loading...

Monday, January 17, 2022

Inilah Pelatih Sepakbola Yang Tidak Pernah Berkarier Sebagai Pemain Profesional

"Apakah pelatih sepakbola, bisa main sepakbola?" pertanyaan yang disampaikan Deddy Corbuzier dalam podcastnya bersama pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-Yong menjadi viral. Pertanyaan tersebut dianggap merendahkan pelatih atau bahkan sedikit menghina.

Bagi penggemar sepakbola, memang hal yang wajar jika pemain sepakbola yang kemudian pensiun maka akan beralih menjadi pelatih. Sebut saja, Zinedine Zidane, Antonio Conte, Simone Inzaghi, Diego Simeone dan masih banyak lagi yang lainnya. Tapi, penggemar sepakbola mungkin tidak banyak yang tahu ada beberapa pelatih dengan prestasi yang moncer, tidak pernah mencicipi karier sebagai pesepakbola profesional. Inilah pelatih sepakbola yang tidak pernah berkarier sebagai pemain profesional.


1. Julian Nagelsmann

Pelatih yang mengawali karier kepelatihannya saat masih berusia 28 tahun, bersama klub Jerman, Hoffeinheim di tahun 2015. Julian adalah seorang sarjana Adminsitrasi Bisnis dan Ilmu Olahraga. Dia sama sekali tidak punya karier sebagai pesepakbola profesional. Bersama Hoffeinheim, Julian berhasil membawa klub tersebut lolos dari degradasi dan lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya. Kariernya berlanjut ke RB Leipzig pada tahun 2019-2020 dan mengkandaskan perjuangan Tottenham Hostpurs 4-0 di Liga Champions. Sekarang, Julian masih menukangi Lewandowski, dkk di Bayern Muenchen.


2. Brendan Rodgers

Nama pelatih ini sangat tidak asing di telinga Liverpudlian. Brendan Rodgers menjadi pelatih Liverpool pada tahun 2012-2015. Pada saat usia 20 tahun, Brendan Rodgers mengalami cidera lutut dan tidak memungkinkan menjadi pemain bola profesional. Karier kepelatihannya dimulai dari Chelsea sebagai asisten Jose Maurinho di tahun 2004 dan resmi menjadi pelatih kepala di tahun 2008 saat menjadi pelatih Watford. Prestasi selama menjadi pelatih adalah membawa Glasgow Celtic menjadi juara di liga Skotlandia, apalagi sebelumnya dia mengalami masa sulit di Liverpool dan kemudian dipecat. Saat ini Brendan Rodgers masih menjabat sebagai pelatih Leicester City


3. Andre Villas-Boas

Bisa dikatakan, ini adalah pelatih yang mencuri perhatian. Di usianya yang terbilang masih muda, dia berhasil membawa FC Porto meraih treble winner, Liga Premiera, Piala Portugal dan Liga Europa di musim perdananya sebagai pelatih 2010-2011. Andre Villas-Boas sejatinya adalah seorang biasa yang berkutat dengan dunia manajemen. Karena berani mengungkapkan pendapatnya mengenai sepakbola, kariernya pun berubah. Di usia 19 tahun dia mendapatkan lisensi A kepelatihan dan menjadi asisten pelatih FC Porto saat itu yaitu, Jose Maurinho. Klub yang pernah dilatih oleh dia adalah Chelsea, Tottenham Hotspurs, dan Marseille.


4. Maurizio Sarri

Pelatih yang nyentrik dan khas karena prokok berat, saat ini video ini dibuat sedang menukangi klub ibu kota dari Italia. SS Lazio. Frustasi karena tidak berhasil menembus level amatir ditambah cidera yang dialaminya, Sarri memutuskan untuk banting setir menjadi seorang bankir. Karier Sarri di dunia kepelatihan sepakbola dimulai saat dia berusia 30 tahun. Di tahun 2015 dia dipercaya melatih Napoli dan membuat klub tersebut menajdi klub yang sangat agresif dan sulit dikalahkan. Tanpa gelar bersama Napoli, Sarri memutuskan menyebrang ke negara Inggris untuk melatih Chelsea dan tepat sekali di tahun 2018-2019, Chelsea menjadi juara Liga Europa. Hanya bertahan setahun, Sarri pulang kampung untuk menjadi pelatih Juventus dan menggiring Juventus menjadi Scudetto di tahun 2019-2020.



5. Leonardo Jardim

Jardim memulai karir kepelatihannya di usia muda, 27 tahun sebagai asisten pelatih klub di liga 2 Portugal. Karir pelatih kepala, dimulai saat usianya 35 tahun saat melatih Braga, Olympiacos, dan Sporting Lisbon, masing-masing dalam waktu selama 1 musim. Walaupun selama 1 musim, ketiga klub tersebut mengalami performa yang sangat baik. Olympiacos dibawanya menjuarai Liga Yunani dan Piala Yunani. Kemudian dia pindah ke Perancis untuk melatih AS Monaco. Tidak tanggung tanggung, AS Monaco dibawanya menjadi juara Liga Perancis tahun 2017 sekaligus menembus semifinal Liga Champions. Pada tahun 2018 dia dipecat AS Monaco. Tahun 2022/2023, dia tercatat sebagai pelatih Shabab Al Ahli, klub di Uni Emirat Arab. 



Untuk menjadi pelatih sepakbola, tidak harus menjadi pemain sepakbola dulunya, Asal punya strategi dan lisensi kepelatihan, sudah bisa jadi pelatih. Supaya dilirik dan direkrut klub besar, harus menunjukkan prestasi sebagai pelatih. Bagaimana menurut kalian?





No comments:

Post a Comment

King Indonesia ! Mulai Menunjukkan Kekuatannya

 Pertandingan Indonesia melawan Arab Saudi pada tanggal 19 November 2024 di Stadion Gelora Bung Karno adalah titik balik dari Timnas Indones...