diprediksi akan seru. Kedua tim kemungkinan akan saling bertukar serangan. Skor akhir untuk Prediksi Final AFF 2020, Leg 1: Indonesia vs Thailand adalah berakhir imbang 2-2. Kalau kalian bagaimana?

Tuesday, April 27, 2021

Asnawi Dijuluki Park Ji Sung dari Indonesia

Satu lagi anak muda Indonesia "berani" menjajal Liga sepak bola di negeri orang. Pria kelahiran Makassar ini mendarat di Korea Selatan dan bergabung dengan klub Ansan Greenes yang berlaga di Liga 2 Korea Selatan. Asnawi Bahar Mangkualam, bergabung dengan Ansan sejak awal tahun 2021, tepatnya di bulan Februari. Tentunya ini berita baik buat Sepak Bola di Indonesia dan generasi pemain muda lainnya. Sebelumnya ada Egi Maulana Vikri yang bermain di Lechia Gdanks dan berlaga di Liga Utama Polandia.


Sejak saat itu, banyak pemain muda Indonesia dilirik oleh beberapa klub dari luar negeri, khususnya di kawasan Asia. Asnawi bisa berlabuh di Korea Selatan tak lepas dari tangan dingin dan rekomendasi dari juru taktik Timnas Indonesia, Shin Tae Yong yang saat itu merekomendasikan Asnawi untuk direkrut oleh Ansan Greeners. Tak bisa dipungkiri, fans Indonesia terkenal sangat militan dan memberikan pengaruh baik terhadap klub. Sebelum diumumkan secara resmi oleh Ansan, followers instagram Ansan Greeners hanya berjumlah 3 ribuan. Setelah resmi mengumumkan merekrut Asnawi Mangkualam, jumlah followers Ansan Greeners meningkat drastis hingga menembus angka 40 ribuan. Bahkan sampai saat ini (28/4/2021), jumlah followersnya sudah berada di angka 46 ribuan. Pihak klub pun merespon baik dengan menggunakan Bahasa Indonesia di beberapa unggahan.


Asnawi yang sejatinya berposisi sebagai bek sayap di sisi kanan. Pelatih Ansan, Kim Gil-sik perlahan merubah dalam tanda kutip posisi dari Asnawi. Sang pelatih mencoba Asnawi di posisi lebih menyerang yaitu di posisi sayap kanan. Menggunakan formasi 4-3-3, Asnawi yang diturunkan sejak menit pertama dan bermain penuh saat meladeni Daejon Hana Citizen berhasil membayar tuntas kepercayaan yang diberikan pelatih.

Menit 81, Asnawi menyisir dari sisi kiri pertahanan lawan mendapat umpan pendek dan sedikit melakukan penetrasi sebelum melepaskan umpan mendatar yang langsung dicocor oleh Shin Jae-min. Pertandingan berakhir dengan kemenangan tipis Ansan 1-0. Assist yang diberikan oleh Asnawi ini, seketika menyihir sepak bola yang ada di Korea Selatan. Bahkan, komentator pun mengibaratkan Asnawi seperti pemain legenda mereka yaitu Park Ji Sung. Mereka menyebut Asnawi adalah Park Ji Sung dari Indonesia.

EWAKO ASNAWI !!



Monday, December 30, 2019

Evan Dhimas dan Andik Pamit, Nadeo Resmi Berseragam Bali United

Liga 1 Indonesia telah resmi berakhir dan Bali United FC keluar sebagai pemenang kompetisi kasta tertinggi di republik ini. Bahkan Bali United sudah memastikan juara sebelum liga berakhir. Dengan berakhirnya kompetisi, maka jendela transfer pemain resmi dibuka.

Kabar dari Bandung, Persib secara resmi melepas gelandang pengangkut air yaitu Hariono. Pemain yang telah membela "The Viking" selama 11 musim ini harus rela meninggalkan jersey biru kebanggan Persib. Kabarnya, Hariono tidak masuk dalam skema tim oleh sang pelatih untuk mengarungi musim tahun depan. 

Tidak membutuhkan waktu lama bagi Hariono berstatus "jobless", klub besar dari tanah Bali meminangnya dengan free. Bali United merekrut Hariono.



Pergerakan Bali United di akhir tahun 2019 sangat cepat. Tidak tanggung-tanggung, Bali United lagnsung mengumumkan 3 pemain baru. Hariono, Nadeo (penjaga gawang timnas U-23) dan Gavin Kwan. 

Nadeo Argawinata sebenarnya masih punya kontrak satu tahun lagi di Borneo FC. Bos Borneo FC, Nabil Husein mengatakan, rela melepas Nadeo demi karier sang pemain dan karena Bali United akan mewakili Indonesia di kompetisi Asia. Kedua belah pihak, Borneo FC dan Bali United sepakat untuk tutup mulut mengenai nilai transfer yang dikucurkan.


pemain ketiga yaitu Gavin Kwan juga resmi berpamitan dari klub lamanya Barito Putera setelah selema 3 musim berkostum kuning. Gavin Kwan juga resmi menjadi serdadu tridatu. Pemain ini memang diketahui memiliki keluarga yang tinggal domisili, mungkin alasan "dekat dengan keluarga" menjadi faktor Gavin menerima pinangan Bali United.

Masih dari Barito Putera, klub ini juga harus melepas pemain yang tahun lalu menjadi transfer saga. Evan Dhimas Darmono secara resmi berpamitan dengan Barito Putera dan Hasnur Group selaku pemilik dan sponsor dari Barito Putera. Evan Dhimas memposting pamitannya ke akun social media miliknya (instagram) pada tanggal 28 Desember 2019. Sampai saat ini, belum diketahuin akan berlabuh kemana sang pengatur serangan ini akan berlabuh. Evan Dhimas berkilah akan fokus untuk recovery cidera yang didapat saat final Sea Games 2019 di Philipina.



Transfer pemain akan menjadi transfer yang paling ditunggu, setelah pemain sayap Timnas Indonesia yang juga bonek, Andik Vermansah melalui instagram pribadinya berpamitan dengan Madura United FC. Andik hanya satu tahun membela tim yang berjuluk sapi kerap tersebut. Pemain yang tahun lalu jadi perebutan dan polemik karena keinginannya berkostum bajul ijo Persebaya Surabaya "tidak disambut" oleh manajemen Persebaya.


Kita tunggu pemain-pemain tersebut akan berlabuh dan pemain siapa lagi yang akan memutuskan untuk pamit. Transfer pemain baru mulai, menarik untuk dinantikan.. 

Tuesday, March 5, 2019

Ezra Walian Dipanggil, Tapi Tak Ada Kabar

Timnas Indonesia U-23 dibawah asuhan Coach Indra Sjafri sudah memasuki pemusatan latihan. Nama Ezra Walian kembali masuk dalam daftar pemain yang dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-23. Namun hingga saat ini, pemain yang merumput di kasta kedua Liga Belgia bersama RKC Waalwijk itu belum memberikan kabar bisa atau tidak bergabung. Sebelumnya, Ezra juga dipanggil bergabung untuk mengikuti AFF Championship U-23 tetapi tidak mendapat ijin dari klubnya bernaung.


Ezra Walian berusaha merebut bola


Padahal, dua pemain lain yang juga berkarir di luar negeri seperti Egy Maulana Vikri (Lechia Gdank) dan Saddil Ramdani (Pahang FA) sudah memberikan kabar. Keduanya akan merapat dalam waktu dekat.

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri pun memperingatkan Ezra untuk segera merespon pemanggilan ini. Jika tidak ada kabar, mantan juru racik Bali United ini tak segan-segan mencoret namanya dari daftar.

"Ezra nggak tau entah di mana dia. Gak ada kabar soalnya. Saya sudah memberikan dua kali kesempatan kepada dia. Kalau minggu ini gak ada juga, out," ujar Indra usai memimpin latihan di lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2019).

"Egy tanggal 12 (Maret) berangkat dari sana berarti 13 akan datang di sini. Saddil juga rencananya tanggal 8," katanya menambahkan.


Agenda Uji Coba
TC ini merupakan rangkaian seleksi skuat yang akan bermain untuk Kualifikasi Piala AFC U-23 2020 di Vietnam pada 22-26 Maret 2019. Nantinya pada event tersebut, Indra hanya akan membawa 23 pemain dari 30 personil yang ikut TC.

Namun sebelum berangkat ke Vietnam, rencananya Timnas Indonesia U-23 bakal berlatih tanding melawan Bali United pada 17 Maret mendatang. Pertandingan uji coba ini pun sangat penting diikuti semua pemain.

"Jadi yang jelas tiga hari ini kita akan meningkatkan kebugaran pemain tapi dengan cara game taktikal. Ada possesion dan lain sebagainya. Yang penting pemain bugar dulu semua. Nanti baru kita masuk mencari pemain-pemain yang cocok dengan gameplan kita di Piala Asia nanti," imbuhnya

Tuesday, February 12, 2019

Extra Time Tak Cukup Selamatkan Persija

Impian Persija Jakarta untuk melaju ke babak selanjutnya di kualifikasi Liga Champions Asia 2019 terpaksa harus dikubur dalam-dalam. Walau sempat memberi perjuangan spartan, Macan Kemayoran terpaksa harus kalah dari tuan rumah Newcastle Jets lewat skor, 3-1.

Perjuangan militan dari Andritany Ardhiyasa dan kolega memang cukup menawan di laga ini. Sepanjang babak pertama misalnya, Persija terlihat mampu mengimbangi permainan tuan rumah. Bahkan, dua kali Persija mengancam melalui Riko Simanjuntak dan Alberto 'Beto' Goncalves. Praktis, babak pertama berakhir sama kuat, 0-0.


Di babak kedua, tuan rumah langsung menggebrak. Akselerasi Roy O'Donovan di sisi kiri pertahanan Persija, diakhiri dengan umpan mendatar yang mampu diteruskan jadi gol oleh Ronald Vargas. Skor 1-0 untuk tuan rumah.

Ryuji Utomo berjibaku menjaga pemain Newcastle Jets


Tersentak oleh gol tersebut, Persija merespons dengan meningkatkan intensitas serangan. Beto yang kelelahan digantikan oleh Novri Setiawan, sehingga menambahkan kecepatan di daya gedor Macan Kemayoran. Namun, Persija justru curi gol penyama kedudukan melalui skema sepak pojok. Umpan sepak pojok dari Riko berhasil disundul oleh Ramdani Lestaluhu dan sukses menyamakan skor menjadi 1-1.

Skor ini sendiri bertahan hingga akhir babak kedua dan memaksa diadakannya babak extra time. Namun nahas bagi Persija, keunggulan fisik Newcastle Jets tampak jelas di sini. Di babak tambahan, tuan rumah mencetak dua gol melalui suntingan gol sang kapten, Nigel Boogaard dan gol dari pemain pengganti, Matthew Ridenton. Skor 3-1 memastikan kekalahan Persija dan mengirim mereka ke AFC Cup 2019. Extra time tak cukup menjaga Persija untuk tetap berlaga di Liga Champions Asia.

Di AFC Cup 2019, Persija tergabung di Grup G bersama Ceres Nugros (Filipina), Becamex Binh Duong (Vietnam), dan Shan United (Myanmar).

Saturday, February 9, 2019

Crstian Gonzales Tak Lagi Berseragam PSS Sleman

Terjawab sudah kepastian dari mantan striker Timnas Indonesia, Cristian Gonzales. PSS Sleman memutuskan melepas penyerang gaek, Cristian 'El Loco' Gonzales. 'Super Elang Jawa' julukan PSS Sleman memilih tak memperpanjang kontrak pemain kelahiran Uruguay ini.

Posisi yang ditinggal oleh Gonzales sangat krusial, pasalnya dalam keberhasilan PSS menjuarai Liga 2 musim 2018 lalu. Dia mencetak 15 gol, menunjukkan ketajamannya kendati sudah berusia 42 tahun.


Cristian Gonzales melakukan selebrasi usai mencetak gol ke kandang lawan


"El Loco kita tidak ada komunikasi lagi, iya (dilepas), begitulah kira-kira," kata Manajer PSS Sleman, Retno Sukmawati saat dihubungi detikSport, Sabtu (9/2/2019).

Retno tidak menjelaskan apa alasan manajemen tidak memperpanjang kontrak Gonzales. Guna menutup lubang posisi yang ditinggalkan Gonzales, manajemen PSS kini memburu penyerang asal Brasil. Retno mengaku telah mengirimkan proposal penawaran kepada pemain negeri Samba itu.


"Kemarin kami sudah kirim negosiasi ke agen dan pemainnya. Saat ini kami menunggu jawabannya, karena pemain itu juga menunggu surat penawaran kita," sebutnya. 

Meski demikian, Retno belum bersedia membocorkan siapa nama pemain tersebut. Dia hanya menyebut pemain itu belum pernah bermain di kompetisi sepakbola Indonesia. 

"Belum pernah main di Liga Indonesia. Nanti kalau ada info lanjutan kami sampaikan," imbuhnya. 

Monday, January 28, 2019

Lechia Gdanks Tak Beri Ijin Egy Maulana Vikri Membela Timnas

Piala AFF U-22 dalam hitungan minggu akan segera digelar di negeri Kamboja. Berita mengejutkannya adalah, tiga negara yaitu Singapura, Laos dan Brunei Darussalam menyatakan mundur dari kompetisi ini.

Tak kalah mengejutkan juga, datang dari Timnas Indonesia U-22, anak asuh Indra Sjafri ini kemungkinan tidak akan diperkuat oleh wonderkid Egy Maulana Vikri. Lechia Gdanks, klub tempat Egy berlabuh tak memberikan ijin untuk Egy berlaga menggunakan lambang garuda di dada.


"PSSI sudah menerima surat balasan Lechia Gdansk dan RKC Waalwijk bahwa Egy Maulana dan Ezra Walian tidak bisa dilepas ke timnas U-22 Indonesia. Dua pemain ini masih dibutuhkan klub mereka untuk berkompetisi," kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria.


Namun begitu, Ratu Tisha menyatakan bahwa pelatih timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri, telah memiliki opsi pemain lain.

"Hal ini pun sudah kami komunikasikan dengan coach Indra. Beliau pasti sudah mempunyai opsi pemain lain bila mereka tidak bisa bergabung," ujarnya menambahkan.


Jika melihat pada daftar pemain saat ini, pemain muda Persib Bandung, Billy Keraf, bisa masuk dalam opsi lain Indra Sjafri. Pasalnya, Billy memiliki kesamaan posisi dengan Egy sebagai penyerang sayap di skuat Garuda Muda. Apalagi, Billy juga mempunyai kecepatan yang sempat menghebohkan sepak bola tanah air ketika membela Maung Bandung di Liga 1 2017.

Aksi solo run Billy ketika membela Persib melawan Perseru Serui cukup menjadi perbincangan hangat di media sosial. Selain itu, Billy juga sempat merasakan bermain di Asiop Apacinti seperti halnya Egy ketika masih junior. Nama Billy sudah tidak asing lagi bagi timnas Indonesia, sebab ia juga pernah membela timnas dalam kelompok usia 12 dan 14 tahun.

Billy Keraf saat membela PERSIB


Selain Billy, Indonesia juga masih punya Terrens Puhiri yang tak kalah membuat heboh jagad dunia sepakbola lewat aksi solo run-nya saat membela Borneo FC. Lewat aksi tersebut, Terrens diganjar dengan rewards sebagai pemain pinjaman di klub Thailand, Thai Port FC selama semusim tahun 2018.

Terrens Puhiri saat berseragam Thai Port FC


Menarik menanti siapa pengganti sosok Egy dalam skuat timnas U-22 Indonesia di Piala AFF U-22 2019.

Wednesday, January 2, 2019

PSSI Bisa Apa??

Beberapa bulan lalu, di Indonesia sempat viral dan ramai mengenai sepakbola. Apalagi kalau bukan induk organisasi sepakbola Indonesia, PSSI. Setelah kegagalan Timnas Senior di ajang Piala AFF Championship 2018 yang tidak berhasil menembus babak kualifikasi dan hanya berhasil finish di posisi ke tiga klasemen akhir. Indonesia menambah panjang catatan prestasi kegagalannya dalam kompetisi AFF Championship.


Sebelum berlaga di AFF Championship 2018, polemik kepala pelatih Timas Senior pun terjadi. Pelatih sebelumnya yaitu Luis Milla yang berhasil membawa perubahan dalam permainan timnas dianggap gagal. Memang Luis Milla tidak berhasil membawa Timnas Indonesia berlaga di semifinal Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, tetapi dari pengamat sepakbola dan para pemain berpikiran sebaliknya. Coach Milla sapaan akrab dari Luis Milla dianggap telah memberikan perubahan besar dalam visi misi dan cara bermain dari Timnas Indonesia.


PSSI sempat mengatakan kalau untuk AFF Championship, Luis Milla masih tetap akan memimpin Timnas Indonesia. Tetapi kenayataannya, Luis Milla diganti dan menunjuk Bima Sakti untuk menahkodai Timnas berlaga di AFF Championship 2018. Di bawah asuhan Coach Bima, Timnas Indonesia seperti tidak punya pola dalam permainan, baik itu menyerang maupun bertahan. Coach Bima pun selalu ber-eksperimen dengan merubah line up pemain inti di setiap pertandingan. Bahkan saat melawan Timor Leste, Indonesia nyaris dipermalukan di Gelora Bung Karno.


Setelah kegagalan Timnas tersebut, akhirnya merembet kepada kompetisi Liga 1, Liga 2 dan Liga 3. Match fixing atau pengaturan skor menjadi issue dan akhirnya muncul ke publik secara gamblang saat pertandingan terakhir PSMP Mojokoerto melawan Aceh United. Saat pemain PSMP Mojokerto hendak melakukan pinalti, tanpa diduga bola yang ditendang melenceng jauh dari gawang. Pengamat dan pelatih sepakbola pun menyatakan bahwa itu tindakan yang aneh.


Setelah kejadian tersebut, beberapa kasus pun bermunculan salah satunya adalah pengakuan manajer dari Madura FC yang secara terang-terangan mendapat tawaran sejumlah uang dari EXCO PSSI untuk mengalah di kandang PSS Sleman. Pernyataan manajer Madura FC ini saat diwawancarai dalam program talk show, Mata Najwa.


Setelah kejadian tersebut, sampai sekarang masih jadi pertanyaan.. PSSI Bisa Apa?

Wednesday, January 24, 2018

Bali United gagal, Madura United juga tersingkir

Spasojevic dikawal dua pemain Chiangrai

Seperti diketahui, Bali United adalah satu-satunya perwakilan Indonesia dalam ajang Liga Champions Asia (LCA). Sebelum melangkah lebih jauh, Bali United harus melewati kualifikasi terlebih dahulu. Dewi Fortuna belum berpihak kepada tim berjulukan "Serdadu Tridatu" tersebut, mereka harus mengakui keunggulan Chiangrai United.


Bertanding sebagai tim tamu, Bali United datang ke Thailand menyambangi markas Chiangrai United dengan semangat penuh. Bali United harus mengalahkan tim tuan rumah untuk melaju ke LCA. Kedua tim bermain cukup hati-hati, apalagi tim tuan rumah yang memperagakan strategi bola panjang dengan memanfaatkan striker asing mereka yang memang memiliki postur tinggi, Cleiton Silva. Serangan Chiangrai berhasil dikandaskan oleh barisan pertahanan Bali United yang dikomando oleh Demerson, pemain anyar asal Brasil.


Selama 2 x 45 menit pertandingan, skor kacamata harus diterima oleh kedua tim. Dalam babak tambahan, 2 x 15 menit, kelengahan barisan belakang Bali United harus dibayar sangat mahal. Dua gol yang diciptakan Chiangrai United, terjadi pada babak pertama tambahan waktu. Bali United terus mencoba mengejar, tepatnya di menit 151, striker naturalisasi yang juga andalan Timnas Indonesia, Spasojevic berhasil mencetak gol indah dan memperkecil skor menjadi 2-1.


Gol Spasojevic merupakan gol terakhir di pertandingan ini, Bali United kalah dan gagal melaju ke LCA. Dengan hasil ini, Bali United dipastikan akan  berkompetisi di AFC, mewakili Indonesia bersama Persija. Hasil ini pun juga membuat Madura United yang tadinya masuk sebagai cadangan untuk berkompetisi di AFC jika Bali United lolos ke LCA, harus merelakan gagal tampil di AFC.

Monday, January 22, 2018

Persebaya Angkat Bendera Putih Kejar Andik

Andik Vermansyah saat membela Timnas Indonesia


Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, secara resmi "mengangkat bendera putih" untuk memulangkan si anak hilang dambaan seluruh suporter bajul ijo. Dilansir dari beberapa media, pihak Persebaya dan pihak Andik Vermansyah melalui agennya sudah melaukan komunikasi tanpa terekspose oleh media. Negoisasi yang cukup alot antara kedua belah pihak. Bahkan, Andik Vermansyah bersedia bertemu dengan Persebaya tanpa perantara sang agen.


Menurut surat terbuka dari Bos Persebaya yang disunting oleh kompas.com, tanggal 17 Januari sudah diatur untuk pertemuan antara Andik Vermansyah, Presiden Persebaya, Manajer Tim dan Tim Pelatih untuk membicarakan dan menyelesaikan semuanya. Tetapi sang pemain membatalkannya dengan alasan telah ada janji dengan pihak Malaysia (di sini tidak disebutkan pihak tersebut apakah urusan pribadi atau bisnis)


Azrul Ananda pun tak berhenti, tanggal 18 Januari antara Azrul dan Andik saling bertukar pesan. Dari pihak Andik selau menegaskan mengenai angka apakah pihak Persebaya bersedia atau tidak. Menurut Azrul, Persebaya bukan hanya satu orang dan bukan hanya untuk satu tahun ke depan. 

"Saya sampaikan lagi bahwa tentu saya tak memaksakan diri memenuhi permintaan Andik. Dan, saya tegaskan bahwa kami memikirkan Persebaya bukan hanya untuk satu tahun. Bagaimana pun tetap yang terbaik adalah duduk bersama," lanjut Azrul.


Dijelaskan juga bahwa, Persebaya berencana ingin mengontrak Andik dengan durasi panjang. Akan tetapi kontrak durasi panjang bukan yang utama menurut pihak Andik. Inilah salah satu penyebab dari kandasnya Andik kembali ke klub yang sudah membesarkan namanya, selain angka kontrak yang disodorkan ke piha Persebaya.


Well, drama transfer saga di Indonesia masih belum berakhir. Kita masih menunggu, klub manakah yang akan menjadi tempat Andik bermain. Apakah Andik kembali berkompetisi di Malaysia atau tetap di Indonesia?

Tuesday, January 2, 2018

Evan Dimas dan Ilham Udin, Diultimatum!

Kisruh Indonesia dan Malaysia sepertinya masih akan bermunculan. Kali ini kisruh dari lapangan hijau. Transfer dua pemain andalan timnas Indonesia, Evan Dimas dan Ilham Udin sampai sekarang tak kunjung rampung. Belum menemukan titik terangnya. Kedua pemain eks Bhayangkara FC itu memang telah menandatangani kontrak dengan Selangor FA, tapi hingga pergantian tahun, kedua pemain belum menginjakkan kaki di markas 'Red Giants', julukan Selangor FA.


Hal ini berawal dari Ketum PSSI, Edy Rahmayadi yang geram karena kedua pemain lebih memilih berkarier di luar negeri ketimbang di Indonesia. Seharusnya Evan dan Ilham dijadwalkan tanggal 23 Desember 2017 datang ke Selangor untuk melakukan sesi latihan perdana. Tapi di tanggal tersebut, kedua pemain tidak kunjung datang. Hingga tahun berganti menjadi 2018, belum ada tanda-tanda Evan dan Ilham akan menuju Malaysia. Presiden Selangor FA, Datuk Abdul Rauf Ahmad, mengeluarkan ultimatum untuk mereka.

"Mereka berdua harus sudah datang untuk melakukan latihan besok, seperti yang sudah dijanjikan"


Ketum PSSI, Edy Rahmayadi khawatir kedua pemainnya tersebut tidak diberi ijin oleh Selangor FA untuk mengikuti TC Timnas Indonesia untuk menghadapi Asian Games 2018. Seperti diketahui, event Asian Games 2018 tidak masuk dalam kalender event FIFA. Sehingga, Selangor FA berhak untuk tidak mengijinkan Evan dan Ilham pulang ke Indonesia ketika dipanggil untuk membela Timnas. Masuk akal.


Kasus ini pun membuat petinggi klub Selangor FA tidak sabar dan hendak mengadukan masalah ini ke FIFA. Selain itu, pihak Selangor FA juga berupaya untuk berdiskusi dengan pihak PSSI agar masalah transfer kedua pemain bisa cepat selesai. 


Lewat akun instagram-nya (@evhandimas), Evan Dimas seperti berharap kasus transfernya segera selesai dan ada jalan terbaik. Evan Dimas melaui insta stories yang diunggah tanggal 2 januari 2018, dengan menunjukkan gambar langit dengan caption "Kabar baik datanglah"

Transfer Evan Dimas
Evan Dimas berharap ada kabar baik

Mari sama-sama kita doakan jalan terbaik buat semua pihak, sehingga semua akan berakhir bahagia.

Tuesday, December 19, 2017

Voting, Timnas Selection vs Islandia

Sudah dipastikan Januari 2018, Indonesia kedatangan salah satu tim yang akan berlaga di World Cup 2018 Rusia. PSSI secara resmi merilis jadwal pertandingan antara Timnas Selection dan Timnas yang akan turun di Asian Games, untuk melawan Islandia. Rencananya, tanggal 11 dan 14 Januari adalah jadwal yang sudah ditentukan untuk menghelat laga persahabatan ini.


Islandia dua tahun terakhir ini memang sangat fenomenal. Tahun 2016, mereka berhasil menembus perempat final Piala Eropa sebelum akhirnya kandas oleh tim tuan rumah, Perancis.  Tahun 2018, Islandia kembali membuktikan kemampuannya dengan menjadi salah satu kontestan Piala Dunia 2018, Rusia. Siapa sangka, Islandia lolos ke Piala Dunia 2018 sebagai juara grup. Unggul dua poin atas Kroasia saat kualifikasi. 


Piala Dunia 2018 adalah sejarah pertama kali buat Islandia yang nanti tergabung dalam group D bersama Argentina, Nigeria dan Kroasia.

Islandia vs Indonesia
Timnas Islandia


Timnas Selection sebagai lawan pertama Indonesia merupakan pemain yang dipilih berdasarkan voting para pecinta bola. PSSI telah merilis 35 nama pemain untuk di-vote!. Dalam daftar tersebut, terdapat beberapa nama pemain senior yang sudah pensiun dari Timnas, seperti Firman Utina, Bambang Pamungkas, Cristian "El Loco" Gonzales, Ismed Sofyan dan Hamka Hamzah. Pemilihan pemain bisa dilakukan di situs resmi PSSI. Timnas Selection ini juga sudah dipastikan akan dinahkodai oleh pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy.

Islandia vs Indonesia
Bambang Pamungkas masuk dalam list Timnas Selection


Islandia datang ke Indonesia tidak hanya untuk bertanding, tetapi juga akan melakukan sharing session. Dalam rangking FIFA saat ini, Islandia berada di urutan ke-22 dan Indonesia di urutan ke-154. Sayangnya, pertandingan nanti tidak masuk dalam kalender FIFA. Sehingga perhitungan poin mungkin tidak dilakukan. Tetapi, PSSI tetap akan melaporkannya ke AFC dan FIFA sebagai bahan pertimbangan. 

Islandia vs Indonesia
Hamka Hamzah juga masuk dalam list Timnas Selection


Voting pemain Timnas Selection ditutup tanggal 4 Januari, dan bagi mereka yang beruntung akan mendapatkan tiket gratis menonton langsung pertandingan di Stadion. Kabarnya, pertandingan nanti juga sebagai uji coba perdana stadion kebangaan Indonesia, Stadion Gelora Bung Karno (GBK).


Jadi, jangan sampai ketinggalan..!!

Wednesday, December 13, 2017

Menanti Transfer Saga Liga 1 Indonesia

Liga 1 Indonesia musim 2018 rencana akan bergulir pada bulan Februari. Sejumlah klub mulai menggeliat mencari pemain untuk memperkuat tim menjalani liga. Beberapa klub bahkan ada yang sudah secara resmi memperkenalkan pemain baru mereka kepada khalayak umum. Tidak cuma pemain lokal alias pemain dalam negeri, tetapi juga pemain luar negeri menjadi incaran sejumlah klub Liga 1.

Bhayangkara FC
Klub ini harus kehilangan 3 pemain inti mereka; Evan Dimas dan Ilham Udin yang berlabuh ke klub negeri tetangga Malaysia, Selangor FC. Dan satu lagi yang baru saja menyatakan tidak memperkuat "The Guardians" adalah Spasojevic. Bhayangkara FC langsung bergerak cepat, rumornya mereka telah mendapatkan jasa Vendry Mofu yang sebelumnya memperkuat Semen Padang. Zah Rahan juga masuk dalam radar bidikan Simon McMenemy.

Vendry Mofu saat membela Semen Padang FC



Persija Jakarta
Klub dengan warna kebanggan Orange dan merupakan kebanggan warga Jakarta ini dikabarkan tengah mengincar jasa Isaka Aongor Cernak-Okanya. Isaka adalah pemain yang berasal dari Australia.

Isaka Aongor, pemain berpspor Australia




Persib Bandung
Klub kebanggaan warga Bandung yang merupakan seteru abadi Persija Jakarta ini, berniat akan memulangkan si "anak hilang" Eka Ramdani dari Persela Lamongan. Maung Bandung siapa yang tak kenal dengan sosok pemain satu ini, pemain asli binaan Persib ini sempat membela Persela.

Eka Ramdani sesi interview



Bali United
Salah satu klub yang menonjolkan pemain muda saat kompetisi Liga 1 musim 2017, saat ini tengah mengincar beberapa pemain. Setelah kehilangan striker sekaligus top skor, Comvalius yang hijrah ke Liga Thailand, kini Bali United dihubung-hubungkan dengan pemain naturalisasi Illija Spasojevic. Spaso panggilan akrabnya, tak menampik rumor tersebut.

 
Spaso saat membela Timnas Indonesia



Persebaya Surabaya
Bajul Ijo, musim depan akan bermain di kompetisi tertinggi di Indonesia setelah berhasil keluar menjadi juara Liga 2. Untuk mengarungi Liga 1, selain mempertahankan beberapa pemain pilarnya, kabarnya Persebaya juga berniat memulangkan bek andalan mereka yang saat ini membela Bhayangkara FC, Otavio Dutra. Pemain yang pernah membela Persebaya dari tahun 2010-2012 ini juga menyatakan keinginannya untuk kembali ke Surabaya. Otavio Dutra masih menghormati kontraknya bersama Bhayangkara FC saat ini.


Dutra saat membela Persebaya




Indonesia masih memiliki satu pemain yang digadang-gadang akan menjadi transfer saga, alias transfer paling panas. Setelah 4 tahun merumput di Selangor FC, dia memutuskan untuk tidak melanjutkan kontraknya dan pulang ke Indonesia.


transfer saga liga 1
Klub manakah akan berlabuh,Andik Vermansah


Friday, December 8, 2017

Pemain Timnas Tidak Punya Nasionalisme

Liga 1 Indonesia telah berakhir dengan Bhayangkara FC keluar sebagai juara. Bersamaan dengan itu, dua punggawanya yang juga berlabel pemain timnas memutuskan untuk tidak memperkuat Bhayangkara FC. Mereka adalah Evan Dimas Dharmono dan Ilham Udin Armayin. Keduanya memutuskan untuk merumput di Liga Super Malaysia.


Awalnya ini hanyalah rumor dan hanya Evan Dimas saja yang akan merumput di negeri Jiran. Waktu semakin berlalu, rumor tersebut kian menjadi nyata. Justru kejutan datang dari Ilham Udin yang secara mengejutkan dikaitkan dengan klub Malaysia, Selangor FC. Rumor ini diperkuat dengan akun instagram Ilham Udin yang mem-follow dua akun instagram yang berkaitan dengan Selangor FC.


Kepindahan dua punggawa timnas ini ke Selangor FC, menambah rentetan sejarah dalam klub tersebut sebagai klub yang paling sering menggunakan jasa pemain dari Indonesia. Masih ingat duet Elli Eboy dan Bambang Pamungkas saat membela Selangor FC dan berhasil mengawin-kan dua gelar sekaligus. Selanjutnya ada Andik Vermansyah yang membela "Red Giant" julukan Selangor FC selama 4 musim dan berhasil memberikan satu gelar juara. Musim depan, Evan Dimas dan Ilham Udin akan meneruskan sejarah itu.
Evand Dimas dan Ilham Udin sign Selangor FC
Evan Dimas dan Ilham Udin sign kontrak untuk Selangor FC


Dilansir dari Superball, Ketum PSSI, Edy Rahmayadi geram mendengar pemain timnas lebih memilih merumput di Liga Super Malaysia. Edy geram karena nantinya permainan Evan Dimas dan Ilham Udin akan terbaca oleh Malaysia, karena selama ini Timnas Malaysia dan Timnas Indonesia adalah musuh bebuyutan.

"Siapa mereka? seenaknya saja mengontrak-ngontrak," kata Edy di Kantor Makostrad, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2017) malam WIB
Kabarnya Evan Dimas dan Ilham Udin menerima tawaran gaji yang cukup besar untuk membela Selangor FC. Menurut media di Malaysia, kedua pemain tersebut dirumorkan menjadi salah satu pemain impor termahal yang akan berlaga di Liga Super Malaysia.
"Kalau mata duitan ya repot juga kita. Gak ada jiwa nasionalisme saja. Nanti akan saya kumpulkan segera," kata Edy  
Bagaimana menurut kalian??

5 Pelanggaran Terparah Dalam Sepak Bola

Dalam pertandingan sepakbola , kontak fisik antar pemain sudah pasti terjadi . Ada yang disengaja ada pula yang tidak disengaja . ...