loading...
Showing posts with label Liga Champions. Show all posts
Showing posts with label Liga Champions. Show all posts

Monday, February 10, 2025

MENEBAK PEMAIN PILIHAN PATRICK KLUIVERT

 Setelah resmi ditunjuk menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert mulai bekerja memantau para pemain yang akan dipilihnya masuk ke dalam skuad Timnas Garuda. Beberapa pemain yang menjadi langganan Timnas pun bisa jadi tak akan dipanggil, jika permainannya di level klub tidak menunjukkan performance yang baik.

Patrick Kluivert dan staff kepelatihan

Patrick Kluivert bersama staff kepelatihan yang lain seperti Dany Landzat, tertangkap kamera hadir di stadion Indomilk Arena, Tangerang saat pertandingan Persita Tangerang melawan Persik Kediri. Tidak hanya itu, Kluivert juga bergeser ke arah Bekasi. Tepatnya di stadion Candrabaga untuk menyaksikan pertandingan antara Persija Jakarta versus PSBS Biak.

Kluivert, dkk berada di tribun Stadion Candrabaga

Pertandingan Persija Jakarta melawan PSBS Biak adalah momentum sang pelatih untuk melihat kemampuan dari Rizky Ridho, Muhammad Ferrari dan Witan Sulaiman yang merupakan pemain timnas. Tentunya, momentum tersebut juga dimanfaatkan oleh ketiga pemain untuk unjuk performance kepada sang pelatih, bahwa mereka masih pantas menggunakan jersey garuda di dada.

Raihan Hanan saat berduel dengan pemain PSBS Biak

Terbaru, Kluivert dkk juga harus datang ke Bogor tepatnya di Stadion Pakansari untuk menyaksikan Persija versus Dewa United. Kedua klub yang mempunyai pemain berlabel timnas ini menunjukkan jual beli serangan. Dewa United memliki Egy MV dan Ricky Kambuaya sebagai pemain dengan label timnas, cukup membuat repot pertahanan Persija Jakarta yang dikawal oleh Rizky Ridho sebagai kapten.

Kluivert dan Dany Landzat berdiskusi di Stadion Pakansari

Bagaimana dengan pemain yang berlaga di luar negeri seperti Asnawi dan Arhan serta para pemain diaspora lainnya? Mungkin para pemain tersebut yang berkarir di klub luar negeri bisa dipastikan masuk skuad timnas jika memang rutin bermain di klub nya. Bukan tidak mungkin juga, pemain walupun berkarir di luar negeri tapi jarang mendapatkan menit bermain di klub, bisa tersingkir dari Timnas.


Kita lihat saja nanti, seperti apa pemain Timnas Garuda pilihan Patrik Kluivert untuk melawan Australia dan Bahrain.

Monday, December 30, 2024

Pemain Yang Memiliki Kecepatan Lari Di Atas Rata-Rata

Dalam permainan sepakbola, selain harus memiliki skill gocek menggocek bola. Memiliki kemampuan dalam kecepatan berlari adalah nilai plus bagi seorang pemain. Kemampuan kecepatan berlari akan sangat berguna ketika melakukan serangan balik. Ada beberapa pemain yang terkenal memiliki kecepatan dalam berlari.


6. Adama Traore

Pemain kelahiran Spanyol ini selain memiliki bentuk tubuh yang kekar, juga memiliki kecepatan dalam berlari yaitu 36.4 km/jam. Pemain yang sebagian besar karirnya bermain di kompetisi Liga Inggris ini adalah jebolan dari Barcelona junior. Sempat kembali ke Barcelona sebagai pinjaman, Adama Traore kembali ke tanah Inggris bersama klub Fulham.



5. Rafael Leao

Pemain berkebangsaan Portugal ini tercatat juga sebagai pemain penyerang sayap kiri AC Milan. Kecepatan larinya pernah tercatat dengan catatan waktu 36.5 km/jam. Selama berkarir di AC Milan, penampilannya cukup mengesankan, baik secara bertahan dan menyerang. Rafael Leao juga berperan penting membawa AC Milan menuju semi-final Liga Champions. Kecepatan kakinya yang cepat dalam menggiring bola juga merupakan skill utamanya dalam bermain sepak bola



4. Antonio Rudiger

Sangat jarang menemukan pemain dengan posisi bertahan yang memiliki kecepatan lari atau sprint. Pemain yang saat ini membela Real Madrid, pernah tercatat memiliki kecepatannya lari 36.7 km/jam saat membela Chelsea melawan Brighton. Rudiger memang terkenal sebagai pemain belakang yang memiliki kecepatan lari di atas rata-rata pemain belakang. Kemampuannya ini telah membawa Chelsea menjadi juara Liga Champions 2020/2021, kemudian pindah ke Real Madrid di tahun 2022.



3. Karim Adeyemi

Pemain Nigeria kelahiran Jerman ini bermain untuk Borussia Dortmund dengan posisi sebagai penyerang sayap. Saat menghadapi Freiburg, kecepatan larinya tercatat 36.6 km/jam dan kabarnya ini mnejadi yang tercepat dalam Bundesliga musim 2022/2023. Kecepatannya juga menjadi senjata saat mengalah Chelsea dalam kompetisi Liga Champions.



2. Ousmane Dembele

Penyerang sayap asal Perancis ini memiliki kecepatan lari 36.6 km/jam dan saat ini bermain untuk PSG. Selain memiliki kecepatan dalam berlari, Ousmane Dembele juga memiliki kekuatan di kedua kakinya untuk menggiring dan melakukan tendangan yang sama kerasnya. Pada Piala Dunia 2022, Dembele ikut andil untuk timnas Perancis dengan satu assist.



1. Gareth Bale

Walaupun sudah pensiun dan sudah beralih profesi sebagai atlit golf, Gareth Bale pernah mencatatkan dirinya sebagai pemain tercepat dengan 36.9 km/jam saat dirinya masih aktif sebagai pemain bola professional. Pemain berkebangsaan Wales ini memutuskan pensiun pada 9 Januari 2023 saat membela klub MLS (Liga Amerika Serikat) Los Angeles FC.


Nah, menurut kalian pemain mana yang paling cepat larinya? Atau ada rekomendasi pemain lain yang larinya lebih cepat, mungkin teman kalian?








Wednesday, June 5, 2024

Pertandingan Ikonik Di Setiap Liga, Manakah Yang Terbaik?

Setiap kompetisi liga sepakbola, pasti ada satu atau dua pertandingan yang dianggap sebagai icon dari liga tersebut. Dua tim yang selalu menjadi musuh bebuyutan, tidak hanya antar pemainnya tetapi juga antar suporter kedua klub yang sering menimbulkan ketegangan hingga berujung pada kerusuhan. tak jarang kerusuhan antar suporter, mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. 

Berikut adalah dua tim yang selalu menjadi musuh bebuyutan. 

 

1.       AC MILAN vs INTER MILAN 

Siapa yang tidak mengenal kedua klub tersebut. Keduanya bermarkas di kota fashion, Milan. Stadion yang digunakan pun sama, hanya namanya saja yang berbeda. Inter Milan menyebutnya dengan nama Giuseppe Meazza sedangkan AC Milan menyebutnya dengan sebutan San Siro. Duel kedua tim disebut dengan nama “derby della madonnina”. Nama tersebut bukan nama pemain, melainkan objek wisata yang ada di kota Milan. Patung Maria di puncak Katedral Milano yang sering disebut “madonnina”. Hingga september 2023, AC Milan dan Inter Milan secara resmi sudah bertemu sebanyak 238 pertandingan di semua kompetisi. 90 kemenangan untuk Inter milan dan 79 kemenangan untuk AC Milan, sisanya berakhir seri. 




 

2.       ROMA vs LAZIO

Disebut juga dengan derby della capitale atau derby ibu kota. Karena kedua tim sama sama Bermarkas di ibu kota Italia. Stadion Olimpico.  Sebelum pertandingan dimulai, tak jarang tensi sudah meninggi. Tidak hanya antar kedua pelatih yang melakukan psy war, tetapi juga antar suporter yang ikut memanaskan suasana sebelum pertandingan. Menurut situs footystats, pertemuan kedua klub sudah sebanyak 36 pertandingan dengan 16 kemenangan untuk Roma dan 13 kemenangan untuk Lazio, sisanya berakhir imbang. Beberapa kali della capitale dilaksanakan, terjadi kericuhan antar supporter sehingga polisi Italia harus bekerja ekstra.  


 


3.       MANCHESTER UNITED vs MANCHESTER CITY

Ini adalah pertandingan gengsi di kota Manchester, Inggris. Apakah Manchester akan berwarna merah atau berwarna biru, ditentukan oleh derby Manchester. Sama seperti derby di liga lainnya, derby Manchester juga cenderung tensi tinggi dan penuh gengsi. Apalagi ditambah Manchester City pernah terdegradasi ke kasta ketiga Liga Inggris. Selama 4 musim berjuang, akhirnya City berhasil masuk ke liga utama Inggris. Di tangan konglomerat Uni Emirat Arab, klub Manchester City berubah menjadi klub kaya raya dan persaingan dengan Manchester United semakin panas. Tak jarang bentrok kedua tim tak hanya melibatkan antar pemain, bahkan antar pelatih pun juga terlibat. Sampai dengan 3 maret 2024, derby Manchester telah terjadi sebanyak 192 pertandingan di semua kompetisi, United menang sebanyak 78 kali, City sebanyak 61 kali kemenangan dan 53 sisanya berakhir imbang. 





 

4.       REAL MADRID vs BARCELONA 

Ini bukan derby, tapi pertandingan dua klub merupakan ikonik dari La Liga Spanyol. Kedua tim sama sama memiliki pemain bintang dan saling kejar mengejar di kompetisi la liga. Bentrok kedua klub ini disebut juga dengan nama el classico atau pertandingan klasik. Pertandingan Real Madrid vs Barcelona pertama kali digelar di Old Ttrafford, Inggris 13 Mei 1902 dan dimenangkan oleh Barcelona 3-1. Dalam rekor pertemuan di semua kompetisi telah terjadi sebanyak 256 pertandingan, Real Madrid meraih 104 kemenangan dan Barcelona 100 kali kemenangan. Sisanya 52 pertandingan berakhir seri. 




 

5.       BAYERN MUENCHEN vs BORUSSIA DORTMUND 

Ini bukanlah derby, tapi dua tim ini adalah musuh bebuyutan. laga kedua tim disebut juga dengan nama der klassiker, sama seperti el classico tapi dalam bahasa Jerman. Persaingan kedua tim muncul karena murni kompetisi, apalagi ditambah sejarah transfer pemain kedua tim yang pernah saling menyebrang. Contohnya Robert Lewandowski, setelah lama membela Dortmund dia memilih untuk menyebrang ke Muenchen. Begitu juga dengan Matt Hummels yang menyebrang ke Muenchen walopun akhirnya kembali ke Dortmund. Rekor pertemuan kedua tim sejak 2003 adalah 59 pertandingan, Muenchen lebih unggul dengan 32 kemenangan dan Dortmund 15 kali kemenangan. Sisanya 12 pertandingan berakhir seri. 




Menurut kalian, Pertandingan Ikonik Di Setiap Liga, Manakah Yang Terbaik? Atau ada pertandingan dua tim yang lebih seru lagi? Tulis di kolom komentar ya? 

 


Friday, January 27, 2023

Daftar Pemain Yang Pernah Pindah Ke Klub Rival

Dalam dunia olahraga sepakbola, bursa transfer pemain merupakan momen yang paling sangat ditunggu tunggu. Karena akan menghadirkan banyak kejutan, mulai dari perpindahan pemain bintang hingga pemecahan rekor harga transfer. Pada momen jendela transfer, tak jarang beberapa pemain pindah dari klub lama menuju klub rival yang pada akhirnya dicap sebagai pengkhianat oleh para fans. Ada beberapa pemain yang masuk dalam daftar "pemain pengkhianat" dan dibenci oleh para fans di klub lama mereka. Berikut Daftar Pemain Yang Pernah Pindah Ke Klub Rival.


1. Robert Lewandowski (Borussia Dortmund ke Bayern Muenchen)

Siapa yang tidak kenal dengan striker andalan Timnas Polandia ini. Empat musim dia habiskan bersama Borussia Dortmund, sejak tahun 2010. Satu gelar Bundesliga dia persembahkan untuk Dortmund yang pada akhirnya di tahun 2014, Lewandowski berstatus bebas transfer dan memutuskan bergabung bersama Bayern Muenchen. Robert Lewandowski memecahkan rekor dengan mencetak gol terbanyak, 40 gol dalam satu musim. Saat perpisahannya dengan Dortmund cukup membuat emosional sang pemain dan para fans yang hadir di Signal Iduna Park, markas Borussia Dortmund.


2. Zlatan Ibrahimovic (Juventus ke Inter Milan)

Pemain yang di tahun 2023 ini genap berusia 42 tahun ini sepertinya masih belum memutuskan untuk gantung sepatu alias pensiun. Selama karirnya, Zlatan telah meraih gelar juara liga di 4 negara berbeda, yaitu di Belanda bersama Ajax, Italia bersama Inter Milan dan AC Milan, Spanyol bersama Barcelona dan Paris bersama PSG. Zlatan pindah dari Juventus dikarenakan adanya kasus calciopoli yang menghantam Juventus sehingga harus turun ke level Seri B. Zlatan ogah untuk bermain di kasta kedua dan memutuskan memilih berseragam Inter Milan di tahun 2006. Sekarang, Zlatan masih berseragam merah hitam kebanggaan AC Milan.


3. Andrea Pirlo (AC Milan ke Juventus)

Bagi pecinta Timnas Italia pasti tidak asing dengan nama pemain satu ini, Andrea Pirlo. Pengatur aliran bola dalam tim, membuat dia dijuluki sebagai sang maestro lapangan tengah. Hampir satu dekade dia berbaju merah hitam AC Milan, hingga akhirnya dia berstatus bebas transfer dan Juventus pun mengambilnya untuk bergabung pada tahun 2011. Ternyata itu adalah keputusan yang tepat, Andrea Pirlo bersama Juventus meraih gelar Serie A sebanyak empat kali secara berturut turut. Andrea Pirlo sejatinya pernah berseragam Inter Milan yang merupakan seteru abadi AC Milan. Sayang, kurangnya kesempatan bermain, membuat Pirlo harus dipinjamkan ke Brescia dan akhirnya dipermanenkan oleh AC Milan.


4. Luis Suarez (Barcelona ke Atletico Madrid)

Luis Suarez merupakan salah satu striker yang berbahaya dan mematikan jika sudah berada on position. Karirnya cemerlang di Ajax hingga dilirik untuk bermain di Anfield, markas Liverpool. Di kedua klub itu, Suarez sangat produktif hingga akhirnya dia memutuskan pindah ke Barcelona dan gemilang selama 6 musim dengan torehan hampir 200 gol di seluruh kompetisi. Pada musim 2019-2020, bisa dibilang adalah musim yang tak bersahabat dengan Barcelona, karena tak ada satu gelar pun yang diraih, sehingga Suarez pun dilepas dan akhirnya berlabuh di Atletico Madrid. Sebenarnya, rivalitas Barcelona dengan Atletico Madrid tidak seganas antara Barcelona dengan Real Madrid. Di musim pertamanya dengan Atletico Madrid, Suarez langsung moncer dengan meraih gelar La Liga bersama Atletico Madrid. Gelar yang sudah ditunggu hampir 7 tahun lamanya oleh Atletico Madrid.


5. Luis Figo (Barcelona ke Real Madrid)

Inilah peristiwa transfer pemain yang paling fenomenal dan kontroversial. Pada tahun 2000, Figo memutuskan untuk berkostum putih Real Madrid. Tentunya, transfer ini membuat gempar para fans Barcelona. Seperti diketahui rivalitas kedua klub ini sangat ekstrim dan fansnya pun cenderung fanatisme. Berkostum Barcelona sejak tahun 1995-2000, Figo mempersembahkan beberapa gelar untuk Barcelona. Tapi sayang, gelar Liga Champion belum sempat. Sedangkan bersama Real Madrid, selain mempersembahkan gelar la liga, Figo juga ikut andil membawa Real Madrid juara Liga Champion di tahun 2002 dan UEFA Super Cup di tahun yang sama. Saking bencinya fans Barcelona dengan dia, saat pertandingan melawan Barcelona di Camp Nou. Luis Figo dilempar kepala babi oleh fans yang membenci dia. Setelah 5 musim membela Real Madrid, Luis Figo memutuskan untuk hengkang dan terbang ke negeri pizza untuk berseragam Inter Milan.


Menurut kalian, pantas kah mereka disebut pemain pengkhianat? atau kalian punya daftar pemain lain yang pindah ke klub rival selain ini?

Thursday, December 22, 2022

Emi Martinez Melakukan Selebrasi Perayaan Dengan Mengejek Mbappe

 Argentina menjadi juara dunia 2022 untuk yang ketiga kalinya. Dua kali juara dunia diraih Argentia pada tahun 1978 dan 1986. Setelah menjuarai Piala Dunia 2022, Argentina bertolak dari Qatar dan disambut perayaan oleh seluruh warga Argentina. Tanggal 20 Desember 2022, hari Selasa waktu setempat, pemerintah Argentina membuat hari itu sebagai hari libur nasional. Sekitar 4 juta warga Argentina berkumpul di pusat kota Argentina, Buenos Aires untuk menyambut Lionel Messi dkk.


Di final, Argentina mengalahkan Perancis lewat drama adu pinalti di Lusail Stadium, setelah selama 120 menit bermain, kedua tim bermain imbang 3-3. Sempat unggul 2-0 terlebih dahulu, Perancis berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2 sama sehingga berlanjut ke babak tambahan waktu. Walaupun Argentina sempat unggul kembali, malam itu Kylan Mbappe benar-benar menjadi pahlawan bagi Perancis. Hatrick nya ke gawang Emi Martinez membuat skor menjadi 3-3 dan Mbappe secara resmi dinobatkan menjadi top skor Piala Dunia Qatar 2022.

Argentina menang dalam adu pinalti dan mereka pun merayakan kemenangan tidak hanya di dalam stadion, ruang ganti hingga perjalanan menuju tempat home base mereka di Qatar. Lionel Messi dan kawan kawan, tidak bisa lama-lama merayakan kemenangan mereka di Qatar. Mereka sudah ditunggu oleh jutaan penggemarnya yang berada di Argentina. Sesampainya di Argentina, squad abi celeste sudah disambut oleh jutaan penggemar dan supporter mereka. Warga Argentina rela menunggu hingga jam 4 subuh waktu setempat untuk menyambut pahlawan mereka yang kembali dari Qatar sambil membawa trophy tertinggi dalam olah raga sepak bola.



Skenario dalam perayaan kemenangan Timnas Argentina adalah para pemain akan diarak menggunakan bis terbuka menuju Buenos Aires sambil menyapa para supporter. Puncaknya akan berada di monumen obelisk untuk menyapa para supporter dan fans Timnas Argentina. Tetapi kenyataannya berbeda, perayaan menjadi chaos setelah adanya suporter yang nekad melompat dari jembatan untuk berusaha masuk ke dalam bis terbuka dimana para pemain Timnas Argentina berada.



Alhasil, bis yang membawa mereka pun tak bisa bergerak maju karena terlalu banyaknya fans dan penggemar yang memadati lokasi perayaan. Lionel Messi dkk, terpaksa harus dievakuasi menggunakan helikopter ke tempat yang cukup aman buat mereka. Meskipun begitu, jutaan fans masih bertahan di jalanan Buenos Aires.



Dalam perayaan kemenangan Argentina, kiper Emi Martinez yang menjadi pahlawan saat adu pinalti. Tertangkap kamera melakukan selebrasi yang kurang etis. Emi Martinez tertangkap kamera membawa boneka bayi dengan popok dimana wajah boneka diganti dengan foto Kylan Mbappe. Emi Martinez Melakukan Selebrasi Perayaan Dengan Mengejek Mbappe



Tidak hanya saat perayaan, tersebar video dimana Emi Martinez mengajak rekan rekan setimnya untuk mengheningkan cipta yang ternyata aksi tersebut untuk mengolok Mbappe lagi. Aksi tersbut, tentunya mendapat komentar negatif dari para fans Mbappe dan para legenda pemain Perancis.

Salah satunya adalah Adil Rami, eks bek Perancis yang ikut membawa Perancis juara Piala Dunia 2018 membuat IG story dengan kata-kata "Emi Martinez, adalah bajingan terbesar dan paling benci di dunia sepakbola. Bono lebih pantas memenangkan The Golden Glove"

Selain itu Menteri Keuangan Perancis Bruno Le Maire meminta FIFA untuk melakukan penyelidikan atas apa yang dilakukan oleh Emi Martinez. "Apa yang dilakukan FIFA? olahraga adalah tentang fair play. ini tentang rasa hormat terhadap lawan yang kalah"

Tidak hanya itu, Presiden sepakbola Perancis, Noel Le Graet juga mensomasi Emi Martinez. Le Graet menulis surat kepada Presiden sepakbola Argentina, "Saya menulis surat kepada rekan saya di federasi Argentina, saya menemukan aksi yang tidak normal. Dalam konteks olahraga, itu (tindakan Emi martinez) terlalu jauh. Saya sulit untuk memahaminya". dikutip dari gunem.id.


Menurut kalian, apa yang dilakukan Emi Martinez pantas atau tidak ya?


 

Thursday, June 2, 2022

Ini Dia Klub Yang Akan Menampung Paulo Dybala dan Paul Pogba

 Tanggal 17 Mei 2022 adalah merupakan tanggal bersejarah bagi Paulo Dybala. Tepat di tanggal tersebut Dybala melakoni laga terakhirnya bersama Juventus. Kala itu Juventus bertemu dengan Lazio di kompetisi Serie A Italia yang juga merupakan pekan terakhir dalam kompetisi tersebut.

Dybala sudah berseragam "Zebra" garis hitam-putih sejak 2015. Dia ditransfer ke Juventus dari Palermo dengan mahar hampir 40 juta euro. Selama membela Juventus, Dybala telah banyak memberikan gelar kepada 'la vechia signora', salah satunya adalah gelar scudetto untuk si nyonya tua, Juventus.

Paulo Dybala dengan selebrasinya setelah cetak gol

Juni 2022 adalah bulan dimana kontrak Dybala dengan Juventus berakhir. Kesepakatan antara Dybala dan Juventus tidak menemui titik temu. Keduanya pun sepakat berpisah. Jelas ini kerugian besar buat Juventus harus kehilangan pemain sekelas Dybala dengan gratis. Dybala saat ini adalah pemain dengan free agent, dia bebas membubuhkan tanda tangannya di klub mana saja yang dia suka dan bisa memenuhi keinginannya.

Banyak tawaran datang dari beberapa klub dari Italia diantaranya, AC Milan, Inter Milan, dan AS Roma. Klub dari luar Italia juga ikut berkompetisi mendapatkan servis dari pemain berpaspor Argentina ini. 

Kompetisi liga 2021/2022 di benua eropa sudah berakhir. Beberapa klub mulai berbenah, dengan melakukan pembelian pemain baru atau memperpanjang kontrak pemain kunci hingga mendatangkan pelatih baru.

Kalau Juventus harus rela kehilangan Paulo Dybala dengan cara gratis. Manchester United (MU) pun mengikuti jejak Juventus. MU harus rela kehilangan secara gratis gelandang elegan mereka Paul Pogba. 

Paul Pogba secara resmi keluar dari MU

Paul Pogba pun sudah mengumumkan dirinya akan meninggalkan MU setelah kontraknya habis di tanggal 30 Juni 2022. Paul Pogba sejatinya adalah jebolan akademi MU, sempat berseragam Juventus dan moncer ketika bermain di tanah Italia. Pogba dipinang untuk kembali pulang ke MU pada tahun 2016. Selama 6 tahun berseragam setan merah, Paul Pogba tak mampu memboyong satu piala pun ke dalam Old Trafford. Prestasi terbaiknya adalah membawa MU menjadi runner-up Liga Inggris.

Kabarnya, tidak diperpanjangnya kontrak Paul Pogba dikarenakan menit bermain Pogba yang berkurang setelah recovery dari cidera. Selain itu, puasa gelar MU yang cukup lama membuat Pogba jenuh.

Saat ini, Juventus dan Paris Saint-Germain siap menampung pemain 'buangan' dari MU tersebut.


Monday, January 17, 2022

Inilah Pelatih Sepakbola Yang Tidak Pernah Berkarier Sebagai Pemain Profesional

"Apakah pelatih sepakbola, bisa main sepakbola?" pertanyaan yang disampaikan Deddy Corbuzier dalam podcastnya bersama pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-Yong menjadi viral. Pertanyaan tersebut dianggap merendahkan pelatih atau bahkan sedikit menghina.

Bagi penggemar sepakbola, memang hal yang wajar jika pemain sepakbola yang kemudian pensiun maka akan beralih menjadi pelatih. Sebut saja, Zinedine Zidane, Antonio Conte, Simone Inzaghi, Diego Simeone dan masih banyak lagi yang lainnya. Tapi, penggemar sepakbola mungkin tidak banyak yang tahu ada beberapa pelatih dengan prestasi yang moncer, tidak pernah mencicipi karier sebagai pesepakbola profesional. Inilah pelatih sepakbola yang tidak pernah berkarier sebagai pemain profesional.


1. Julian Nagelsmann

Pelatih yang mengawali karier kepelatihannya saat masih berusia 28 tahun, bersama klub Jerman, Hoffeinheim di tahun 2015. Julian adalah seorang sarjana Adminsitrasi Bisnis dan Ilmu Olahraga. Dia sama sekali tidak punya karier sebagai pesepakbola profesional. Bersama Hoffeinheim, Julian berhasil membawa klub tersebut lolos dari degradasi dan lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya. Kariernya berlanjut ke RB Leipzig pada tahun 2019-2020 dan mengkandaskan perjuangan Tottenham Hostpurs 4-0 di Liga Champions. Sekarang, Julian masih menukangi Lewandowski, dkk di Bayern Muenchen.


2. Brendan Rodgers

Nama pelatih ini sangat tidak asing di telinga Liverpudlian. Brendan Rodgers menjadi pelatih Liverpool pada tahun 2012-2015. Pada saat usia 20 tahun, Brendan Rodgers mengalami cidera lutut dan tidak memungkinkan menjadi pemain bola profesional. Karier kepelatihannya dimulai dari Chelsea sebagai asisten Jose Maurinho di tahun 2004 dan resmi menjadi pelatih kepala di tahun 2008 saat menjadi pelatih Watford. Prestasi selama menjadi pelatih adalah membawa Glasgow Celtic menjadi juara di liga Skotlandia, apalagi sebelumnya dia mengalami masa sulit di Liverpool dan kemudian dipecat. Saat ini Brendan Rodgers masih menjabat sebagai pelatih Leicester City


3. Andre Villas-Boas

Bisa dikatakan, ini adalah pelatih yang mencuri perhatian. Di usianya yang terbilang masih muda, dia berhasil membawa FC Porto meraih treble winner, Liga Premiera, Piala Portugal dan Liga Europa di musim perdananya sebagai pelatih 2010-2011. Andre Villas-Boas sejatinya adalah seorang biasa yang berkutat dengan dunia manajemen. Karena berani mengungkapkan pendapatnya mengenai sepakbola, kariernya pun berubah. Di usia 19 tahun dia mendapatkan lisensi A kepelatihan dan menjadi asisten pelatih FC Porto saat itu yaitu, Jose Maurinho. Klub yang pernah dilatih oleh dia adalah Chelsea, Tottenham Hotspurs, dan Marseille.


4. Maurizio Sarri

Pelatih yang nyentrik dan khas karena prokok berat, saat ini video ini dibuat sedang menukangi klub ibu kota dari Italia. SS Lazio. Frustasi karena tidak berhasil menembus level amatir ditambah cidera yang dialaminya, Sarri memutuskan untuk banting setir menjadi seorang bankir. Karier Sarri di dunia kepelatihan sepakbola dimulai saat dia berusia 30 tahun. Di tahun 2015 dia dipercaya melatih Napoli dan membuat klub tersebut menajdi klub yang sangat agresif dan sulit dikalahkan. Tanpa gelar bersama Napoli, Sarri memutuskan menyebrang ke negara Inggris untuk melatih Chelsea dan tepat sekali di tahun 2018-2019, Chelsea menjadi juara Liga Europa. Hanya bertahan setahun, Sarri pulang kampung untuk menjadi pelatih Juventus dan menggiring Juventus menjadi Scudetto di tahun 2019-2020.



5. Leonardo Jardim

Jardim memulai karir kepelatihannya di usia muda, 27 tahun sebagai asisten pelatih klub di liga 2 Portugal. Karir pelatih kepala, dimulai saat usianya 35 tahun saat melatih Braga, Olympiacos, dan Sporting Lisbon, masing-masing dalam waktu selama 1 musim. Walaupun selama 1 musim, ketiga klub tersebut mengalami performa yang sangat baik. Olympiacos dibawanya menjuarai Liga Yunani dan Piala Yunani. Kemudian dia pindah ke Perancis untuk melatih AS Monaco. Tidak tanggung tanggung, AS Monaco dibawanya menjadi juara Liga Perancis tahun 2017 sekaligus menembus semifinal Liga Champions. Pada tahun 2018 dia dipecat AS Monaco. Tahun 2022/2023, dia tercatat sebagai pelatih Shabab Al Ahli, klub di Uni Emirat Arab. 



Untuk menjadi pelatih sepakbola, tidak harus menjadi pemain sepakbola dulunya, Asal punya strategi dan lisensi kepelatihan, sudah bisa jadi pelatih. Supaya dilirik dan direkrut klub besar, harus menunjukkan prestasi sebagai pelatih. Bagaimana menurut kalian?





Wednesday, September 15, 2021

Jesse Lingard, Pemberi Umpan Terbaik Buat Young Boys

 Liga Champion sudah bergulir, dan pertandingan pertama bagi Manchester United (MU) adalah melawan Young Boys (YB), klub yang berawal dari Swiss. Di atas kertas, MU seharusnya bisa menang mudah bahkan prediksinya adalah pesta gol. Prediksi ini wajar, mengingat skuad MU ayng bertabur bintang ditambah lagi dengan pemain mega bintang yang "kembali pulang" Cristiano Ronaldo, tentunya MU bisa dengan mudah memenangkan pertandingan.

Pada menit ke-13, Ronaldo berhasil menceploskan bola ke dalam gawang YB. Skor pun berubah menjadi 1-0 untuk MU. Akan tetapi kondisi berubah terbalik, sejak petaka pemain MU, Wan-Bissaka diganjar kartu merah pada menit ke-35.


Pelanggaran keras yang dilakukan oleh Wan-Bissaka cukup membuat permainan MU kocar kacir yang puncaknya adalah di babak kedua, Moumi Ngamaleu pada menit ke-66 berhasil menyambar bola umpan dari rekan setimnya untuk menyamakan skor menjadi 1-1.


Setelah kebobolan, pelatih MU Ole Gunnar Solksjaer memutuskan menarik keluar CR7 dan menggantikannya dengan Jesse Lingard. Tidak ada yang salah dengan pergantian ini, mungkin sang pelatih ingin permainan agak sedikit bertahan. Karena dengan menarik CR7, otomatis MU bermain tanpa striker.


Bukannya bermain dengan performa terbaiknya, entah mimpi apa Lingard sampai-sampai di menit terakhir dia memberikan back-pass yang lemah ke arah De Gea. Blunder ini pun dimanfaatkan oleh striker YB, Theoson Sibatcheu untuk mencocol si kulit bundar untuk merubah skor menjadi 2-1 untuk keunggulan Young Boys.


Seusai pertandingan, sudah pasti Jesse Lingard sangat menyesali permainannya malam itu. Tidak hanya itu, di dunia maya pun Lingard dan Manchester United menjadi trending. Netizen pun tak lepas ikut serta memperolok blunder yang dilakukan Lingard. Bahkan, Lingard dinobatkan sebagai assist terbaik pada pertandingan tersebut. Jesse Lingard, pemberi umpan terbaik buat Young Boys.

Thursday, May 6, 2021

Final Liga Champions, Rasa Liga Inggris dan Fakta Menarik Kedua Pelatih

 

Pep Guardiola akan adu strategi dengan Thomas Tuchel

Liga Champions season 2020/2021 sudah mencapai puncaknya dengan mempertemukan dua klub papan atas Liga Inggris. Chelsea akan berhadapan dengan Manchester City dan akan membuktikan, warna biru siapa yang lebih berjaya.

Ada hal yang unik dalam final Liga Champions season ini, juru taktik Chelsea yaitu Thomas Tuchel adalah orang pertama sebagai pelatih yang berhasil berada di Final dengan dua klub yang berbeda. Tahun lalu, Tuchel berhasil membawa PSG ke Final yang pada akhirnya dikandaskan Bayer Muenchen 0-1 di partai puncak. Seandainya tahun lalu berhasil, itu adalah gelar pertama Tuchel dan PSG di ajang kompetisi antar klub paling bergengsi di tanah Eropa. Tahun ini, Tuchel akan mencoba taktik dan peruntungannya lagi, kali ini bersama Chelsea.

Partai Final Liga Champions akan dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2021 (waktu Indonesia) di Stadion Ataturk, Turki. 


Berbeda halnya dengan pelatih Manchester City, berada di parta Final Liga Champions telah membuka memori lama sang pelatih. Terakhir, Pep Guardiola berada di final adalah di tahun 2011 saat menukangi Barcelona yang di final mengkandaskan setan merah Manchester United. Setelah itu dan pindah ke Bayern Muenchen, Pep Guardiola tak pernah lagi berada di final. Walaupun berhasil membawa FC Hollywood (julukan Bayern Muenchen) menjuarai bundesliga sebanyak tiga kali secara beruntun. Pep Guardiola tak mampu melwati fase semifinal bersama Bayern Muenchen. Setelah 10 tahun, Pep Guardiola akhirnya kembali di partai puncak Liga Champions bersama Manchester City.

Final Liga Champions, rasa Liga Inggris. Kedua tim pastinya akan mengeluarkan kekuatan penuh dan masing-masing pelatih akan berpikir keras dan mengguakan strategi terbaik untuk menjadi Klub penguasa di dataran Eropa.

KALIAN JAGO-IN YANG MANA??

MENEBAK PEMAIN PILIHAN PATRICK KLUIVERT

 Setelah resmi ditunjuk menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert mulai bekerja memantau para pemain yang akan dipilihnya ma...