loading...

Thursday, May 27, 2021

Akhir Drama Kursi Pelatih Lazio, Inter Milan, Juventus dan Real Madrid

Inilah akhir Drama Kursi Pelatih Lazio, Inter Milan, Juventus dan Real Madrid.

Seperti diketahui bahwa, saat ini kompetisi top liga di benua biru sudah berakhir. Itu artinya, jendela transfer atau transfer window sudah dibuka. Bursa transfer pemain saat ini masih tenang, karena kebanyakan pemain tidak mau memikirkan bursa transfer. Mereka fokus untuk berlatih menghadapi Piala Eropa 2020.

Saat ini, bursa transfer di kursi kepelatihan sedang panas. Setelah kompetisi liga resmi selesai, kursi kepelatihan beberapa klub elit eropa seperti Lazio, Inter Milan, Juventus dan Real Madrid mulai memanas. Diawali dari Inter Milan yang secara mengejutkan mencapai kesepakatan untuk mengakhiri kerjasama dengan sang pelatih Antonio Conte. Padahal sang pelatih baru saja membawa Inter Milan menjuarai Liga Serie A Italia. Kabarnya dikarenakan finansial klub. Inter harus menjual pemain untuk mendapatkan dana segar sebesar 80 juta euro, tidak sesuai dengan rencana Conte. Sehingga Conte sepakat untuk meninggalkan club yang bermarkas di kota Milan.

Antonio Conte resmi meninggalkan Inter Milan

Untuk mengisi kekosongan kursi pelatih, Inter Milan secara resmi menunjuk Simone Inzaghi (eks pelatih Lazio). Dari sisi Lazio pun tak kalah seru drama yang muncul. Sehari sebelum Inter Milan mengumumkan pelatih pengganti, Lazio dan Simone Inzaghi kabarnya sudah mencapai kesepakatan. Mr. Simo panggilan dari Simone Inzaghi akan menetap di Olimpico hingga 2024. Kontrak pun sudah disiapkan oleh sang presiden Lazio, Claudio Lotito. Tapi apa daya, dalam 24 jam terakhir Mr. Simo berubah pikiran dan dia telah meminta izin untuk meninggalkan Lazio untuk bekerjasama dengan Inter Milan. Belum diketahui apa penyebab sang pelatih merubah pikirannya, kemungkinan besar adalah tuntutan mendatangkan pemain yang diinginkan Mr. Simo, tidak bisa diwujudkan.

perpisahan Simone Inzaghi dengan Lazio

Bergeser ke kota Turin, "si nyonya tua" pun resmi bekerjasama kembali dengan Massimo Allegri. Pelatih yang sempat menukangi Juventus periode 2014-2019 kini kembali ke Turin sebagai pelatih utama. Sempat diisukan akan bergabung dengan Real Madrid, karena secara kebetulan Zinedine Zidane juga memutuskan untuk meninggalkan kursi pelatih Los Blancos.

Belum diketahu secara pasti, apa alasan Andrea Pirlo dipecat Juventus dan mundurnya Zidane dari kursi pelatih Real Madrid. Banyak spekulasi yang muncul dan menjurus pada satu kesimpulan yaitu, karena performa tim yang tidak sesuai ekspektasi.

Di bawah asuhan Pirlo, Juventus hampir saja gagal berlaga di Liga Champions karena sempat berada di posisi 5 klasemen. Walaupun pada akhirnya finish di urutan ke 4 klasemen dan berhak berlaga di Liga Champions dan memulai dari babak kualifikasi.

Sementara Real Madrid, secara performa sebenarnya tidak terlalu jelek. Mereka finish di urutan ke 2, satu tingkat di atas musuh bebuyutan mereka Barcelona. Jika dibandingkan musim lalu jelas merosot, Real Madrid gagal mempertahankan juara La Liga. Selain itu, suasana tidak kondusif di ruang ganti juga sebagai salah satu pemicu Zidane meninggalkan Stadion Bernabeu, markas Real Madrid.


Layak ditunggu, siapakah yang akan mengisi kursi pelatih Lazio dan Real Madrid? Menurut kalian siapa yang cocok nih..? 

Tuesday, May 25, 2021

Eran Zahavi, Striker PSV yang Edit Bendera Palestina Menjadi Israel

Perang antra Israel dan Palestina, menjadi sorotan seluruh dunia. Tak luput dari lapangan hijau juga ikut ambil bagian. Sebut saja Eran Zahavi, striker dari klub PSV Eindhoven yang berlaga di Liga Belanda yang menjadi perbincangan. Karena ulahnya mengedit foto bendera Palestina yang dibawa oleh Paul Pogba dan Ahmad Diallo saat keduanya baru saja menyelesaikan pertandingan terakhir di Liga Inggris melawan Fulham pada Rabu, 19 Mei 2021 dini hari WIB.

Pogba dan Diallo membentangkan bendera Palestina

Eran Zahavi secara dengan sengaja mengedit bendera Palestina yang dibentangkan oleh Paul Pogba dan Ahmed Diallo di akhir pertandingan Manchester United vs Fulham. Netizen pun berang dan sontak sosial media Eran menjadi bulan-bulanan para netizen.

Eran Zahavi mengedit menjadi bendera Israel

Tidak cuma sampai disitu, ternyata Eran melakukan mengedit bendera Palestina menjadi bendera Israel sebanyak dua kali. Kali ini adalah bendera Palestina yang dibentangkan oleh pemain Leicester City, Hamza Choudhury dan Wesley Fofana saat mereka memenangkan piala FA 2020/2021 dii stadion Wembley di kota London.

Choudhury dan Fofana saat membawa bendera Palestina


Eran sekali lagi dengan sengaja mengeditnya menjadi bendera Israel dan diupload di sosial medianya (instagram). Tak hanya itu, Eran juga menambahi caption di setiap foto yang di-editnya yang isinya adalah ucapan terima kasih karena telah mendukung negaranya.

Eran kembali mengedit bendera Palestina

Tindakan Eran tentunya mengandung pro dan kontra. Sebagai warga Israel, dia hanya ingin membela negaranya dan kontranya adalah yang dia lakukan adalah salah besar. Selain mengedit foto bendera suatu negara, dia juga telah menggiring opini bahwa pemain yang di foto aslinya membawa bendera Palestina, terlihat mendukung Israel.

PSV Eindhoven, klub yang saat ini menaunginya pun ikut terkena imbasnya. Suasana di ruang ganti pun agak kurang kondusif. Sang presiden klub pun meminta sang pelatih untuk mengkondisikan suasana.

Alasan Eran melakukan tindakan mengedit foto itu adalah hanya mendapatkan perhatian dari para netizen, seperti yang dia tuliskan dalam instastory di akun pribadinya.

"Sekarang setelah saya mendapat perhatian kalian, sekarang waktunya untuk menjelaskan situasi sebenarnya. Tidak ada dari kalian yang tahu akar konflik dan mungkin kalian bahkan tidak tahu di mana letak Gaza atau Yerusalem di peta"

Karir di Timnas Israel pun dia pernah mendapatkan skorsing dari federasi sepak bola Israel, lantaran merobek ban kapten yang ia gunakan karena merasa frustasi di sebuah laga yang ia jalani. Dia diskorsing selama 12 bulan tak bisa mengenakan jersey timnas Israel.

Thursday, May 6, 2021

Final Liga Champions, Rasa Liga Inggris dan Fakta Menarik Kedua Pelatih

 

Pep Guardiola akan adu strategi dengan Thomas Tuchel

Liga Champions season 2020/2021 sudah mencapai puncaknya dengan mempertemukan dua klub papan atas Liga Inggris. Chelsea akan berhadapan dengan Manchester City dan akan membuktikan, warna biru siapa yang lebih berjaya.

Ada hal yang unik dalam final Liga Champions season ini, juru taktik Chelsea yaitu Thomas Tuchel adalah orang pertama sebagai pelatih yang berhasil berada di Final dengan dua klub yang berbeda. Tahun lalu, Tuchel berhasil membawa PSG ke Final yang pada akhirnya dikandaskan Bayer Muenchen 0-1 di partai puncak. Seandainya tahun lalu berhasil, itu adalah gelar pertama Tuchel dan PSG di ajang kompetisi antar klub paling bergengsi di tanah Eropa. Tahun ini, Tuchel akan mencoba taktik dan peruntungannya lagi, kali ini bersama Chelsea.

Partai Final Liga Champions akan dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2021 (waktu Indonesia) di Stadion Ataturk, Turki. 


Berbeda halnya dengan pelatih Manchester City, berada di parta Final Liga Champions telah membuka memori lama sang pelatih. Terakhir, Pep Guardiola berada di final adalah di tahun 2011 saat menukangi Barcelona yang di final mengkandaskan setan merah Manchester United. Setelah itu dan pindah ke Bayern Muenchen, Pep Guardiola tak pernah lagi berada di final. Walaupun berhasil membawa FC Hollywood (julukan Bayern Muenchen) menjuarai bundesliga sebanyak tiga kali secara beruntun. Pep Guardiola tak mampu melwati fase semifinal bersama Bayern Muenchen. Setelah 10 tahun, Pep Guardiola akhirnya kembali di partai puncak Liga Champions bersama Manchester City.

Final Liga Champions, rasa Liga Inggris. Kedua tim pastinya akan mengeluarkan kekuatan penuh dan masing-masing pelatih akan berpikir keras dan mengguakan strategi terbaik untuk menjadi Klub penguasa di dataran Eropa.

KALIAN JAGO-IN YANG MANA??

5 Pelanggaran Terparah Dalam Sepak Bola

Dalam pertandingan sepakbola , kontak fisik antar pemain sudah pasti terjadi . Ada yang disengaja ada pula yang tidak disengaja . ...