Dramatis. Mungkin kata itu yang bisa menggambarkan momen dimana Mesir sebagai negara Afrika kedua yang memastikan lolos ke Piala Dunia 2018 setelah Nigeria. Pada pertandingan lanjutan kualifikasi zona Afrika, Mesir harus berhadapan dengan Kongo. Mohammed Salah sempat membuka kerna gol untuk Mesir, tetapi berhasil disamakan oleh Kongo, sehingga pesta agak sedikit tertunda. Di menit akhir babak kedua, Mesir mendapat hadiah pinalti dari wasit. Salah pun tak ingin menyianyiakannya dan berhasil merubah skor menjadi 2-1 dan memastikan lolos ke Russia.
Mesir merupakan salah satu negara terkuat untuk benua Afrika. Tapi, ketajamannya belum berhasil berbicara banyak dalam pesta sepakbola empat tahunan ini. Absen selama 28 tahun, kini "Sang Firaun" julukan Timnas Mesir, kembali hadir di Russia. Tak heran, seuluruh rakyat Mesir berpesta pora menyambut keberhasilan Timnas mereka lolos ke Piala Dunia 2018
Pemain Bintang
Berbicara pemain bintang, saat ini Mesir sangat identik dengan Mohammed Salah. Pemain yang berposisi sebagai penyerang ini sedang ramai dibicarakan karena performance-nya bersama klub yang ia bela, Liverpool. Musim pertamanya bersama Liverpool, Salah berhasil meraih top skor di Liga Inggris dengan torehan 32 gol dan membawa Liverpool sampai Final Liga Champions 2018. Gagal membawa Liverpool juara Liga Champions 2018 dan mengalami cidera karena ulah Ramos yang sedikit kontroversial. Salah sempat diragukan untuk tampil di Piala Dunia 2018. Tetapi sang pelatih tetap memasukkan namanya ke dalam squad.
Nyawa Timnas Mesir |
Tidak hanya Salah, Mesir juga punya beberapa pemain yang merumput di liga-liga eropa. Salah satunya adalah Mohamed Elneny (Arsenal), Ahmed Hegazy (West Bromwich Albion), Ramadan Sobhi (Stoke City), dan lain sebagainya. Kiper Mesir, Essam El-Hadary juga masuk dalam Tim yang akan dibawa ke Russia. Essam akan menjadi kiper tertua yang akan bermain di Piala Dunia 2018 dengan usia 45 tahun.
Kiper tertua yang akan bermain di Piala Dunia 2018 |
Pelatih
"Sang Firaun" menunjuk Hector Cuper sebagai juru taktik dan strategy selama Piala Dunia 2018. Pria yang bernama lengkap Hector Raul Cuper bukan orang asing dalam sepakbola. Beberapa klub elite eropa pernah mencicipi racikan strategy-nya, sperti Valencia F.C dan Inter Milan.
racikan strategy nya diharapakan dapat membuat Mesir berjaya |
Pria asal Argentina ini yang sempat mendapat julukan "si nomor dua" karena tim yang dilatihnya selalu berada di urutan kedua saat partai final, dikabarkan telah habis karirnya. Tapi bersama Mesir, dia membuktikan, strategy nya masih manjur. Penantian Mesir 28 tahun, diwujudkannya untuk berlaga di Piala Dunia 2018
No comments:
Post a Comment