loading...
Showing posts with label Sepakbola. Show all posts
Showing posts with label Sepakbola. Show all posts

Monday, February 10, 2025

MENEBAK PEMAIN PILIHAN PATRICK KLUIVERT

 Setelah resmi ditunjuk menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert mulai bekerja memantau para pemain yang akan dipilihnya masuk ke dalam skuad Timnas Garuda. Beberapa pemain yang menjadi langganan Timnas pun bisa jadi tak akan dipanggil, jika permainannya di level klub tidak menunjukkan performance yang baik.

Patrick Kluivert dan staff kepelatihan

Patrick Kluivert bersama staff kepelatihan yang lain seperti Dany Landzat, tertangkap kamera hadir di stadion Indomilk Arena, Tangerang saat pertandingan Persita Tangerang melawan Persik Kediri. Tidak hanya itu, Kluivert juga bergeser ke arah Bekasi. Tepatnya di stadion Candrabaga untuk menyaksikan pertandingan antara Persija Jakarta versus PSBS Biak.

Kluivert, dkk berada di tribun Stadion Candrabaga

Pertandingan Persija Jakarta melawan PSBS Biak adalah momentum sang pelatih untuk melihat kemampuan dari Rizky Ridho, Muhammad Ferrari dan Witan Sulaiman yang merupakan pemain timnas. Tentunya, momentum tersebut juga dimanfaatkan oleh ketiga pemain untuk unjuk performance kepada sang pelatih, bahwa mereka masih pantas menggunakan jersey garuda di dada.

Raihan Hanan saat berduel dengan pemain PSBS Biak

Terbaru, Kluivert dkk juga harus datang ke Bogor tepatnya di Stadion Pakansari untuk menyaksikan Persija versus Dewa United. Kedua klub yang mempunyai pemain berlabel timnas ini menunjukkan jual beli serangan. Dewa United memliki Egy MV dan Ricky Kambuaya sebagai pemain dengan label timnas, cukup membuat repot pertahanan Persija Jakarta yang dikawal oleh Rizky Ridho sebagai kapten.

Kluivert dan Dany Landzat berdiskusi di Stadion Pakansari

Bagaimana dengan pemain yang berlaga di luar negeri seperti Asnawi dan Arhan serta para pemain diaspora lainnya? Mungkin para pemain tersebut yang berkarir di klub luar negeri bisa dipastikan masuk skuad timnas jika memang rutin bermain di klub nya. Bukan tidak mungkin juga, pemain walupun berkarir di luar negeri tapi jarang mendapatkan menit bermain di klub, bisa tersingkir dari Timnas.


Kita lihat saja nanti, seperti apa pemain Timnas Garuda pilihan Patrik Kluivert untuk melawan Australia dan Bahrain.

Monday, December 30, 2024

Pemain Yang Memiliki Kecepatan Lari Di Atas Rata-Rata

Dalam permainan sepakbola, selain harus memiliki skill gocek menggocek bola. Memiliki kemampuan dalam kecepatan berlari adalah nilai plus bagi seorang pemain. Kemampuan kecepatan berlari akan sangat berguna ketika melakukan serangan balik. Ada beberapa pemain yang terkenal memiliki kecepatan dalam berlari.


6. Adama Traore

Pemain kelahiran Spanyol ini selain memiliki bentuk tubuh yang kekar, juga memiliki kecepatan dalam berlari yaitu 36.4 km/jam. Pemain yang sebagian besar karirnya bermain di kompetisi Liga Inggris ini adalah jebolan dari Barcelona junior. Sempat kembali ke Barcelona sebagai pinjaman, Adama Traore kembali ke tanah Inggris bersama klub Fulham.



5. Rafael Leao

Pemain berkebangsaan Portugal ini tercatat juga sebagai pemain penyerang sayap kiri AC Milan. Kecepatan larinya pernah tercatat dengan catatan waktu 36.5 km/jam. Selama berkarir di AC Milan, penampilannya cukup mengesankan, baik secara bertahan dan menyerang. Rafael Leao juga berperan penting membawa AC Milan menuju semi-final Liga Champions. Kecepatan kakinya yang cepat dalam menggiring bola juga merupakan skill utamanya dalam bermain sepak bola



4. Antonio Rudiger

Sangat jarang menemukan pemain dengan posisi bertahan yang memiliki kecepatan lari atau sprint. Pemain yang saat ini membela Real Madrid, pernah tercatat memiliki kecepatannya lari 36.7 km/jam saat membela Chelsea melawan Brighton. Rudiger memang terkenal sebagai pemain belakang yang memiliki kecepatan lari di atas rata-rata pemain belakang. Kemampuannya ini telah membawa Chelsea menjadi juara Liga Champions 2020/2021, kemudian pindah ke Real Madrid di tahun 2022.



3. Karim Adeyemi

Pemain Nigeria kelahiran Jerman ini bermain untuk Borussia Dortmund dengan posisi sebagai penyerang sayap. Saat menghadapi Freiburg, kecepatan larinya tercatat 36.6 km/jam dan kabarnya ini mnejadi yang tercepat dalam Bundesliga musim 2022/2023. Kecepatannya juga menjadi senjata saat mengalah Chelsea dalam kompetisi Liga Champions.



2. Ousmane Dembele

Penyerang sayap asal Perancis ini memiliki kecepatan lari 36.6 km/jam dan saat ini bermain untuk PSG. Selain memiliki kecepatan dalam berlari, Ousmane Dembele juga memiliki kekuatan di kedua kakinya untuk menggiring dan melakukan tendangan yang sama kerasnya. Pada Piala Dunia 2022, Dembele ikut andil untuk timnas Perancis dengan satu assist.



1. Gareth Bale

Walaupun sudah pensiun dan sudah beralih profesi sebagai atlit golf, Gareth Bale pernah mencatatkan dirinya sebagai pemain tercepat dengan 36.9 km/jam saat dirinya masih aktif sebagai pemain bola professional. Pemain berkebangsaan Wales ini memutuskan pensiun pada 9 Januari 2023 saat membela klub MLS (Liga Amerika Serikat) Los Angeles FC.


Nah, menurut kalian pemain mana yang paling cepat larinya? Atau ada rekomendasi pemain lain yang larinya lebih cepat, mungkin teman kalian?








Wednesday, August 28, 2024

Kiper Legenda Timnas Italia

Piala Eropa 2024 telah berakhir dengan Spanyol menjadi juara Piala Eropa 2024. Juara bertahan Italia gagal mempertahankan gelar jawara Eropa 2020. Italia gugur di fase 16 besar, dihentikan oleh Swiss dengan skor telak 2-0. Kita akan ajak penggemar Italia untuk flash back beberapa tahun belakang, mengenang kembali skuat Italia yang berada dibawah mistar gawang. Bisa dikatakan, Italia cukup banyak memiliki penjaga gawang yang cukup melegenda.


1. Dino Zoff

Julukannya adalah il ragno atau si laba-laba. Dino Zoff lahir pada 28 februari 1942 di daerah Gorizia, Italia. Secara resmi, Dino Zoff dipanggil untuk memperkuat timnas Italia dari tahun 1968 hingga 1983. Total penampilan bersama Gli Azzuri adalah sebanyak 112 penampilan. Dino Zoff adalah pemain tertua yang mengangkat Piala Dunia ketika Italia menjuarai piala dunia 1982, dengan usia 40 tahun 4 bulan 13 hari. 


Dino Zoff adalah satu-satunya penjaga gawang Italia yang memenangkan Piala Dunia dan Kejuaraan Eropa. Dino Zoff juga memegang rekor waktu bermain terlama tanpa kebobolan di turnamen internasional selama 1.142 menit pada tahun 1972 dan 1974. 


Di level klub, Dino Zoff sukses bersama Juventus dengan 6 gelar Serie A, 2 gelar Coppa Italia, dan 1 Piala Europe League UEFA. Dino Zoff terakhir aktif dalam dunia sepak bola adalah sebagai pelatih Fiorentina di tahun 2005. 

 


2.       Gianluigi Buffon 

 

Lahir pada tanggal 28 Januari 1978  di Carrara, Italia. Super Gigi dia dipanggil oleh para penggemar. Memulai karir sepak bola dari klub Parma selama 6 tahun sebelum akhirnya berlabuh dan bertahan cukup lama di lavechia signoa Juventus, selama 17 tahun sebelum akhirnya memutuskan pindah ke perancis bersama Paris Saint german. 




Bersama Italia, Buffon sudah melakoni 176 laga di level senior. Debutnya bersama timnas italia pada tanggal 29 oktober 1997, saat usianya masih 19 tahun sebagai pengganti Gianluca Pagliuca yang mengalami cidera saat playoff piala dunia 1998. 



Pada piala dunia 2006 di jerman, buffon berperan besar dalam kesuksesan Italia menjadi juara Piala Dunia. Bermain imbang 1-1 dalam waktu normal dan harus diselesaikan dengan adu pinalti, Buffon berhasil menepis tendangan pinalti David trezeguet. Atas performanya tersebut, Buffo diganjar penghargaan Lev yashin, sebuah penghargaan bagi penjaga gawang. 

 

 

 

3.       Angelo Peruzzi 

 

Bertubuh agak sedikit kekar sehingga secara postur tubuh terlihat tidak terlalu tinggi, itulah ciri khas dari Angelo Peruzzi. Tingginya hanya sekitar 1.8 m bisa dibilang bukan ukuran ideal seorang penjaga gawang dari benua eropa. Tetapi hal itu bukan menjadi halangan buat Angelo “the Tyson” Peruzzi untuk menunjukkan performa dia sebagai penjaga gawang. Lahir pada tanggal 16 februari 1970 di viterbo, italia. Peruzzi banyak menghabiskan karirnya sebagai pemain bersama Juventus. 



Delapan tahun Peruzzi bersama si nyonya tua, Peruzzi menjuarai 3x serie A, 1x coppa italia, 2x super coppa dan di tahun 1996 ikut membawa Juventus meraih gelar liga champions dengan megalahkan Ajax lewat adu pinalti. Bersama timna italia, Peruzzi telah tampil sebanyak 31 kali dalam 11 tahun. Peruzzi sempat keluar dari timnas italia dikarenakan cidera yang dialaminya. 




Peruzzi Kembali ke timnas italia di tahun 2006 saat dibawah asuhan marcello lippi sebagai kiper kedua setelah Buffon. Di tahun tersebut, walaupun hanya bermain 2x saat babak group, peran Peruzzi sangatlah vital karena sebagai tokoh kunci di ruang ganti menurut rekan setimnya daniele de rossi. Italia meraih juara dunia 2006 untuk ke empat kalinya. 

 

 

 

4.       Gianluca Pagliuca 

 

Lahir di Bologna, Italia 18 desember 1966. Gianluca Pagliuca adalah salah satu kiper andalan timnas Italia. Selama 8 tahun bersama skuat Gli Azzuri 1990-1998, Pagliuca sudah tampil sebanyak 39 kali, termasuk tampil di olimpiade di tahun 1996. Pada piala dunia 1994 di Amerika Serikat, dibawah asuhan Arigo Saachi dia mendapatkan tempat sebagai kiper utama walaupun agak sedikit kontroversial ketika dia harus mendapatkan kartu merah saat melawan Norwegia. 



Pagliuca kembali tampil di babak perempat final hingga final melawan Brazil. Italia pun harus  mengakui kekalahan dalam adu pinalti. Secara resmi, Pagliuca masuk skuad Italia selama 3x piala dunia berturut-turut 1990, 1994, 1998. Di tahun 1995, Pagliuca sempat terhenti menjadi kiper timnas Italia, ketika munculnya Angelo Peruzzi yang menjadi kiper utama. Pada level klub, Gianluca Pagliuca cukup loyal pada klub yang dia bela. Sehingga tidak banyak klub yg pernah memakai jasanya.

 



Sampdoria 1987-1994, Inter Milan 1994-1999, Bologna 1999-2006 dan Ascoli 2006-2007. Bersama Sampdoria, pagliuca meraih scudetto dan piala winners. Pasca pensiun sebagai pemain professional, Pagliuca kembali ke kota asalnya Bologna untuk kembali sebagai pelatih muda untuk melatih pada posisi penjaga gawang. Selain itu dia juga aktif memberikan komentar di media-media olahraga. 

 

 

 

5.       Francesco Toldo 

 

Lahir di padua, Italia 2 Desember 1971 dengan tinggi 1.96 meter. Francesco Toldo adalah salah satu kiper Italia yang cukup menjadi legenda. Pernah membela di beberapa klub, Toldo meraih kesuksesan saat membela Fiorentina dari tahun 1993-2001 dengan 266 penampilan. Bersama Fiorentina, Toldo berhasil menjuarai Coppa Italia sebanyak 2x dan Supercoppa Italia 1x serta satu edisi Liga Champions. Sebelum Fiorentina bangkrut, Toldo dijual ke Parma untuk menggantikan Buffon yang hengkang ke Juventus. 



Angka penjualan Toldo sudah deal, tetapi Toldo menolak untuk pindah ke Parma. Toldo memilih untuk membela Inter Milan dari tahun 2001-2010 dengan 148 penampilan. Di level timnas Italia, toldo sudah tampil sebanyak 28 pertandingan. Dia berseragam biru Gli Azzuri dari tahun 1995-2004. Persaingan kiper di timnas Italia cukup berat, Toldo harus bersaing dengan Gianluca Pagliuca dan Angelo Peruzzi. Toldo terpilih sebgai kiper untuk Euro 2000 dan membawa Italia menjadi runner-up. 



Di kejuaraan Euro 2000, Toldo berkontribusi memulangkan tuan rumah Belanda dan Belgia. Toldo menyelamatkan pinalti saat melawan belanda di waktu normal dan 2 tendangan saat adu pinalti. Di final, italia harus menyerah dari Perancis melalui gol emas David Trezeguet. Di tahun 2004, Toldo mengumumkan pensiun dari timnas, laga persahabatan melawan Ceko 18 Februari 2004 adalah laga terkahir sekaligus laga perpiasahan bagi Toldo dengan timnas Italia. 

 


Friday, November 10, 2023

5 Pelanggaran Terparah Dalam Sepak Bola

Dalam pertandingan sepakbola, kontak fisik antar pemain sudah pasti terjadi. Ada yang disengaja ada pula yang tidak disengaja. Beberapa kontak fisik pun ada yang berakibat fatal dan mengancam karir sang pemain. Dari yang hanya body charge, tackle, memukul, bahkan hingga ada yang menendang. 


Chris Mavinga tidak sengaja menendang kepala Carcela saat hendak mengahalau bola


Berikut beberapa kontak fisik yang dilakukan para pemain yang bisa mengancam pemain lainnya. 

 

  1. Nigel de Jong vs Xabi Alonso 

Piala Dunia 2010, kejadian ini terjadi saat Belanda bertemu Spanyol pada ajang sebesar Piala Dunia tahun 2010. Momen itu terjadi pada babak pertama, Nigel de Jong mengeluarkantendangan karate” yang langsung menghujam dada Xabi Alonso. Howard Webb adalah wasit yang memimpin pertadingan kala itu dan harus mengeluarkan 14 kartu kuning. Luar biasanya, pelanggaran berbahaya yang dilakukan oleh Nigel de Jong, hanya mendapat kartu kuning oleh sang wasit. Howard Webb pun merasa terganggu dengan keputusannya dan anehnya, Nigel de Jong pun tak merasa bersalah 

 

  1. Chris Mavinga vs Carcela 

Mavinga sebenarnya adalah pemain Liverpool yang dipinjamkan ke klub Belgia, Genk pada tahun 2011. Mavinga hanya bermain 9 pertandingan untuk Genk, termasuk saat pertandingan dimana dia melakukan pelanggaran yang hampir saja menewaskan pemain lawan. Entah disengaja atau tidak, Mavinga hendak membuang bola. Ayunan kakinya ternyata malah menghujam keras ke bagian kepala Carcela, pemain dari klub Standard Liege. Kejadian ini terjadi pada tahun 2011. Mehdi Carcela pun tersungkur dan pingsan di lapangan. Hasil diagnosa, menyebutkan Carcela mengalami patah tulang pipi, hidung dan rongga mata. Carcela pun harus menjalani operasi 

 

  1. Ben Thatcher vs Pedro Mendes 

Insiden ini terjadi pada tahun 2004, saat  Porsmouth vs Manchester City pada pertandingan lanjutan Liga Inggris. Ketika itu, Mendes mengejar bola liar setelah sepak pojok dan berhasil menendangnya keluar, tetapi datang Ben Thatcher yang dengan sengaja menyikut bagian muka Pedro Mendes. Seketika itu, Mendes terkapar tak sadarkan diri. Mendes pun mendapatkan perawatan sementara di lapangan sebelum dilarikan ke Rumah Sakit. Thatcher pun mendapatkan hukuman tidak boleh bermain bersama klub selama 6 pertandingan dan penangguhan gaji selama 6 minggu. Serta larangan bertanding sebanyak 15 pertandingan dari FA dan larangan bertanding selama 2 tahun

 

  1. Axel Witsel vs Marcin Wasilewski 

Pertandingan derbi di tahun 2009, di Liga Belgia antara Standar Liege vs Anderlecht. Panas dan bentrok, sudah pasti. Axel Witsen saat itu melakukan tekel terparah yang pernah terekam oleh kamera. Marcin yang saat itu hendak mengambil bola sambil merebahkan badan yg kemudian datang Witsel yg berusaha buat menahan bola. Tapi kaki Witsel menginjak kaki Marcin pada bagian tulang kering. Marcin Wasilewski meninggalkan lapangan dengan patah tulang terbuka. Witsel pun dilarang bermain sebanyak 10 pertandingan, tetapi dikurangi menjadi 8 yang menuai banyak protes Di tahun 2023, Witsel masih memperkuat Atletico Madrid 

 

  1. Martin Taylor vs Eduardo  

Pertandingan antara Birmingham vs Arsenal yang terjadi pada tahun 2008. Pertandingan baru berjalan 3 menit, saat itu Eduardo sedang menguasai bola. Martin Taylor datang untuk merebut bola dari Eduardo, tapi sayang tekel yang dilakukannya membuat kaki Eduardo cidera parah, patah tulang. Eduardo harus absen lama dan dipastikan saat itu gagal memperkuat kroasia di Piala Eropa 2008. Fans Kroasia adalah yang paling marah atas tragedi ini, bahkan satu situs dibuat untuk menumpahkan kekesalan dan amarah mereka. Tak hanya itu, Martin Taylor pun mendapatkan ancaman pembunuhan melalui internet. Eduardo sendiri tak ingin menyalahkan sepenuhnya kepada Taylor.



 

MENEBAK PEMAIN PILIHAN PATRICK KLUIVERT

 Setelah resmi ditunjuk menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert mulai bekerja memantau para pemain yang akan dipilihnya ma...