loading...
Showing posts with label Liga Spanyol. Show all posts
Showing posts with label Liga Spanyol. Show all posts

Monday, February 6, 2023

Profesi Pemain Bintang Sepakbola Setelah Pensiun: Tidak Berhubungan dengan Sepakbola

 Sebagai atlit olah raga, tentu ada masanya harus pensiun. Begitu juga dengan atlit sepak bola yang normalnya ketika masuk masa pensiun akan melanjutkan kariernya tidak jauh-jauh dari lapangan hijau. Tidak harus sebagai pelatih, bisa juga sebagai pemandu dan pencari bakat, agen pemain atau masuk ke dalam manajemen klub.

Berbeda dengan mantan pemain bintang sepakbola terkenal ini. Mereka memilih profesi dan kariernya jauh dari lapangan hijau dan justru bisa dibilang sukses dengan karier barunya.

Profesi Pemain Bintang Sepakbola Setelah Pensiun: Tidak Berhubungan dengan Sepakbola

1. Mathieu Flamini

Pemain kelahiran Prancis tahun 1984 ini memulai karirnya secara pemain senior di Marseille tahun 2003-2004. Satu musim di Marseille, Flamini memilih menerima pinangan Arsenal yang kala itu dilatih oleh Arsene Wenger dan bertahan selama 4 musim, hingga akhirnya terbang ke kota Milan untuk bergabung bersama AC Milan. Singkat cerita, Flamini pensiun dari dunia sepak bola pada tahun 2019 bersama klub Getafe. Bergabung bersama Getafe selama 2 musim, Flamini tidak pernah diturunkan sama sekali untuk bermain. Setelah pensiun, Flamini memilih meneruskan bisnis yang sudah dibangunnya sejak bermain bersama AC Milan. Bersama temannya, Flamini mendirikan "GFBioChemicals" yang merupakan bisnis di bidang energi bersih. Perusahaan pertama di dunia yang mampu memproduksi asam levulinat (suatu zat digunakan dalam industri farmasi dan bahan tambahan dalam bahan bakar) secara massal. Jadi wajar, tak bermain selama di Getafe pun tak apa. Karena Flamini sudah mendapatkan hasil yang lebih dari gajinya di Getafe.


2. Tim Weise

Pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang atau goal keeper ini, memulai karir profesional sepakbolanya dari klub Jerman, Koln. Selama 7 tahun karir sepakbolanya dengan berbakti kepada klub Werder Bremen dan tampil sebanyak 194 kali. Tidak ada prestasi mencolok yang diraihnya selama berkarir di sepakbola, hanya saja dia pernah mengenakan jersey Timnas Jerman dan hanya tampil 6 kali memperkuat negaranya. Tahun 2014, Weise menyatakan untuk pensiun. Dia pensiun saat bermain untuk klub Hoffeinheim, dia dikontrak selama 2 musim dan hanya tampil sebanyak 10 kali. Di tahun 2016, dia menerima undangan dari atlit Triple H untuk latihan dan meningkatkan gulatnya. Di tahun yang sama, Wiese melakoni debut pertamanya sebagai pegulat profesional.


3. Thomas Gravesen

Namanya mungkin tidak setenar Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, dan Michael Owen. Tapi siapa sangka dia adalah salah satu pemain dari Liga Inggris yang pernah mencicipi mewahnya berkostum Real Madrid. Dia adalah salah satu rekrutan "terabsurd" yang pernah dilakukan oleh Real Madrid kala itu. Gaya bermainnya yang cenderung keras dengan tekel yang membahayakan, membuat publik bertanya-tanya kenapa Real Madrid merekrutnya. Singkat cerita Gravesen pensiun di Everton saat usianya 32 tahun. Dari gaji yang dia terima saat di Real Madrid menjadi modal dia untuk pindah ke Las Vegas dan memulai hidup baru sebagai pemain poker profesional. Sebuah laporan bahkan menyatakan, kemenangan Gravesen dalam bermain poker telah menyentuh angka 80 juta pounds atau setara saat Real Madrid mendatangkan Cristiano Ronaldo dari MU.


4. Gaizka Mendieta

Siapa yang tak kenal dengan pemain satu ini, pemain yang berposisi sebagai playmaker ini pernah menjadi pemain termahal saat didatangkan oleh Lazio dari Valencia. Karirnya melesat saat berkostum kelelawar hitam Valencia dan membawa Valencia sebagai finalis Liga Champions pada tahun 2000. Setelah 9 tahun membela Valencia, Mendieta memutuskan terbang ke Italia untuk bergabung bersama Lazio di tahun 2001. Sayang karirnya tidak secemerlang saat di Valencia. Tahun 2008 dia memutuskan gantung sepatu dan menekuni profesi menjadi Disc Jockey atau DJ. Debutnya pada tahun 2010 saat kawannya meminta dia untuk tampil dalam sebuah festival Internasional di Spanyol. 


5. George Weah

Sepertinya pemain bola satu ini adalah yang paling nyentrik profesinya setelah pensiun dari lapangan hijau. Pensiun dari sepak bola, George Weah langsung terjun ke dunia politik dan karirnya pun cemerlang dan menjabat sebagai Presiden ke 24 sejak tahun 2018. Ini adalah pencalonan dia yang kedua kalinya, setelah pencalonan dia yang pertama untuk menjadi Presiden di tahun 2005, gagal. Weah mengalami karir profesional sepakbolanya di Monaco tahun 1988, sempat bermain untuk PSG, Marseille, AC Milan, Chelsea bahkan Manchester City. Weah menyatakan gantung sepatu saat dirinya membela klub Al Jazira di Uni Emirat Arab tahun 2003. Karir cemerlangnya adalah saat membela Monaco dengan 47 gol, 103 penampilan dan saat berkostum AC Milan dengan 114 penampilan dan 46 gol. Sayangnya dia belum pernah tampil di FIFA World Cup bersama timnas Liberia.



Friday, February 3, 2023

Berstatus Pemain Bintang di Liga Inggris Belum Tentu Bersinar di Real Madrid

Status mereka adalah pemain bintang di klubnya masing-masing. Karena status itulah, Real Madrid bersedia membayar transfer mereka dengan harga yang fantastis. Mereka adalah para pemain bintang yang berlaga di Liga Inggris atau English Premier League. Contoh saja Real Madrid berani menebus Cristiano Ronaldo dari Manchester United dengan nilai transfer 8o juta pounds. Kemudia, Real Madrid kembali mencetak rekor baru dengan merekrut Gareth Bale dari Tottenham Spur dengan banderol 85 juga pounds.

Tapi kali ini, kami tidak akan membahas pemain bintang yang sukses bersama Real Madrid. Tapi kebalikannnya, kami akan tunjukkan pemain bintang Liga Inggris gagal bersinar di Real Madrid.


1. Jonathan Woodgate (2004)

Pemain yang berposisi sebagai pemain belakang ini ditransfer dari Newcastle United dengan mahar 14.2 juta pounds. Selama berseragam putih Real Madrid, Woodgate hanya tampil di Santiago Bernabeu sebanyak 14 kali. Harga yang cukup mahal untuk penampilan sebanyak itu. Cidera kronis lah yang menyebabkan semua itu terjadi. Woodgate harus menunggu 13 bulan untuk melakukan debut, dan ketika debut dia mengalami masa-masa sulit. Woodgate mencetak gol bunuh diri dan harus diusir dari lapangan. Bertahan hanya 2 tahun, Woodgate pindah ke Middlesbrough.


2. Thomas Gravesen (2005)

Pemain berkepala plontos ini resmi bergabung dengan los blancos pada tahun 2005 dari Everton dengan mahar 2.6 juta pounds dan tampil sebanyak 49 kali. Tapi sayang, tidak ada gelar yang diraih bersama Real Madrid. Bisa dibilang, ini adalah transfer yang tidak glamor yang pernah dilakukan Real Madrid. Hanya bertahan satu musim saja, Gravesen dilepas ke Glasgow Celtic dan mengakhiri karirnya di klub asalnya Everton sebagai pemain pinjaman.


3. Michael Owen (2004)

Mempunyai nama lengkap Michael James Owen ini mengawali karirnya di Liverpool dengan bergabung dengan tim muda Liverpool pada tahun 1996 Julukannya sebagai si bocah ajaib kala itu memang menjadi perburuan beberapa klub elit di Liga Inggris. Selama 8 tahun membela the reds Liverpool, Michael Owen memutuskan terbang ke Spanyol dengan Real Madrid dan mahar yang harus dikeluarkan adalah 8 juta pounds. Selama satu musim, Owen mencatatkan 45 penampilan dengan 16 gol dan tanpa gelar juara. Tahun 2005, Owen kembali ke tanah Inggris bersama Newcastle dan pensiun di Stoke City.


4. Jerzy Dudek (2007)

Pemain sepak bola berkebangsaan Polandia ini, sebelum bergabung dengan Real Madrid adalah kiper utama di The Reds Liverpool. Kisah heroiknya tentu tidak akan dilupakan oleh liverpudlian ketika berlaga di Final Liga Champions tahun 2005 melawan AC Milan. Menggagalkan beberapa peluang emas dan saat adu pinalti berhasil menggagalkan tendangan pinalti Andrey Shevchenko. Tahun 2007, Dudek memutuskan pindah ke Real Madrid untuk menjadi wakil Iker Casillas. Pilihan yang salah, selama 4 tahun di Real Madrid, Dudek setia menjadi penonton dari bangku cadangan dan mengakhiri karirnya di Real Madrid dengan 2 kali penampilan.


5. Lassana Diarra (2009)

Pemain berpaspor Prancis ini dibeli Real Madrid dari Porsmouth seharga 18 juta pounds. Pemain dengan posisi gelandang bertahan, menarik perhatian Real Madrid untuk diboyong ke markas Bernabeu pada tahun 2009. Dikontrak selama 4 tahun, Diarra hanya turun sebanyak 89 kali di semua kompetisi yang dijalanai Real Madrid. Selama 4 tahun, Diarra gagal menjadi posisi starter yang kala itu dihuni oleh Xabi Alonso dan Sami Khedira. Investasi yang dikeluarkan klub tidak sebanding dengan performa yang diberikan Diarra. Tahun 2012, dia dilepas ke klub Rusia Anzhi Makhachkala.


menurut kalian siapa lagi pemain bintang di Liga Inggris, tapi gagal bermain di Liga Spanyol?

Friday, January 27, 2023

Daftar Pemain Yang Pernah Pindah Ke Klub Rival

Dalam dunia olahraga sepakbola, bursa transfer pemain merupakan momen yang paling sangat ditunggu tunggu. Karena akan menghadirkan banyak kejutan, mulai dari perpindahan pemain bintang hingga pemecahan rekor harga transfer. Pada momen jendela transfer, tak jarang beberapa pemain pindah dari klub lama menuju klub rival yang pada akhirnya dicap sebagai pengkhianat oleh para fans. Ada beberapa pemain yang masuk dalam daftar "pemain pengkhianat" dan dibenci oleh para fans di klub lama mereka. Berikut Daftar Pemain Yang Pernah Pindah Ke Klub Rival.


1. Robert Lewandowski (Borussia Dortmund ke Bayern Muenchen)

Siapa yang tidak kenal dengan striker andalan Timnas Polandia ini. Empat musim dia habiskan bersama Borussia Dortmund, sejak tahun 2010. Satu gelar Bundesliga dia persembahkan untuk Dortmund yang pada akhirnya di tahun 2014, Lewandowski berstatus bebas transfer dan memutuskan bergabung bersama Bayern Muenchen. Robert Lewandowski memecahkan rekor dengan mencetak gol terbanyak, 40 gol dalam satu musim. Saat perpisahannya dengan Dortmund cukup membuat emosional sang pemain dan para fans yang hadir di Signal Iduna Park, markas Borussia Dortmund.


2. Zlatan Ibrahimovic (Juventus ke Inter Milan)

Pemain yang di tahun 2023 ini genap berusia 42 tahun ini sepertinya masih belum memutuskan untuk gantung sepatu alias pensiun. Selama karirnya, Zlatan telah meraih gelar juara liga di 4 negara berbeda, yaitu di Belanda bersama Ajax, Italia bersama Inter Milan dan AC Milan, Spanyol bersama Barcelona dan Paris bersama PSG. Zlatan pindah dari Juventus dikarenakan adanya kasus calciopoli yang menghantam Juventus sehingga harus turun ke level Seri B. Zlatan ogah untuk bermain di kasta kedua dan memutuskan memilih berseragam Inter Milan di tahun 2006. Sekarang, Zlatan masih berseragam merah hitam kebanggaan AC Milan.


3. Andrea Pirlo (AC Milan ke Juventus)

Bagi pecinta Timnas Italia pasti tidak asing dengan nama pemain satu ini, Andrea Pirlo. Pengatur aliran bola dalam tim, membuat dia dijuluki sebagai sang maestro lapangan tengah. Hampir satu dekade dia berbaju merah hitam AC Milan, hingga akhirnya dia berstatus bebas transfer dan Juventus pun mengambilnya untuk bergabung pada tahun 2011. Ternyata itu adalah keputusan yang tepat, Andrea Pirlo bersama Juventus meraih gelar Serie A sebanyak empat kali secara berturut turut. Andrea Pirlo sejatinya pernah berseragam Inter Milan yang merupakan seteru abadi AC Milan. Sayang, kurangnya kesempatan bermain, membuat Pirlo harus dipinjamkan ke Brescia dan akhirnya dipermanenkan oleh AC Milan.


4. Luis Suarez (Barcelona ke Atletico Madrid)

Luis Suarez merupakan salah satu striker yang berbahaya dan mematikan jika sudah berada on position. Karirnya cemerlang di Ajax hingga dilirik untuk bermain di Anfield, markas Liverpool. Di kedua klub itu, Suarez sangat produktif hingga akhirnya dia memutuskan pindah ke Barcelona dan gemilang selama 6 musim dengan torehan hampir 200 gol di seluruh kompetisi. Pada musim 2019-2020, bisa dibilang adalah musim yang tak bersahabat dengan Barcelona, karena tak ada satu gelar pun yang diraih, sehingga Suarez pun dilepas dan akhirnya berlabuh di Atletico Madrid. Sebenarnya, rivalitas Barcelona dengan Atletico Madrid tidak seganas antara Barcelona dengan Real Madrid. Di musim pertamanya dengan Atletico Madrid, Suarez langsung moncer dengan meraih gelar La Liga bersama Atletico Madrid. Gelar yang sudah ditunggu hampir 7 tahun lamanya oleh Atletico Madrid.


5. Luis Figo (Barcelona ke Real Madrid)

Inilah peristiwa transfer pemain yang paling fenomenal dan kontroversial. Pada tahun 2000, Figo memutuskan untuk berkostum putih Real Madrid. Tentunya, transfer ini membuat gempar para fans Barcelona. Seperti diketahui rivalitas kedua klub ini sangat ekstrim dan fansnya pun cenderung fanatisme. Berkostum Barcelona sejak tahun 1995-2000, Figo mempersembahkan beberapa gelar untuk Barcelona. Tapi sayang, gelar Liga Champion belum sempat. Sedangkan bersama Real Madrid, selain mempersembahkan gelar la liga, Figo juga ikut andil membawa Real Madrid juara Liga Champion di tahun 2002 dan UEFA Super Cup di tahun yang sama. Saking bencinya fans Barcelona dengan dia, saat pertandingan melawan Barcelona di Camp Nou. Luis Figo dilempar kepala babi oleh fans yang membenci dia. Setelah 5 musim membela Real Madrid, Luis Figo memutuskan untuk hengkang dan terbang ke negeri pizza untuk berseragam Inter Milan.


Menurut kalian, pantas kah mereka disebut pemain pengkhianat? atau kalian punya daftar pemain lain yang pindah ke klub rival selain ini?

Thursday, June 2, 2022

Ini Dia Klub Yang Akan Menampung Paulo Dybala dan Paul Pogba

 Tanggal 17 Mei 2022 adalah merupakan tanggal bersejarah bagi Paulo Dybala. Tepat di tanggal tersebut Dybala melakoni laga terakhirnya bersama Juventus. Kala itu Juventus bertemu dengan Lazio di kompetisi Serie A Italia yang juga merupakan pekan terakhir dalam kompetisi tersebut.

Dybala sudah berseragam "Zebra" garis hitam-putih sejak 2015. Dia ditransfer ke Juventus dari Palermo dengan mahar hampir 40 juta euro. Selama membela Juventus, Dybala telah banyak memberikan gelar kepada 'la vechia signora', salah satunya adalah gelar scudetto untuk si nyonya tua, Juventus.

Paulo Dybala dengan selebrasinya setelah cetak gol

Juni 2022 adalah bulan dimana kontrak Dybala dengan Juventus berakhir. Kesepakatan antara Dybala dan Juventus tidak menemui titik temu. Keduanya pun sepakat berpisah. Jelas ini kerugian besar buat Juventus harus kehilangan pemain sekelas Dybala dengan gratis. Dybala saat ini adalah pemain dengan free agent, dia bebas membubuhkan tanda tangannya di klub mana saja yang dia suka dan bisa memenuhi keinginannya.

Banyak tawaran datang dari beberapa klub dari Italia diantaranya, AC Milan, Inter Milan, dan AS Roma. Klub dari luar Italia juga ikut berkompetisi mendapatkan servis dari pemain berpaspor Argentina ini. 

Kompetisi liga 2021/2022 di benua eropa sudah berakhir. Beberapa klub mulai berbenah, dengan melakukan pembelian pemain baru atau memperpanjang kontrak pemain kunci hingga mendatangkan pelatih baru.

Kalau Juventus harus rela kehilangan Paulo Dybala dengan cara gratis. Manchester United (MU) pun mengikuti jejak Juventus. MU harus rela kehilangan secara gratis gelandang elegan mereka Paul Pogba. 

Paul Pogba secara resmi keluar dari MU

Paul Pogba pun sudah mengumumkan dirinya akan meninggalkan MU setelah kontraknya habis di tanggal 30 Juni 2022. Paul Pogba sejatinya adalah jebolan akademi MU, sempat berseragam Juventus dan moncer ketika bermain di tanah Italia. Pogba dipinang untuk kembali pulang ke MU pada tahun 2016. Selama 6 tahun berseragam setan merah, Paul Pogba tak mampu memboyong satu piala pun ke dalam Old Trafford. Prestasi terbaiknya adalah membawa MU menjadi runner-up Liga Inggris.

Kabarnya, tidak diperpanjangnya kontrak Paul Pogba dikarenakan menit bermain Pogba yang berkurang setelah recovery dari cidera. Selain itu, puasa gelar MU yang cukup lama membuat Pogba jenuh.

Saat ini, Juventus dan Paris Saint-Germain siap menampung pemain 'buangan' dari MU tersebut.


Monday, January 17, 2022

Inilah Pelatih Sepakbola Yang Tidak Pernah Berkarier Sebagai Pemain Profesional

"Apakah pelatih sepakbola, bisa main sepakbola?" pertanyaan yang disampaikan Deddy Corbuzier dalam podcastnya bersama pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-Yong menjadi viral. Pertanyaan tersebut dianggap merendahkan pelatih atau bahkan sedikit menghina.

Bagi penggemar sepakbola, memang hal yang wajar jika pemain sepakbola yang kemudian pensiun maka akan beralih menjadi pelatih. Sebut saja, Zinedine Zidane, Antonio Conte, Simone Inzaghi, Diego Simeone dan masih banyak lagi yang lainnya. Tapi, penggemar sepakbola mungkin tidak banyak yang tahu ada beberapa pelatih dengan prestasi yang moncer, tidak pernah mencicipi karier sebagai pesepakbola profesional. Inilah pelatih sepakbola yang tidak pernah berkarier sebagai pemain profesional.


1. Julian Nagelsmann

Pelatih yang mengawali karier kepelatihannya saat masih berusia 28 tahun, bersama klub Jerman, Hoffeinheim di tahun 2015. Julian adalah seorang sarjana Adminsitrasi Bisnis dan Ilmu Olahraga. Dia sama sekali tidak punya karier sebagai pesepakbola profesional. Bersama Hoffeinheim, Julian berhasil membawa klub tersebut lolos dari degradasi dan lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya. Kariernya berlanjut ke RB Leipzig pada tahun 2019-2020 dan mengkandaskan perjuangan Tottenham Hostpurs 4-0 di Liga Champions. Sekarang, Julian masih menukangi Lewandowski, dkk di Bayern Muenchen.


2. Brendan Rodgers

Nama pelatih ini sangat tidak asing di telinga Liverpudlian. Brendan Rodgers menjadi pelatih Liverpool pada tahun 2012-2015. Pada saat usia 20 tahun, Brendan Rodgers mengalami cidera lutut dan tidak memungkinkan menjadi pemain bola profesional. Karier kepelatihannya dimulai dari Chelsea sebagai asisten Jose Maurinho di tahun 2004 dan resmi menjadi pelatih kepala di tahun 2008 saat menjadi pelatih Watford. Prestasi selama menjadi pelatih adalah membawa Glasgow Celtic menjadi juara di liga Skotlandia, apalagi sebelumnya dia mengalami masa sulit di Liverpool dan kemudian dipecat. Saat ini Brendan Rodgers masih menjabat sebagai pelatih Leicester City


3. Andre Villas-Boas

Bisa dikatakan, ini adalah pelatih yang mencuri perhatian. Di usianya yang terbilang masih muda, dia berhasil membawa FC Porto meraih treble winner, Liga Premiera, Piala Portugal dan Liga Europa di musim perdananya sebagai pelatih 2010-2011. Andre Villas-Boas sejatinya adalah seorang biasa yang berkutat dengan dunia manajemen. Karena berani mengungkapkan pendapatnya mengenai sepakbola, kariernya pun berubah. Di usia 19 tahun dia mendapatkan lisensi A kepelatihan dan menjadi asisten pelatih FC Porto saat itu yaitu, Jose Maurinho. Klub yang pernah dilatih oleh dia adalah Chelsea, Tottenham Hotspurs, dan Marseille.


4. Maurizio Sarri

Pelatih yang nyentrik dan khas karena prokok berat, saat ini video ini dibuat sedang menukangi klub ibu kota dari Italia. SS Lazio. Frustasi karena tidak berhasil menembus level amatir ditambah cidera yang dialaminya, Sarri memutuskan untuk banting setir menjadi seorang bankir. Karier Sarri di dunia kepelatihan sepakbola dimulai saat dia berusia 30 tahun. Di tahun 2015 dia dipercaya melatih Napoli dan membuat klub tersebut menajdi klub yang sangat agresif dan sulit dikalahkan. Tanpa gelar bersama Napoli, Sarri memutuskan menyebrang ke negara Inggris untuk melatih Chelsea dan tepat sekali di tahun 2018-2019, Chelsea menjadi juara Liga Europa. Hanya bertahan setahun, Sarri pulang kampung untuk menjadi pelatih Juventus dan menggiring Juventus menjadi Scudetto di tahun 2019-2020.



5. Leonardo Jardim

Jardim memulai karir kepelatihannya di usia muda, 27 tahun sebagai asisten pelatih klub di liga 2 Portugal. Karir pelatih kepala, dimulai saat usianya 35 tahun saat melatih Braga, Olympiacos, dan Sporting Lisbon, masing-masing dalam waktu selama 1 musim. Walaupun selama 1 musim, ketiga klub tersebut mengalami performa yang sangat baik. Olympiacos dibawanya menjuarai Liga Yunani dan Piala Yunani. Kemudian dia pindah ke Perancis untuk melatih AS Monaco. Tidak tanggung tanggung, AS Monaco dibawanya menjadi juara Liga Perancis tahun 2017 sekaligus menembus semifinal Liga Champions. Pada tahun 2018 dia dipecat AS Monaco. Tahun 2022/2023, dia tercatat sebagai pelatih Shabab Al Ahli, klub di Uni Emirat Arab. 



Untuk menjadi pelatih sepakbola, tidak harus menjadi pemain sepakbola dulunya, Asal punya strategi dan lisensi kepelatihan, sudah bisa jadi pelatih. Supaya dilirik dan direkrut klub besar, harus menunjukkan prestasi sebagai pelatih. Bagaimana menurut kalian?





Wednesday, September 15, 2021

Jesse Lingard, Pemberi Umpan Terbaik Buat Young Boys

 Liga Champion sudah bergulir, dan pertandingan pertama bagi Manchester United (MU) adalah melawan Young Boys (YB), klub yang berawal dari Swiss. Di atas kertas, MU seharusnya bisa menang mudah bahkan prediksinya adalah pesta gol. Prediksi ini wajar, mengingat skuad MU ayng bertabur bintang ditambah lagi dengan pemain mega bintang yang "kembali pulang" Cristiano Ronaldo, tentunya MU bisa dengan mudah memenangkan pertandingan.

Pada menit ke-13, Ronaldo berhasil menceploskan bola ke dalam gawang YB. Skor pun berubah menjadi 1-0 untuk MU. Akan tetapi kondisi berubah terbalik, sejak petaka pemain MU, Wan-Bissaka diganjar kartu merah pada menit ke-35.


Pelanggaran keras yang dilakukan oleh Wan-Bissaka cukup membuat permainan MU kocar kacir yang puncaknya adalah di babak kedua, Moumi Ngamaleu pada menit ke-66 berhasil menyambar bola umpan dari rekan setimnya untuk menyamakan skor menjadi 1-1.


Setelah kebobolan, pelatih MU Ole Gunnar Solksjaer memutuskan menarik keluar CR7 dan menggantikannya dengan Jesse Lingard. Tidak ada yang salah dengan pergantian ini, mungkin sang pelatih ingin permainan agak sedikit bertahan. Karena dengan menarik CR7, otomatis MU bermain tanpa striker.


Bukannya bermain dengan performa terbaiknya, entah mimpi apa Lingard sampai-sampai di menit terakhir dia memberikan back-pass yang lemah ke arah De Gea. Blunder ini pun dimanfaatkan oleh striker YB, Theoson Sibatcheu untuk mencocol si kulit bundar untuk merubah skor menjadi 2-1 untuk keunggulan Young Boys.


Seusai pertandingan, sudah pasti Jesse Lingard sangat menyesali permainannya malam itu. Tidak hanya itu, di dunia maya pun Lingard dan Manchester United menjadi trending. Netizen pun tak lepas ikut serta memperolok blunder yang dilakukan Lingard. Bahkan, Lingard dinobatkan sebagai assist terbaik pada pertandingan tersebut. Jesse Lingard, pemberi umpan terbaik buat Young Boys.

Thursday, May 27, 2021

Akhir Drama Kursi Pelatih Lazio, Inter Milan, Juventus dan Real Madrid

Inilah akhir Drama Kursi Pelatih Lazio, Inter Milan, Juventus dan Real Madrid.

Seperti diketahui bahwa, saat ini kompetisi top liga di benua biru sudah berakhir. Itu artinya, jendela transfer atau transfer window sudah dibuka. Bursa transfer pemain saat ini masih tenang, karena kebanyakan pemain tidak mau memikirkan bursa transfer. Mereka fokus untuk berlatih menghadapi Piala Eropa 2020.

Saat ini, bursa transfer di kursi kepelatihan sedang panas. Setelah kompetisi liga resmi selesai, kursi kepelatihan beberapa klub elit eropa seperti Lazio, Inter Milan, Juventus dan Real Madrid mulai memanas. Diawali dari Inter Milan yang secara mengejutkan mencapai kesepakatan untuk mengakhiri kerjasama dengan sang pelatih Antonio Conte. Padahal sang pelatih baru saja membawa Inter Milan menjuarai Liga Serie A Italia. Kabarnya dikarenakan finansial klub. Inter harus menjual pemain untuk mendapatkan dana segar sebesar 80 juta euro, tidak sesuai dengan rencana Conte. Sehingga Conte sepakat untuk meninggalkan club yang bermarkas di kota Milan.

Antonio Conte resmi meninggalkan Inter Milan

Untuk mengisi kekosongan kursi pelatih, Inter Milan secara resmi menunjuk Simone Inzaghi (eks pelatih Lazio). Dari sisi Lazio pun tak kalah seru drama yang muncul. Sehari sebelum Inter Milan mengumumkan pelatih pengganti, Lazio dan Simone Inzaghi kabarnya sudah mencapai kesepakatan. Mr. Simo panggilan dari Simone Inzaghi akan menetap di Olimpico hingga 2024. Kontrak pun sudah disiapkan oleh sang presiden Lazio, Claudio Lotito. Tapi apa daya, dalam 24 jam terakhir Mr. Simo berubah pikiran dan dia telah meminta izin untuk meninggalkan Lazio untuk bekerjasama dengan Inter Milan. Belum diketahui apa penyebab sang pelatih merubah pikirannya, kemungkinan besar adalah tuntutan mendatangkan pemain yang diinginkan Mr. Simo, tidak bisa diwujudkan.

perpisahan Simone Inzaghi dengan Lazio

Bergeser ke kota Turin, "si nyonya tua" pun resmi bekerjasama kembali dengan Massimo Allegri. Pelatih yang sempat menukangi Juventus periode 2014-2019 kini kembali ke Turin sebagai pelatih utama. Sempat diisukan akan bergabung dengan Real Madrid, karena secara kebetulan Zinedine Zidane juga memutuskan untuk meninggalkan kursi pelatih Los Blancos.

Belum diketahu secara pasti, apa alasan Andrea Pirlo dipecat Juventus dan mundurnya Zidane dari kursi pelatih Real Madrid. Banyak spekulasi yang muncul dan menjurus pada satu kesimpulan yaitu, karena performa tim yang tidak sesuai ekspektasi.

Di bawah asuhan Pirlo, Juventus hampir saja gagal berlaga di Liga Champions karena sempat berada di posisi 5 klasemen. Walaupun pada akhirnya finish di urutan ke 4 klasemen dan berhak berlaga di Liga Champions dan memulai dari babak kualifikasi.

Sementara Real Madrid, secara performa sebenarnya tidak terlalu jelek. Mereka finish di urutan ke 2, satu tingkat di atas musuh bebuyutan mereka Barcelona. Jika dibandingkan musim lalu jelas merosot, Real Madrid gagal mempertahankan juara La Liga. Selain itu, suasana tidak kondusif di ruang ganti juga sebagai salah satu pemicu Zidane meninggalkan Stadion Bernabeu, markas Real Madrid.


Layak ditunggu, siapakah yang akan mengisi kursi pelatih Lazio dan Real Madrid? Menurut kalian siapa yang cocok nih..? 

Monday, September 7, 2020

Direktur Olahraga Klub, Dibalik Transfer Pemain. Siapa Saja Mereka?

Kompetisi liga Eropa sebentar lagi akan bergulir kembali dan bursa transfer pemain masih dibuka. Klub-klub di Eropa mulai bergerilya pemain untuk melengkapi skuad mereka. Dibalik transfer perpindahan pemain dari satu klub ke klub lainnya, selain melibatkan agen sang pemain juga melibatkan sang Direktur Olahraga klub. Tugas mereka selain talent scouts juga bertugas sebagai tukang tawar harga alias negotiator. Beberapa klub memiliki Direktur Olahraga yang cukup handal, siapa saja mereka, berikut daftarnya:


1. Marc Overmars (AFC Ajax Amsterdam)

Nama ini mungkin tidak asing bagi penggemar sepakbola. Marc Overmars adalah salah satu pemain sayap yang handal dan lincah yang pernah dimiliki oleh Timnas Belanda. Pernah membela beberapa klub besar seperti Barcelona dan Arsenal dan tampil bersama The Orange Belanda sebanyak 86 kali dengan 17 gol. Marc memutuskan gantung sepatu di tahun 2004 karena cidera yang berkepanjangan. Alih-alih setelah pensiun menjadi pelatih, Marc meneruskan karirnya sebagai Direktur Olahraga di klub negara asalnya, AFC Ajax Amsterdam. Sebut saja Justin Kluivert (anak dari penyerang Barcelona yang sudah pensiun, Patrick Kluivert), Frankie de Jong, dan Matthijs de Light merupakan pemain rekrutan dari tangan dingian Marc yang membuat Ajax untung besar.



2. Igli Tare (SS. Lazio)

Ketika menjadi pemain, Igli Tare namanya memang tidak tenar. Mantan pemain timnas Albania ini berposisi sebagai penyerang ketika masih aktif bermain. Mulai dikenal, ketika berkarir di Italia bersama klub Brescia, Bologna dan pensiun ketika membela elang ibu kota, Lazio. Instingnya dalam menyerang digunakan saat talent scouts untuk Lazio. Banyak pemain yang direkrut oleh Lazio merupakan jasa dari seorang Igli Tare. Paling anyar adalah penjualan Felipe Anderson ke West Ham United membuat Lazio untung besar. Igli Tare digadang-gadang akan memenangkan penghargaan sebagai Direktur Olahraga terbaik, tentunya akan berdampak pada dirinya yang diincar oleh banyak klub eropa.



3. Michael Edwards (Liverpool FC)

Sosok ini mungkin kalah tenar oleh nama sang manajer Jurgen Klopp. Tapi otak dan dalang dibalik dari skuad Liverpool saat ini adalah tak lain dan tak bukan Michael Edwards. Mengawali sebagai pemain professional di klub yang antah berantah, itupun hanya sebagai pemain pelapis alias cadangan mati. Merasa karirnya tak berkembang, dia memutuskan untuk melanjutkan studi di bidang IT dan Bisnis hingga akhirnya nasib membawanya kembali ke sepakbola buka sebagai pemain tetap sebagai negotiator. Edwards berhasil memboyong pemain kunci Liverpool saat ini seperti Van Dijk, Salah, Mane, Alisson dan Fabinho. Selain itu, dia berhasil melego Coutinho ke Barcelona yang dananya dipakai untuk mendapatkan tanda tangan bek tangguh Van Dijk.



4. Arsene Wenger (Arsenal FC)

Namanya lebih dikenal sebagai manajer dari meriam London, Arsenal. Ya, jabatannya memang sebagai manajer tapi dia memegang penuh pemain mana yang harus direkrut. Bukan main-main, pemain yang direkrut adalah pemain muda yang harganya masih sangat murah. Setelah dipoles dan ditempa oleh Wenger, pemain muda tersebut langsung bernilai sangat mahal saat di usia muda. Tak heran, Arsene Wenger dijuluki "The Prof" alias sang professor. Sebut saja Cesc Fabregas, Andrei Arshavin, Ashley Cole dan yang paling fenomenal adalah Tierry Henry. Tangan dingin Wenger memang ampuh dan seprti mempuanyai daya magic dalam memoles pemain muda. Tapi sayang, polesannya tidak pernah berhasil membawa Arsenal juara Liga Inggris.





Monday, August 24, 2020

Pemain-pemain yang gagal bergabung dan berhasil bergabung

Kompetisi liga sudah berakhir dan akan memasuki musim kompetisi baru. Saat ini, jendela transfer pemain sedang dibuka. Para klub berlomba untuk memilih dan bernegosiasi dengan pemain incaran, ada juga klub yang harus gigit jari karena pemain incarannya gagal pindah, ada pula pemain yang harus rela tidak diperpanjang kontraknya di klub yang dibela.

Berikut pemain yang gagal bergabung dengan klub baru serta pemain yang berhasil bergabung ke klub baru:

1. Jadon Sancho

Pemain ini sempat menjadi trending dikarenakan tinggal selangkah lagi menginjakkan kaki di Old Trafford dan meninggalkan Signal Iduna Park, markas Borrusia Dortmund. Akan tetapi, transfer tidak berjalan mulus. Borrusia Dortmund mematok harga tinggi yang tidak bisa disanggupi oleh Manchester United. Sancho dibanderol dengan harga 120 juta euro yang membuat MU mundur alon-alon


2. Willian

Masih dari bursa pemain Liga Inggris, Willian akhirnya memutuskan berganti warna jersey menjadi merah dengan logo meriam di dada. Pemain Brasil ini resmi berseragam Arsenal secara cuma-cuma. Willian pindah dari klub sesama kota London, Chelsea setelah kontraknya habis bersama "The Blues". Dengan durasi kontrak 3 tahun, Willian akan mengenakan jersey bernomor 12.


3. David Silva

Setelah berkarir merantau ke negeri Elizabeth hampir 10 tahun, "El Chino" akhirnya memutuskan pulang kampung ke Spanyol. David Silva sebenarnya banyak mendapatkan tawaran dari klub di luar Spanyol dan keinginan dia untuk bisa tetap berlaga di Liga Champions, membuka kans besar kepada klub yang akan berlaga di Liga Champions untuk bisa merekrut gelandang serang ini. Salah satunya Lazio. Menurut info yang didapat, gentle agreement sudah didapat antara pemain dan Lazio. Akan tetapi, desakan dari keluarga terutama sang istri yang menginginkan dia untuk kembali ke Spanyol membuat kesepakatan, ambyar!. Real Sociedad adalah klub menjadi pelabuhan David Silva.


4. Koeman dan Pirlo

Ronald Koeman dan Andrea Pirlo kembali ke lapangan hijau, bukan jadi pemain. Mereka kembali untuk melatih klub yang pernah mereka bela. Setelah gagal di perempat final, Juventus langsung memecat Maurizio Sarri dan menunjuk Andrea Pirlo untuk menukangi Juventus. Beberapa pemain bintang Juventus langsung tidak masuk dalam skema Pirlo, diantaranya adalah Higuain dan Khedira. Selain itu, Barcelona juga menunjuk Ronald Koeman sebagai pelatih kepala setelah memecat Quique Setien yang gagal membaca Barcelona lolos ke final Liga Champions.



Jendela tranfer pemain masih dibuka hingga kick off kompetisi dimulai. Jadi kejutan masih akan terjadi.

Friday, June 12, 2020

Liga Inggris, Liga Spanyol dan Liga Italia, Resmi Dilanjutkan

Salam olahraga. Semenjak pandemi melanda, malam minggu dan minggu malam tontonan televisi seperti ada yang hilang. Ya, semenjak corona menerjang dataran eropa, semua kompetisi sepakbola ditunda untuk dilaksanakan. Bahkan, Perancis secara resmi menghentikan atau menyudahi kompetisi lebih awal.

Sebenarnya beberapa negara di Eropa sudah ada yang melanjutkan kompetisi di tengah pandemi, tetapi tidak terlalu ter-ekspose. Liga Jerman juga sudah melanjutkan kompetisi dari tanggal 16 Mei 2020. Sebelumnya memang sempat ramai di jagat maya terkakit keberlangsungan liga sepakbola bergengsi di tanah Eropa yaitu, Jerman, Inggris, Spanyol dan Italia. Seperti diketahui, di Liga Inggris perebutan menjadi juara kompetisi mungkin sudah bisa dibilang menjadi milik Liverpool, tetapi jika kompetisi dihentikan, Liverpool bisa saja gigit jari.

Lain halnya di negeri pizza, Italia. Perebutan scudetto masih memanas, dimana posisi puncak Juventus masih dibayangi ketat oleh Lazio di posisi kedua dengan selisih 1 poin. Hal yang sama juga terjadi di Liga Spanyol, puncak klasemen (Barcelona) hanya berselisih 2 poin dengan Real Madrid di posisi kedua.


Sedangkan Liga Italia, secara resmi kick-off tanggal 20 Juni 2020. Italia merupakan salah satu negara Eropa dengan korban covid-19 terbanyak. Penyelenggara Liga Italia diperkirakan akan merampungkan kompetisi lebih cepat, karena pertandingan akan digelar hampir setiap hari. Jadi kalau benar itu terealisasi, maka Liga Italia akan berakhir di tanggal 23 Juli 2020. Pertandingan akan dimainkan dalam 3 waktu yang berbeda yaitu, 17.15, 19.30 dan 21.45 waktu setempat.

Secara resmi, Liga Spanyol akan bergulir Jumat 12 Juni 2020 dengan pertandingan Sevilla vs Real Betis. Pihak penyelenggara Liga Spanyol berharap, kompetisi dapat diselesaikan dalam waktu 39 hari. Masih ada 11 pertandingan yang harus diselesaikan oleh Liga Spanyol.



Liga Inggris sendiri rencananya akan bergulir pada 17 Juni 2020 dan laga big match Manchester City vs Arsenal sebagai laga pembuka. Sedangkan Liverpool hanya butuh dua kali kemenangan untuk memastikan juara komptisi tahun 2020.


Monday, May 11, 2020

Football Competitions in Europe is Back

Yes, like an oasis in the middle of a barren desert. Several countries in Europe through their related institutions, have announced that they will continue the soccer competition which was delayed due to the corona virus. The plan to return to football competition in European countries is like a hope that we all have to fight this virus.

As is well known, since the outbreak of the corona virus has resulted in the cessation of soccer competition in Europe. Countries such as England, Italy, Germany, and Spain are countries that have quite an elite competition in terms of football. Actually France also has an elite soccer competition. But since corona outbreaks on European soil, France has decided to stop the competition completely and solidify PSG as league champions.

Starting in early May, several players from the English EPL competition, Italian Serie A, German Bundesliga and Spanish La Liga, were called in and have come to their respective clubs for medical tests. This is done as a health protocol and prior to the inaugural training to signal the start of the competition.

Real Madrid players and coaches at the media test site, Valdebebebas

It is not only Real Madrid who call their players home for medical tests. Barcelona has also called on its players and several other Laliga clubs have also called on players to conduct medical tests.

Seria A Italian League also did the same thing. The clubs have called back their players to do medical tests. Juventus and Lazio have undergone medical tests to the players and have done their first practice. The training that was held was quite unique, in one field there could only be 5 players and the coach was only monitoring from the sidelines.

In contrast to Italy, England and Spain are still in the stage of medical tests returning their players. Germany has decided that, the Bundesliga will start kick off starting Saturday, May 16, 2020. Football is a popular sport all over the world, no wonder this sport is very much awaited and enjoyed by its fans. Hopefully with the passing of soccer competition, can make people happy and increase body immunity and can fight covid-19.

Friday, August 16, 2019

Berita Transfer Pemain Bola, Belum Usai

Pekan pertama Liga Inggris telah dimulai, tapi Liga top beberana negara eropa seperti Liga Italia, Liga Perancis, Liga Turki dan Liga Spanyol belum dimulai. Itu menandakan, bursa transfer pemain masih dibuka untuk Italia dan Spanyol. 

Seperti yang diketahui hampir seluruh pecinta sepakbola, saga transfer Romelu Lukaku akhirnya terjawab. Sang striker berlabuh ke Inter Milan di detik-detik penutupan transfer pemain. Maklum, Lukaku sebelum bergabung di Inter Milan merupakan pemain setan merah Manchester United. Menurut transfermarkt, Lukaku ditransfer dari kota Manchester dengan mahar 65 juta euro plus bonus yang tak disebutkan.



Inter Milan juga harus kehilangan Ivan Perisic yang pindah ke FC Bayern Muenchen dengan status pinjaman. Inter Milan saat ini masih menjadi buah bibir, karena pergerakannya masih agresif di bursa transfer. Setelah mendatangkan Lukaku, Inter Milan juga ada satu pekerjaan rumah yang dari musim lalu belum selesai. Menjual Mauro Icardi yang dicurigai budget penjualannya untuk merayu gelandang serang milik SS Lazio, Sergej Milinkovic-Savic. 


Menjual Icardi ternyata tidak mudah, harga yang dipatok oleh Inter Milan lumayan mahal yaitu sebesar 120 juta euro. Sedangkan menurut situs transfermarkt.com, Icardi hanya dihargai 80 juta euro. Kabar terakhir, agar bisa terjual cepat, Inter Milan menurunkan harga Icardi hingga 60 juta euro. Mungkin hanya Juventus yang sanggup membayar harga tersebut.

Tak kalah seru, dari ibu kota Italia, klub AS Roma harus kehilangan gelandangbertahan mereka Steven Nzonzi yang berlabuh ke Galatasaray dengan status pinjaman. AS Roma juga memagari gelandang muda berbakatnya Cengiz Under hingga 2023.

Cengiz Under sign contract until 2023
Masih ditunggu, pergerakan klub Italia lainnya dalambursa transfer. Siapakah yang akan menutup bursa transfer di Italia dengan transfer saga tahun ini??

Friday, January 12, 2018

10 Pemain Gagal Bersinar di Barcelona

Pemain sepakbola mana yang tidak ingin bergabung dan bermain untuk klub sebesar Barcelona. Klub yang berasal dari Spanyol ini memang cukup menjadi daya tarik bagi beberapa pemain sepakbola. Bermain di Barcelona tidak menjamin akan menjadi superstar, berikut beberapa pemain sepakbola yang direkrut Barcelona dan gagal bersinar.


1. ARDA TURAN
Pemain berdarah Turki dan berposisi sebagai gelandang didatangkan oleh Barcelona dengan mahar 34 juta euro pada tahun 2015 dari Atletico Madrid. Tapi sayangnya, Barcelona harus menunggu selama 6 bulan lamanya untuk merasakan jasa dari Arda Turan. FIFA menjatuhkan hukuman kepada Barcelona saat melakukan transfer pemain muda. Arda Turan hanya tampil 55 kali saat itu dan hingga saat kini, gelandang asal Turki ini belum mencicipi menit bermain untuk Barcelona. Sekarang sang pemain diisukan akan hengkang dan kembali ke Turki.


2. DMYTRO CHYGRNSKIY
Pemain nasional Ukraina dan berposisi sebagai bek tengah. Hanya menghabiskan 1 musim di Catalan pada tahun 2009. Didatangkan dari Shaktar Donetsk dengan kontrak senilai 25 juta euro dan hanya tampil sebanyak 14 kali, kemudian Barcelona melegonya ke klub lamanya dengan mahar 15 juta euro. Padahal pelatih kepala The Catalan saat itu, Pep Guardiola ingin mempertahankanya.
3. ALEX SONG
Bekas pemain meriam London, Arsenal ini datang ke Barcelona dengan banderol 40 juta euro. Ternyata permainan selama di tim tak "semahal" banderol yang tersemat padanya. Alex Song tampil buruk selama berkostum Barcelona. Setelah 2 musim, dia pun akhirnya hengkang dan berlabuh ke West Ham United. Negara Inggris sepertinya adalah jodoh buat karir dia.
4. ALEX HLEB
Datang dengan transfer 17 juta euro pada tahun 2008, gelandang asal Belarus ini tidak banyak andil dalam treble winner yang diraih Barcelona. Setelah hanya tampil 36 pertandingan, kurang lebih semusim saja. Hleb hijrah ke kota London bergabung dengan Arsenal. Di Arsenal dia menunjukkan performance yang menakjubkan selama 3 musim. Selanjutnya karirnya dihabiskan dalam masa peminjaman ke beberapa klub dan berakhir di Rusia.



5. KEIRRISON
Datang dari klub Brazil, Palmeiras pada tahun 2009. Striker ini gagal menunjukkan kehebatannya pada pertandingan pertamanya bersama Barcelona. Banderol 14 juta euro harus dikeluarkan Barcelona untuk mendapatkan tanda tangan striker ini. Karirnya sempat dihabiskan dalam masa peminjaman di klub liga Brazil, hingga akhirnya tahun 2014 statusnya bebas transfer dan kembali ke tanah airnya.



6. EMMANUEL PETIT
Pemain nasional Prancis dengan gaya khasnya yaitu rambut kuncir kuda ini datang ke Barcelona dari Arsenal dengan fee 14 juta euro. Dalam biografinya, dia mengatakan kesalahan terbesarnya adalah menukar Highbury (markas Arsenal) dengan Camp Nou. Di Barcelona Petit hanya bermain 38 kali dan itupun bukan dari menit awal, kebanyakan dari bangku cadangan. Satu musim cukup buatnya yang kemudian kembali ke London bergabung dengan Chelsea.
7. GEOVANNI
Dalam sejarah Barcelona, penyerangnya sering diisi oleh pemain asal Brazil. Seperti Geovanni yang datang dari Cruzeiro pada tahun 2001 dengan fee 18 juta euro. Daya magisnya sebagai pemain Brazil tidak berjalan sempurna di Barcelona, hanya 50 penampilan dan tidak mencetak satu gol pun membuatnya terdepak ke Benfica dan dilepas secara gratis oleh Barcelona.
8. FABIO ROCHEMBACK
Dia datang dan digadang-gadang menggantikan posisi Pep Guardiola yang hengkang ke Brescia pada tahun 2001. Beban sepertinya buat pemain asal Brazil ini untuk menggantikan jenderal lapangan tengah dari Barcelona. Karirnya pun dihabiskan dalam masa peminjaman, Sporting CP dan Middlesbrough adalah beberapa klub yang sempat mencicipi jasa tenaganya.
9. HENRIQUE
Tidak banyak yang mendengar nama pemain ini. Walaupun selama 4 musim di Barcelona (2008 - 2012) dan ikut merasakan gelar piala yang direngkuh oleh Barcelona selama kepelatihan Pep Guardiola. Gagal dalam penampilan di Barcelona, Henrique dipinjamkan ke beberapa klub hingga akhirnya dia menunjukkan performa terbaik saat membela Napoli di Seri A Italia. Tapi sayang, Barcelona sudah tidak tertarik lagi, dan menjualnya ke klub lamanya Palmeiras.
10. VITOR BAIA
Kiper nyentrik  dengan aksinya yang cukup berani, siapa yang tak kenal. Didatangkan dari FC Porto dengan mahar 6.5 juta euro, Vitor Baia memiliki masa sulit selama dua musimnya di Barcelona 1996 - 1998. Barcelona yang saat itu di bawah asuhan Louis van Gaal, kiper ini tersisih dari posisi utamanya. Tepat setelah 2 tahun bersama blaugrana, Vitor Baia memutuskan untuk pulang kampung ke FC Porto dan pilihannya tepat. Dia menjuarai beberapa gelar termasuk Liga Champions yang saat itu FC Porto dilatih oleh Jose Mourinho.

5 Pelanggaran Terparah Dalam Sepak Bola

Dalam pertandingan sepakbola , kontak fisik antar pemain sudah pasti terjadi . Ada yang disengaja ada pula yang tidak disengaja . ...