loading...

Wednesday, September 26, 2018

Job From Linkfromblog


Being a writer or blogger is a job that can make a lot of money. By utilizing advertise on blogs, bloggers can make money by writing something for review.


Don't hesitate to become a writer or blogger, increase the quality of writing, so the number of readers will increase. Linkfromblog is one site that can provide job reviews so that it can make money into your pocket.

Wednesday, August 15, 2018

Son Heung-Min Bebas Militer, Jika..

Asian Games 2018 yang akan dibuka secara resmi pada tanggal 18 Agustus 2018 di Indonesia. Pembukaan secara resmi tepatnya akan dilakukan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Walaupun pembukaan belumsecara resmi, beberapa cabang olahraga sudah memulai pertandingannya seperti sepakbola, boal basket, dan handsball.


Khusus untuk sepakbola, Asian Games 2018 tertuju pada satu tim yaitu Korea Selatan. Negara yang berjuluk negeri ginseng tersebut datang ke Indonesia dengan memboyong penyerang mereka yang kini bermain di Liga Inggris, Tottenham Hotspurs. Son Heung-Min dipastikan tampil di Asian Games 2018 setelah mendapat ijin dari klubnya seminggu setelah memperkuat Tottenham Hotspurs melakoni laga perdana di Liga Inggris.

Son Heung-Min, membela Tottenham Hotpsurs

Tentunya kehadiran Son, sapaan akrab pemain berusia 26 tahun ini mejadi daya tarik masyarakat Indonesia, khususnya penggemar klub Tottenham Hotspurs. Korea Selatan yang kebagian melakoni pertandingan di Bandung, sudah menjalani laga pertamanya dengan mencukur Bahrain 6 gol tanpa balas.


Son datang ke Indonesia dengan tujuan harus mendapatkan medali emas untuk menghindari wajib militer dari negaranya. Seperti diketahui, Korea Selatan mewajibkan setiap warga negara laki-laki nya untuk mengikuti wajib militer sebelum berusia 28 tahun. Son yang kini tinggal Inggris mendapat keringanan, bisa menunda wajib militernya hingga usia 27 tahun.

Son saat selesai latihan di Bandung

Ada 4 opsi yang bisa ditempunh Son Heung-Min bisa bebas dari wajib militer.

1. Medali Emas Asian Games
Ini adalah opsi yang paling diketahui banyak orang, setiap warga negara Korea Selatan berjenis kelamin laki-laki yang berhasil meraih medali apa pun di Olimpiade dan emas di Asiang Games, akan terbebas dari wajib militer. Asian Games 2018 adalah kesempatan terakhir Son, karena ajang berikutnya Olimpiade Tokyo 2020, usia Son sudah lebih dari 27 tahun.

2. Menjadi Penduduk Tetap Negara Lain
Opsi ini jika ditempuh Son, maka dia bisa menunda wajib militernya hingga berusia 37 tahun. Dimana usia tersebut, usia untuk pensiun sebagai pemain sepakbola. Tetapi cara ini agak sulit ditempuh, karena Son belum tinggal di Britania Raya selama 5 tahun berturut-turut yang mana merupakan syarat untuk pengajuan menjadi penduduk tetap. Son bisa pengajuan ke Jerman, tempat dimana dia berkiprah lebih dari 5 tahun.

3. Pulang dan Berkiprah di K-League
Kembali ke Korea dan berkiprah di K-League bisa menghindarkan Son dari wajib militer. Hanya saja klubnya tidak boleh sembarangan. Klub yang harus dibela Son adalah klub yang berbasis militer seperti Sangju Sangmu yang bermain di kasta tertinggi K-League. Selain itu Son harus berstatus wajib militer dan sembari menyelesaikan pendidikan SMA nya.

4. Gantung Sepatu
Ini adalah opsi terburuk yang bisa dilakukan Son. Gantung sepatu dan pensiun dini. Karena di usia Son saat ini dan masuk wajib militer selama 21 bulan yang berarti dia harus vakum kurang lebih 2 tahun dalam dunia sepakbola. Bisa dibayangkan, absen dalam sepakbola professional selama itu bisa menurunkan performance bermainnya.

Monday, July 9, 2018

Empat Negara Tersisa, Punya Fakta Menarik

Piala Dunia sudah mendekati partai puncak. Tersisa dua pertandingan untuk menuju partai Final. Empat negara siap memperebutkan tiket ke Final. Perancis, Belgia, Inggris dan Kroasia berhasil melaju ke semifinal.

Perancis mengalahkan Uruguay untuk menantang Belgia yang berhasil mengirim pulang negara favorit juara, Brasil. Sementara di semifinal lainnya, Kroasia berhasil menyuruh tuan rumah Russia untuk duduk di bangku penonton. Kroasia akan ditantang oleh Inggris yang berhasil menyingkirkan Swedia.

Di semifinal Piala Dunia 2018 ini ternyata memiliki beberapa fakta yang cukup menarik. Penulis "rabona kick" mencoba untuk merangkum beberapa fakta yang ada.


Perancis paling berpengalaman
Bisa dibilang negara ini adalah negara yang paling berpengalaman. Ini adalah semifinal ke-6 buat "les blues" . Dari 5 kali masuk semifinalis, hanya 2 sesi piala dunia yang berhasil ditembus ke Final, tahun 1998 dan 2006. Puncaknya saat menjadi tuan rumah tahun 1996, Perancis menjadi juara. Di tahun 2006 kalah oleh Italia yang diwarnai oleh drama ditanduknya Materazzi oleh Zidane.



Belgia tersubur
Dari empat semifinalis, Belgia merupakan negara paling tersubur dalam mencetak gol di Piala Dunia 2018 ini, 14 gol telah diceploskan oleh para pemain Belgia. Tercatat tidak ada pemain yang benar-benar tajam selain Lukaku yang mencetak 4 gol. Tercatat 8 pemain juga ikut andil dalam mencetak gol, terpaut satu oleh Prancis dan Italia di Piala Dunia edisi tahun 1982 dan 2006.



Empat negara sama menggunakan 21 pemain
Keempat negara semifinalis hampir memainkan seluruh pemain yang dibawa ke Russia. Inggris dan Belgia hanya belum memainkan kiper cadangan mereka, sedangkan Kroasia hampir saja memainkan 22 pemain di ajang Piala Dunia 2018 ini, andai saja Nikola Kalinic tidak menolak bermain saat menjadi pemain pengganti.



Liga Inggris Mendominasi
Terlepas dari Inggris yang memang melaju ke babak semifinal Piala Dunia 2018 dan menggunakan pemain dari liga kasta tertinggi di negeri Ratu Elizabeth tersebut. Terhitung ada 92 pemain yang yang merumput di English Premiere League yang akan tampil di babak semifinal.

Tuesday, June 5, 2018

Mesir, "Sang Firaun" Telah Kembali

Dramatis. Mungkin kata itu yang bisa menggambarkan momen dimana Mesir sebagai negara Afrika kedua yang memastikan lolos ke Piala Dunia 2018 setelah Nigeria. Pada pertandingan lanjutan kualifikasi zona Afrika, Mesir harus berhadapan dengan Kongo. Mohammed Salah sempat membuka kerna gol untuk Mesir, tetapi berhasil disamakan oleh Kongo, sehingga pesta agak sedikit tertunda. Di menit akhir babak kedua, Mesir mendapat hadiah pinalti dari wasit. Salah pun tak ingin menyianyiakannya dan berhasil merubah skor menjadi 2-1 dan memastikan lolos ke Russia.


Mesir merupakan salah satu negara terkuat untuk benua Afrika. Tapi, ketajamannya belum berhasil berbicara banyak dalam pesta sepakbola empat tahunan ini. Absen selama 28 tahun, kini "Sang Firaun" julukan Timnas Mesir, kembali hadir di Russia. Tak heran, seuluruh rakyat Mesir berpesta pora menyambut keberhasilan Timnas mereka lolos ke Piala Dunia 2018


Pemain Bintang
Berbicara pemain bintang, saat ini Mesir sangat identik dengan Mohammed Salah. Pemain yang berposisi sebagai penyerang ini sedang ramai dibicarakan karena performance-nya bersama klub yang ia bela, Liverpool. Musim pertamanya bersama Liverpool, Salah berhasil meraih top skor di Liga Inggris dengan torehan 32 gol dan membawa Liverpool sampai Final Liga Champions 2018. Gagal membawa Liverpool juara Liga Champions 2018 dan mengalami cidera karena ulah Ramos yang sedikit kontroversial. Salah sempat diragukan untuk tampil di Piala Dunia 2018. Tetapi sang pelatih tetap memasukkan namanya ke dalam squad.

Nyawa Timnas Mesir
Tidak hanya Salah, Mesir juga punya beberapa pemain yang merumput di liga-liga eropa. Salah satunya adalah Mohamed Elneny (Arsenal), Ahmed Hegazy (West Bromwich Albion), Ramadan Sobhi (Stoke City), dan lain sebagainya. Kiper Mesir, Essam El-Hadary juga masuk dalam Tim yang akan dibawa ke Russia. Essam akan menjadi kiper tertua yang akan bermain di Piala Dunia 2018 dengan usia 45 tahun.

Kiper tertua yang akan bermain di Piala Dunia 2018

Pelatih
"Sang Firaun" menunjuk Hector Cuper sebagai juru taktik dan strategy selama Piala Dunia 2018. Pria yang bernama lengkap Hector Raul Cuper bukan orang asing dalam sepakbola. Beberapa klub elite eropa pernah mencicipi racikan strategy-nya, sperti Valencia F.C dan Inter Milan.
racikan strategy nya diharapakan dapat membuat Mesir berjaya
Pria asal Argentina ini yang sempat mendapat julukan "si nomor dua" karena tim yang dilatihnya selalu berada di urutan kedua saat partai final, dikabarkan telah habis karirnya. Tapi bersama Mesir, dia membuktikan, strategy nya masih manjur. Penantian Mesir 28 tahun, diwujudkannya untuk berlaga di Piala Dunia 2018

Thursday, May 17, 2018

Costa Rica, Semangat Membara

Timnas dengan julukan "Los Ticos" ini lolos Piala Dunia 2018 dengan sangat dramatis. Berada di Zona CONCACAF, posisi satu dan kedua lah yang akan mewakili zona ini berlaga di Rusia bulan Juni-Juli nanti. Costa Rica adalah negara kedua yang lolos setelah posisi kedua di klasemen tidak lagi tergantikan oleh pesaing-pesaingnya. Sebelumnya, Meksiko sudah memastikan lolos ke Piala Dunia 2018 setelah memimipin klasemen Zona CONCACAF.


Pertandingan ke-9 melawan Honduras, Costa Rica hanya butuh hasil imbang. Tapi Honduras sempat membuat tim tuan rumah, Costa Rica terhenyak saat gawang yang dijaga Keylor Navas, jebol. Memasuki waktu injury time, Kendall Watson muncul sebagai pahlawan dan penyelamat dengan berhasil menceploskan si kulit bundar ke gawang Honduras. Skor imbang, Costa Rica dipastikan lolos ke Rusia 2018.


Pemain Bintang
Keylor Navas bisa jadi pemain paling besinar di Costa Rica. Navas yang saat ini membela Real Madrid dan ikut menghantarkan "Los Galaticos" melaju ke Final Liga Champions 2018. Di bawah mistar, gawang Costa Rica bisa dipastikan aman. Karena sang kiper punuya prestasi moncer, sebagai Kiper Terbaik di Piala Emas Concacaf dalam dua edisi.

Tugas berat Keylor Navas

Di lini tengah ada Bryan Ruiz, yang juga bertindak sebagai kapten tim. Diantara pemain yang akan tampil di Piala Dunia 2018, dia adalah pemegang caps terbanyak bersama Timnas Costa Rica sebanyak 110 caps. Pemain yang saat ini, membela Sporting, Portugal juga merupakan pemain inti. Walaupun usia tak lagi muda, tetapi pemain ini diharapkan bisa memberikan performance terbaiknya.

usia bukan halangan untuk berprestasi


Pelatih
Oscar Ramirez bukan orang asing dalam sepakbola Costa Rica. Dia juga merupakan salah satu mantan pemain timnas Costa Rica di era 1985 - 1997. Dia ditunjuk menjadi juru taktik Costa Rica sejak 2015, dan di tahun 2018 Costa Rica berhasil dibawanya melenggang ke Rusia.

Oscar Ramirez memberikan instruksi

Racikan strategy Oscar Ramirez akan menambah warna dalam perhelatan Piala Dunia 2018. Sebagai mantan pemain Timnas Costa Rica, Oscar dipercaya mampu memberikan yang terbaik untuk Timnas neagaranya yang saat ini dibawah asuhannya.

Wednesday, May 16, 2018

Belgia, "Kuda Hitam" Paling Mengerikan

Belgia adalah negara eropa pertama yang memastikan lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia. Siapa sangka, dari negara eropa yang pertama kali lolos bukanlah negara unggulan seperti Jerman, Spanyol ataupun Portugal. Meski absen di dua episode Piala Dunia, Belgia diyakini sangat bisa bersaing dan merepotkan negara-negara unggulan.


Hal tersebut dikarenakan kualitas pemain yang akan dibawa pelatih Belgia, Robertino Martinez. Beberapa pemain Belgia ditempa di kompetisi bergengsi, seperti English Premier League, Liga Italia, dan Liga Jerman. Pemain yang berkompetisi di liga tersebut juga merupakan pemain kunci di dalam klub mereka masing-masing.


Pemain Bintang
Romelu Lukaku sudah dipastikan akan mengisi satu tempat, sebagai juru gedor "Rode Duivels Diables Rouges Rote Teufeu" atau bisa disebut juga dengan 'Setan Merah'. Lukaku moncer bersama klub Manchester United semenjak pindah dari Everton. Terbukti, Lukaku selalu sebagai pilihan utama ketika tidak sedang dibekap cidera.

Siap cetak gol!
Selain Lukaku, ada Kevin de Bruyne. Gelandang serang yang juga bermain di Liga Inggris bersama Manchester City ini sangat lincah dan dinamis dalam pergerakannya. Pemain yang baru saja merayakan keberhasilannya bersama Manchester City menjuarai Liga Inggris, digadang-gadang akan tampil sangat gemilang dan akan merepotkan lini pertahanan lawan.

Gelandang andalan, Belgia.
Selain de Bruyne, Belgia masih memiliki gelandang serang yang mematikan seperti Eden Hazard dan Radja Nainggolan. Dari sisi penjaga gawang, sepertinya kiper yang saat ini membela Chelsea masih tak tergantikan. Thibaut Courtois akan berdiri dibawah mistar Belgia.

Kiper tak tergantikan
Pelatih
Penunjukkan Robertino Martinez sebagai pelatih kepala Belgia, sempat kontroversial. Bukannya apa-apa, dikarenakan sang pelatih baru saja dipecat oleh Everton dimana temapt dia melatih sebelum ditunjuk sebagai nahkoda baru Belgia.

Sempat diremehkan, tetapi Martinez mampu membawa Belgia melaju pesat dan menjadikan negara eropa pertama yang mengantongi tiket Piala Dunia 2018.

Tugas berat untuk sang pelatih
  
Kini, seluruh penduduk Belgia menaruh harapan kepadanya dan penentuan skuat yang dibawa ke Rusia. Tentunya, Belgia ingin berbicara banyak seperti halnya mampu tampil apik saat kualifikasi Piala Dunia 2018. 


Monday, May 7, 2018

Brazil (World Cup 2018), Tetap Dengan "Tari Samba"

Siapa yang tidak kenal dengan negara ini. Negara yang bisa dikatakan "gudangnya" pemain sepakbola dengan gocekan mumpuni, liukan saat melewati lawan membuat para penonton berdecak kagum. Tidak terbayang, jika piala dunia tanpa Brazil. Seperti sayur kurang garam.


Pemain Bintang
Bicara pemain bintang, mungkin bisa dibilang hampir semua lini di Tim Brazil terdapat pemain bintang. Di lini depan sudah pasti satu tempat buat sang pemain termahal sejagad saat ini, Neymar. Walaupun sempat cidera saat membela klub-nya PSG dalam kompetisi Liga Perancis. Dikabarkan, Neymar sudah pulih dan kembali berlatih di Paris setelah menjalani pengobatan di Brazil.


Selain Neymar, ada satu pemain yang saat ini sedang on fire bersama Liverpool. Roberto Firmino. Pemain yang ikut ambil bagian saat mengantarkan Liverpool ke Final Liga Champions 2018, bisa dikatakan akan mengisi slot tim Brazil yang akan berangkat ke Rusia.

Dari sisi lini tengah, Brazil tak akan pernah kehabisan pemain. Sebut saja Kaka dan Ronaldinho, dua maestro lapangan tengah Brazil tersebut sangat menghibur para penonton dan penikmat sepakbola. Tahun ini, giliran gelandang Fernandinho dan Coutinho yang harus berjibaku di lapangan tengah Brazil dan "menari samba" di Rusia.

Fernandinho



 
Coutinho
 
Tak kalah nyentriknya, lini belakang Brazil juga mengerikan. Sebut saja Marcelo. Bek kiri yang saat ini membela Real Madrid merupakan pemain belakang yang memiliki kemampuan menyerang dan bertahan yang sama baiknya. Tidak hanya itu, skill yang dimiliki pemain ini juga bisa dikatakan diatas rata-rata untuk seorang pemain belakang.



Untuk urusan juru taktik, Brazil dinahkodai oleh pelatih kepala bernama Adenor Leonardo Bacchi atau biada dipanggil dengan sebutan, Tite. Pelatih berusia 56 tahun ini, harus pintar dan cermat dalam memilih pemain yang akan dibawa ke Rusia. Mengingat banyaknya pemain Brazil yang on fire bersama klubnya masing-masing. Seharusnya Tite dengan mudah melewatinya, karena pelatih ini terkenal dengan "magic hand" nya, membuat tim yang biasa saja menjadi sangat luar biasa.




Beban berat di pundak Tite, selama dikepalai oleh Dunga. Brazil tak mendapat predikat juara. Bahkan terpuruk dalam sejarah sepakbola Brazil, dicukur Jerman dengan skor 1-7. Akankah "tari samba" mengeluarkan magic nya lagi di Rusia untuk membaca Tim Selecao mengangkat Piala Dunia untuk ke-6 kalinya?

King Indonesia ! Mulai Menunjukkan Kekuatannya

 Pertandingan Indonesia melawan Arab Saudi pada tanggal 19 November 2024 di Stadion Gelora Bung Karno adalah titik balik dari Timnas Indones...