loading...

Friday, November 10, 2023

5 Pelanggaran Terparah Dalam Sepak Bola

Dalam pertandingan sepakbola, kontak fisik antar pemain sudah pasti terjadi. Ada yang disengaja ada pula yang tidak disengaja. Beberapa kontak fisik pun ada yang berakibat fatal dan mengancam karir sang pemain. Dari yang hanya body charge, tackle, memukul, bahkan hingga ada yang menendang. 


Chris Mavinga tidak sengaja menendang kepala Carcela saat hendak mengahalau bola


Berikut beberapa kontak fisik yang dilakukan para pemain yang bisa mengancam pemain lainnya. 

 

  1. Nigel de Jong vs Xabi Alonso 

Piala Dunia 2010, kejadian ini terjadi saat Belanda bertemu Spanyol pada ajang sebesar Piala Dunia tahun 2010. Momen itu terjadi pada babak pertama, Nigel de Jong mengeluarkantendangan karate” yang langsung menghujam dada Xabi Alonso. Howard Webb adalah wasit yang memimpin pertadingan kala itu dan harus mengeluarkan 14 kartu kuning. Luar biasanya, pelanggaran berbahaya yang dilakukan oleh Nigel de Jong, hanya mendapat kartu kuning oleh sang wasit. Howard Webb pun merasa terganggu dengan keputusannya dan anehnya, Nigel de Jong pun tak merasa bersalah 

 

  1. Chris Mavinga vs Carcela 

Mavinga sebenarnya adalah pemain Liverpool yang dipinjamkan ke klub Belgia, Genk pada tahun 2011. Mavinga hanya bermain 9 pertandingan untuk Genk, termasuk saat pertandingan dimana dia melakukan pelanggaran yang hampir saja menewaskan pemain lawan. Entah disengaja atau tidak, Mavinga hendak membuang bola. Ayunan kakinya ternyata malah menghujam keras ke bagian kepala Carcela, pemain dari klub Standard Liege. Kejadian ini terjadi pada tahun 2011. Mehdi Carcela pun tersungkur dan pingsan di lapangan. Hasil diagnosa, menyebutkan Carcela mengalami patah tulang pipi, hidung dan rongga mata. Carcela pun harus menjalani operasi 

 

  1. Ben Thatcher vs Pedro Mendes 

Insiden ini terjadi pada tahun 2004, saat  Porsmouth vs Manchester City pada pertandingan lanjutan Liga Inggris. Ketika itu, Mendes mengejar bola liar setelah sepak pojok dan berhasil menendangnya keluar, tetapi datang Ben Thatcher yang dengan sengaja menyikut bagian muka Pedro Mendes. Seketika itu, Mendes terkapar tak sadarkan diri. Mendes pun mendapatkan perawatan sementara di lapangan sebelum dilarikan ke Rumah Sakit. Thatcher pun mendapatkan hukuman tidak boleh bermain bersama klub selama 6 pertandingan dan penangguhan gaji selama 6 minggu. Serta larangan bertanding sebanyak 15 pertandingan dari FA dan larangan bertanding selama 2 tahun

 

  1. Axel Witsel vs Marcin Wasilewski 

Pertandingan derbi di tahun 2009, di Liga Belgia antara Standar Liege vs Anderlecht. Panas dan bentrok, sudah pasti. Axel Witsen saat itu melakukan tekel terparah yang pernah terekam oleh kamera. Marcin yang saat itu hendak mengambil bola sambil merebahkan badan yg kemudian datang Witsel yg berusaha buat menahan bola. Tapi kaki Witsel menginjak kaki Marcin pada bagian tulang kering. Marcin Wasilewski meninggalkan lapangan dengan patah tulang terbuka. Witsel pun dilarang bermain sebanyak 10 pertandingan, tetapi dikurangi menjadi 8 yang menuai banyak protes Di tahun 2023, Witsel masih memperkuat Atletico Madrid 

 

  1. Martin Taylor vs Eduardo  

Pertandingan antara Birmingham vs Arsenal yang terjadi pada tahun 2008. Pertandingan baru berjalan 3 menit, saat itu Eduardo sedang menguasai bola. Martin Taylor datang untuk merebut bola dari Eduardo, tapi sayang tekel yang dilakukannya membuat kaki Eduardo cidera parah, patah tulang. Eduardo harus absen lama dan dipastikan saat itu gagal memperkuat kroasia di Piala Eropa 2008. Fans Kroasia adalah yang paling marah atas tragedi ini, bahkan satu situs dibuat untuk menumpahkan kekesalan dan amarah mereka. Tak hanya itu, Martin Taylor pun mendapatkan ancaman pembunuhan melalui internet. Eduardo sendiri tak ingin menyalahkan sepenuhnya kepada Taylor.



 

Monday, February 13, 2023

Juan Sebastian Veron "Si Penyihir Kecil", Sihirnya Tak Bekerja di Tanah Inggris

Pada medio tahun 90-an pemain ini mendapat julukan La Brujita yang artinya "si penyihir kecil". Julukan ini tidak semerta-merta menempel dalam dirinya. Posisinya sebagai gelandang serang dan pengatur ritme serangan sebuah tim, seperti penyihir yang sedang menunjukan kekuatan magicnya. 

Lahir pada 9 Maret 1975, bernama lengkap Juan Sebastian Veron dan memulai karirnya dari klub Estudiantes. Klub dimana sang ayah Juan Ramon juga pernah bermain di klub tersebut. Selama 2 tahun bermain liga domestik Argentina, Juan Veron dilirik Sampdoria yang kala itu dilatih oleh Sven-Goran Erikson dan dari klub itulah pemain yang identik dengan kepala plontos ini memulai karirnya di Eropa saat usianya masih 21 tahun.

Magicnya selama di Sampdoria hanya bertahan 2 tahun. Karena di tahun 1998, Parma mengontraknya sebesar 15 juta poundsterling untuk berbaju kuning biru. Walaupun hanya bertahan selama 1 musim di Parma, tetapi pilihan Parma tidaklah salah. Selama 1 musim tersebut, Veron berhasil membawa Parma juara Piala UEFA yang di final mengalahkan Marseille dan juga menjuarai Coppa Italia.


Di tahun 1999, klub ibu kota Italia, SS Lazio meminangnya sebesar 18 juta poundsterling untuk bermarkas di Stadion Olimpico. Veron kembali bertemu dengan pelatihnya saat di Sampdoria, Sven-Goran Erikson. Bersama Lazio, karir Veron sangat meroket. Selama 2 musim berkostum biru langit, Veron membawa Lazio meraih 5 trophy;

1. juara Liga Italia Serie A tahun 1999/2000

2. juara coppa italia 1999/2000

3. juara super coppa italia tahun 2000

4. Piala Winners (sekarang Piala UEFA) tahun 1999

5. Piala Super UEFA tahun 1999


Di tahun 2001, Veron menerima pinangan Manchester United dengan mahar 28 juta poundsterling yang menjadi nilai transfer termahal saat itu. Sukses dengan Lazio, nyatanya bukan jaminan bagi Veron untuk bisa langsung nyetel dengan permainan di Liga Inggris bersama MU. Karakter permainan di Liga Inggris yang cenderung cepat menjadi salah satu faktor, sulitnya dia beradaptasi di MU. Selain itu kalah bersaing dengan Paul Sccholes dan Roy Keane. Selama 2 musim bersama MU, Veron memutuskan pindah dan berggabung bersama Chelsea. Tapi sayang, dewi fortuna belum berpihak kepadanya. Cidera panjang membuatnya semakin tenggelam di Liga Inggris dan hanya tampil 7 kali bersama Chelsea hingga akhirnya dipinjamkan ke Inter Milan dan menjuarai Liga Italia dan 2 trophy Coppa Italia. 


Tahun 2007, kontraknya bersama Chelsea berakhir dan Veron memutuskan pulang ke Argentina dan memperkuat klub dimana dia berasal, Estudiantes. Di tahun 2014, Veron memutuskan untuk gantung sepatu dan di tahun yang sama dia menjadi Presiden klub Estudiantes. Selama 20 tahun berkarir di sepak bola, Juan Veron mengoleksi 510 kali penampilan dan 68 gol. Bersama timnas Argentina, dia mencatatkan 73 kali caps dan 9 gol.


"Tell the fans to enjoy themselves. I will give nothing, but the best" - Juan Sebastian Veron "Si Penyihir Kecil", Sihirnya Tak Bekerja di Tanah Inggris

Monday, February 6, 2023

Profesi Pemain Bintang Sepakbola Setelah Pensiun: Tidak Berhubungan dengan Sepakbola

 Sebagai atlit olah raga, tentu ada masanya harus pensiun. Begitu juga dengan atlit sepak bola yang normalnya ketika masuk masa pensiun akan melanjutkan kariernya tidak jauh-jauh dari lapangan hijau. Tidak harus sebagai pelatih, bisa juga sebagai pemandu dan pencari bakat, agen pemain atau masuk ke dalam manajemen klub.

Berbeda dengan mantan pemain bintang sepakbola terkenal ini. Mereka memilih profesi dan kariernya jauh dari lapangan hijau dan justru bisa dibilang sukses dengan karier barunya.

Profesi Pemain Bintang Sepakbola Setelah Pensiun: Tidak Berhubungan dengan Sepakbola

1. Mathieu Flamini

Pemain kelahiran Prancis tahun 1984 ini memulai karirnya secara pemain senior di Marseille tahun 2003-2004. Satu musim di Marseille, Flamini memilih menerima pinangan Arsenal yang kala itu dilatih oleh Arsene Wenger dan bertahan selama 4 musim, hingga akhirnya terbang ke kota Milan untuk bergabung bersama AC Milan. Singkat cerita, Flamini pensiun dari dunia sepak bola pada tahun 2019 bersama klub Getafe. Bergabung bersama Getafe selama 2 musim, Flamini tidak pernah diturunkan sama sekali untuk bermain. Setelah pensiun, Flamini memilih meneruskan bisnis yang sudah dibangunnya sejak bermain bersama AC Milan. Bersama temannya, Flamini mendirikan "GFBioChemicals" yang merupakan bisnis di bidang energi bersih. Perusahaan pertama di dunia yang mampu memproduksi asam levulinat (suatu zat digunakan dalam industri farmasi dan bahan tambahan dalam bahan bakar) secara massal. Jadi wajar, tak bermain selama di Getafe pun tak apa. Karena Flamini sudah mendapatkan hasil yang lebih dari gajinya di Getafe.


2. Tim Weise

Pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang atau goal keeper ini, memulai karir profesional sepakbolanya dari klub Jerman, Koln. Selama 7 tahun karir sepakbolanya dengan berbakti kepada klub Werder Bremen dan tampil sebanyak 194 kali. Tidak ada prestasi mencolok yang diraihnya selama berkarir di sepakbola, hanya saja dia pernah mengenakan jersey Timnas Jerman dan hanya tampil 6 kali memperkuat negaranya. Tahun 2014, Weise menyatakan untuk pensiun. Dia pensiun saat bermain untuk klub Hoffeinheim, dia dikontrak selama 2 musim dan hanya tampil sebanyak 10 kali. Di tahun 2016, dia menerima undangan dari atlit Triple H untuk latihan dan meningkatkan gulatnya. Di tahun yang sama, Wiese melakoni debut pertamanya sebagai pegulat profesional.


3. Thomas Gravesen

Namanya mungkin tidak setenar Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, dan Michael Owen. Tapi siapa sangka dia adalah salah satu pemain dari Liga Inggris yang pernah mencicipi mewahnya berkostum Real Madrid. Dia adalah salah satu rekrutan "terabsurd" yang pernah dilakukan oleh Real Madrid kala itu. Gaya bermainnya yang cenderung keras dengan tekel yang membahayakan, membuat publik bertanya-tanya kenapa Real Madrid merekrutnya. Singkat cerita Gravesen pensiun di Everton saat usianya 32 tahun. Dari gaji yang dia terima saat di Real Madrid menjadi modal dia untuk pindah ke Las Vegas dan memulai hidup baru sebagai pemain poker profesional. Sebuah laporan bahkan menyatakan, kemenangan Gravesen dalam bermain poker telah menyentuh angka 80 juta pounds atau setara saat Real Madrid mendatangkan Cristiano Ronaldo dari MU.


4. Gaizka Mendieta

Siapa yang tak kenal dengan pemain satu ini, pemain yang berposisi sebagai playmaker ini pernah menjadi pemain termahal saat didatangkan oleh Lazio dari Valencia. Karirnya melesat saat berkostum kelelawar hitam Valencia dan membawa Valencia sebagai finalis Liga Champions pada tahun 2000. Setelah 9 tahun membela Valencia, Mendieta memutuskan terbang ke Italia untuk bergabung bersama Lazio di tahun 2001. Sayang karirnya tidak secemerlang saat di Valencia. Tahun 2008 dia memutuskan gantung sepatu dan menekuni profesi menjadi Disc Jockey atau DJ. Debutnya pada tahun 2010 saat kawannya meminta dia untuk tampil dalam sebuah festival Internasional di Spanyol. 


5. George Weah

Sepertinya pemain bola satu ini adalah yang paling nyentrik profesinya setelah pensiun dari lapangan hijau. Pensiun dari sepak bola, George Weah langsung terjun ke dunia politik dan karirnya pun cemerlang dan menjabat sebagai Presiden ke 24 sejak tahun 2018. Ini adalah pencalonan dia yang kedua kalinya, setelah pencalonan dia yang pertama untuk menjadi Presiden di tahun 2005, gagal. Weah mengalami karir profesional sepakbolanya di Monaco tahun 1988, sempat bermain untuk PSG, Marseille, AC Milan, Chelsea bahkan Manchester City. Weah menyatakan gantung sepatu saat dirinya membela klub Al Jazira di Uni Emirat Arab tahun 2003. Karir cemerlangnya adalah saat membela Monaco dengan 47 gol, 103 penampilan dan saat berkostum AC Milan dengan 114 penampilan dan 46 gol. Sayangnya dia belum pernah tampil di FIFA World Cup bersama timnas Liberia.



Friday, February 3, 2023

Berstatus Pemain Bintang di Liga Inggris Belum Tentu Bersinar di Real Madrid

Status mereka adalah pemain bintang di klubnya masing-masing. Karena status itulah, Real Madrid bersedia membayar transfer mereka dengan harga yang fantastis. Mereka adalah para pemain bintang yang berlaga di Liga Inggris atau English Premier League. Contoh saja Real Madrid berani menebus Cristiano Ronaldo dari Manchester United dengan nilai transfer 8o juta pounds. Kemudia, Real Madrid kembali mencetak rekor baru dengan merekrut Gareth Bale dari Tottenham Spur dengan banderol 85 juga pounds.

Tapi kali ini, kami tidak akan membahas pemain bintang yang sukses bersama Real Madrid. Tapi kebalikannnya, kami akan tunjukkan pemain bintang Liga Inggris gagal bersinar di Real Madrid.


1. Jonathan Woodgate (2004)

Pemain yang berposisi sebagai pemain belakang ini ditransfer dari Newcastle United dengan mahar 14.2 juta pounds. Selama berseragam putih Real Madrid, Woodgate hanya tampil di Santiago Bernabeu sebanyak 14 kali. Harga yang cukup mahal untuk penampilan sebanyak itu. Cidera kronis lah yang menyebabkan semua itu terjadi. Woodgate harus menunggu 13 bulan untuk melakukan debut, dan ketika debut dia mengalami masa-masa sulit. Woodgate mencetak gol bunuh diri dan harus diusir dari lapangan. Bertahan hanya 2 tahun, Woodgate pindah ke Middlesbrough.


2. Thomas Gravesen (2005)

Pemain berkepala plontos ini resmi bergabung dengan los blancos pada tahun 2005 dari Everton dengan mahar 2.6 juta pounds dan tampil sebanyak 49 kali. Tapi sayang, tidak ada gelar yang diraih bersama Real Madrid. Bisa dibilang, ini adalah transfer yang tidak glamor yang pernah dilakukan Real Madrid. Hanya bertahan satu musim saja, Gravesen dilepas ke Glasgow Celtic dan mengakhiri karirnya di klub asalnya Everton sebagai pemain pinjaman.


3. Michael Owen (2004)

Mempunyai nama lengkap Michael James Owen ini mengawali karirnya di Liverpool dengan bergabung dengan tim muda Liverpool pada tahun 1996 Julukannya sebagai si bocah ajaib kala itu memang menjadi perburuan beberapa klub elit di Liga Inggris. Selama 8 tahun membela the reds Liverpool, Michael Owen memutuskan terbang ke Spanyol dengan Real Madrid dan mahar yang harus dikeluarkan adalah 8 juta pounds. Selama satu musim, Owen mencatatkan 45 penampilan dengan 16 gol dan tanpa gelar juara. Tahun 2005, Owen kembali ke tanah Inggris bersama Newcastle dan pensiun di Stoke City.


4. Jerzy Dudek (2007)

Pemain sepak bola berkebangsaan Polandia ini, sebelum bergabung dengan Real Madrid adalah kiper utama di The Reds Liverpool. Kisah heroiknya tentu tidak akan dilupakan oleh liverpudlian ketika berlaga di Final Liga Champions tahun 2005 melawan AC Milan. Menggagalkan beberapa peluang emas dan saat adu pinalti berhasil menggagalkan tendangan pinalti Andrey Shevchenko. Tahun 2007, Dudek memutuskan pindah ke Real Madrid untuk menjadi wakil Iker Casillas. Pilihan yang salah, selama 4 tahun di Real Madrid, Dudek setia menjadi penonton dari bangku cadangan dan mengakhiri karirnya di Real Madrid dengan 2 kali penampilan.


5. Lassana Diarra (2009)

Pemain berpaspor Prancis ini dibeli Real Madrid dari Porsmouth seharga 18 juta pounds. Pemain dengan posisi gelandang bertahan, menarik perhatian Real Madrid untuk diboyong ke markas Bernabeu pada tahun 2009. Dikontrak selama 4 tahun, Diarra hanya turun sebanyak 89 kali di semua kompetisi yang dijalanai Real Madrid. Selama 4 tahun, Diarra gagal menjadi posisi starter yang kala itu dihuni oleh Xabi Alonso dan Sami Khedira. Investasi yang dikeluarkan klub tidak sebanding dengan performa yang diberikan Diarra. Tahun 2012, dia dilepas ke klub Rusia Anzhi Makhachkala.


menurut kalian siapa lagi pemain bintang di Liga Inggris, tapi gagal bermain di Liga Spanyol?

Friday, January 27, 2023

Daftar Pemain Yang Pernah Pindah Ke Klub Rival

Dalam dunia olahraga sepakbola, bursa transfer pemain merupakan momen yang paling sangat ditunggu tunggu. Karena akan menghadirkan banyak kejutan, mulai dari perpindahan pemain bintang hingga pemecahan rekor harga transfer. Pada momen jendela transfer, tak jarang beberapa pemain pindah dari klub lama menuju klub rival yang pada akhirnya dicap sebagai pengkhianat oleh para fans. Ada beberapa pemain yang masuk dalam daftar "pemain pengkhianat" dan dibenci oleh para fans di klub lama mereka. Berikut Daftar Pemain Yang Pernah Pindah Ke Klub Rival.


1. Robert Lewandowski (Borussia Dortmund ke Bayern Muenchen)

Siapa yang tidak kenal dengan striker andalan Timnas Polandia ini. Empat musim dia habiskan bersama Borussia Dortmund, sejak tahun 2010. Satu gelar Bundesliga dia persembahkan untuk Dortmund yang pada akhirnya di tahun 2014, Lewandowski berstatus bebas transfer dan memutuskan bergabung bersama Bayern Muenchen. Robert Lewandowski memecahkan rekor dengan mencetak gol terbanyak, 40 gol dalam satu musim. Saat perpisahannya dengan Dortmund cukup membuat emosional sang pemain dan para fans yang hadir di Signal Iduna Park, markas Borussia Dortmund.


2. Zlatan Ibrahimovic (Juventus ke Inter Milan)

Pemain yang di tahun 2023 ini genap berusia 42 tahun ini sepertinya masih belum memutuskan untuk gantung sepatu alias pensiun. Selama karirnya, Zlatan telah meraih gelar juara liga di 4 negara berbeda, yaitu di Belanda bersama Ajax, Italia bersama Inter Milan dan AC Milan, Spanyol bersama Barcelona dan Paris bersama PSG. Zlatan pindah dari Juventus dikarenakan adanya kasus calciopoli yang menghantam Juventus sehingga harus turun ke level Seri B. Zlatan ogah untuk bermain di kasta kedua dan memutuskan memilih berseragam Inter Milan di tahun 2006. Sekarang, Zlatan masih berseragam merah hitam kebanggaan AC Milan.


3. Andrea Pirlo (AC Milan ke Juventus)

Bagi pecinta Timnas Italia pasti tidak asing dengan nama pemain satu ini, Andrea Pirlo. Pengatur aliran bola dalam tim, membuat dia dijuluki sebagai sang maestro lapangan tengah. Hampir satu dekade dia berbaju merah hitam AC Milan, hingga akhirnya dia berstatus bebas transfer dan Juventus pun mengambilnya untuk bergabung pada tahun 2011. Ternyata itu adalah keputusan yang tepat, Andrea Pirlo bersama Juventus meraih gelar Serie A sebanyak empat kali secara berturut turut. Andrea Pirlo sejatinya pernah berseragam Inter Milan yang merupakan seteru abadi AC Milan. Sayang, kurangnya kesempatan bermain, membuat Pirlo harus dipinjamkan ke Brescia dan akhirnya dipermanenkan oleh AC Milan.


4. Luis Suarez (Barcelona ke Atletico Madrid)

Luis Suarez merupakan salah satu striker yang berbahaya dan mematikan jika sudah berada on position. Karirnya cemerlang di Ajax hingga dilirik untuk bermain di Anfield, markas Liverpool. Di kedua klub itu, Suarez sangat produktif hingga akhirnya dia memutuskan pindah ke Barcelona dan gemilang selama 6 musim dengan torehan hampir 200 gol di seluruh kompetisi. Pada musim 2019-2020, bisa dibilang adalah musim yang tak bersahabat dengan Barcelona, karena tak ada satu gelar pun yang diraih, sehingga Suarez pun dilepas dan akhirnya berlabuh di Atletico Madrid. Sebenarnya, rivalitas Barcelona dengan Atletico Madrid tidak seganas antara Barcelona dengan Real Madrid. Di musim pertamanya dengan Atletico Madrid, Suarez langsung moncer dengan meraih gelar La Liga bersama Atletico Madrid. Gelar yang sudah ditunggu hampir 7 tahun lamanya oleh Atletico Madrid.


5. Luis Figo (Barcelona ke Real Madrid)

Inilah peristiwa transfer pemain yang paling fenomenal dan kontroversial. Pada tahun 2000, Figo memutuskan untuk berkostum putih Real Madrid. Tentunya, transfer ini membuat gempar para fans Barcelona. Seperti diketahui rivalitas kedua klub ini sangat ekstrim dan fansnya pun cenderung fanatisme. Berkostum Barcelona sejak tahun 1995-2000, Figo mempersembahkan beberapa gelar untuk Barcelona. Tapi sayang, gelar Liga Champion belum sempat. Sedangkan bersama Real Madrid, selain mempersembahkan gelar la liga, Figo juga ikut andil membawa Real Madrid juara Liga Champion di tahun 2002 dan UEFA Super Cup di tahun yang sama. Saking bencinya fans Barcelona dengan dia, saat pertandingan melawan Barcelona di Camp Nou. Luis Figo dilempar kepala babi oleh fans yang membenci dia. Setelah 5 musim membela Real Madrid, Luis Figo memutuskan untuk hengkang dan terbang ke negeri pizza untuk berseragam Inter Milan.


Menurut kalian, pantas kah mereka disebut pemain pengkhianat? atau kalian punya daftar pemain lain yang pindah ke klub rival selain ini?

Thursday, December 22, 2022

Emi Martinez Melakukan Selebrasi Perayaan Dengan Mengejek Mbappe

 Argentina menjadi juara dunia 2022 untuk yang ketiga kalinya. Dua kali juara dunia diraih Argentia pada tahun 1978 dan 1986. Setelah menjuarai Piala Dunia 2022, Argentina bertolak dari Qatar dan disambut perayaan oleh seluruh warga Argentina. Tanggal 20 Desember 2022, hari Selasa waktu setempat, pemerintah Argentina membuat hari itu sebagai hari libur nasional. Sekitar 4 juta warga Argentina berkumpul di pusat kota Argentina, Buenos Aires untuk menyambut Lionel Messi dkk.


Di final, Argentina mengalahkan Perancis lewat drama adu pinalti di Lusail Stadium, setelah selama 120 menit bermain, kedua tim bermain imbang 3-3. Sempat unggul 2-0 terlebih dahulu, Perancis berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2 sama sehingga berlanjut ke babak tambahan waktu. Walaupun Argentina sempat unggul kembali, malam itu Kylan Mbappe benar-benar menjadi pahlawan bagi Perancis. Hatrick nya ke gawang Emi Martinez membuat skor menjadi 3-3 dan Mbappe secara resmi dinobatkan menjadi top skor Piala Dunia Qatar 2022.

Argentina menang dalam adu pinalti dan mereka pun merayakan kemenangan tidak hanya di dalam stadion, ruang ganti hingga perjalanan menuju tempat home base mereka di Qatar. Lionel Messi dan kawan kawan, tidak bisa lama-lama merayakan kemenangan mereka di Qatar. Mereka sudah ditunggu oleh jutaan penggemarnya yang berada di Argentina. Sesampainya di Argentina, squad abi celeste sudah disambut oleh jutaan penggemar dan supporter mereka. Warga Argentina rela menunggu hingga jam 4 subuh waktu setempat untuk menyambut pahlawan mereka yang kembali dari Qatar sambil membawa trophy tertinggi dalam olah raga sepak bola.



Skenario dalam perayaan kemenangan Timnas Argentina adalah para pemain akan diarak menggunakan bis terbuka menuju Buenos Aires sambil menyapa para supporter. Puncaknya akan berada di monumen obelisk untuk menyapa para supporter dan fans Timnas Argentina. Tetapi kenyataannya berbeda, perayaan menjadi chaos setelah adanya suporter yang nekad melompat dari jembatan untuk berusaha masuk ke dalam bis terbuka dimana para pemain Timnas Argentina berada.



Alhasil, bis yang membawa mereka pun tak bisa bergerak maju karena terlalu banyaknya fans dan penggemar yang memadati lokasi perayaan. Lionel Messi dkk, terpaksa harus dievakuasi menggunakan helikopter ke tempat yang cukup aman buat mereka. Meskipun begitu, jutaan fans masih bertahan di jalanan Buenos Aires.



Dalam perayaan kemenangan Argentina, kiper Emi Martinez yang menjadi pahlawan saat adu pinalti. Tertangkap kamera melakukan selebrasi yang kurang etis. Emi Martinez tertangkap kamera membawa boneka bayi dengan popok dimana wajah boneka diganti dengan foto Kylan Mbappe. Emi Martinez Melakukan Selebrasi Perayaan Dengan Mengejek Mbappe



Tidak hanya saat perayaan, tersebar video dimana Emi Martinez mengajak rekan rekan setimnya untuk mengheningkan cipta yang ternyata aksi tersebut untuk mengolok Mbappe lagi. Aksi tersbut, tentunya mendapat komentar negatif dari para fans Mbappe dan para legenda pemain Perancis.

Salah satunya adalah Adil Rami, eks bek Perancis yang ikut membawa Perancis juara Piala Dunia 2018 membuat IG story dengan kata-kata "Emi Martinez, adalah bajingan terbesar dan paling benci di dunia sepakbola. Bono lebih pantas memenangkan The Golden Glove"

Selain itu Menteri Keuangan Perancis Bruno Le Maire meminta FIFA untuk melakukan penyelidikan atas apa yang dilakukan oleh Emi Martinez. "Apa yang dilakukan FIFA? olahraga adalah tentang fair play. ini tentang rasa hormat terhadap lawan yang kalah"

Tidak hanya itu, Presiden sepakbola Perancis, Noel Le Graet juga mensomasi Emi Martinez. Le Graet menulis surat kepada Presiden sepakbola Argentina, "Saya menulis surat kepada rekan saya di federasi Argentina, saya menemukan aksi yang tidak normal. Dalam konteks olahraga, itu (tindakan Emi martinez) terlalu jauh. Saya sulit untuk memahaminya". dikutip dari gunem.id.


Menurut kalian, apa yang dilakukan Emi Martinez pantas atau tidak ya?


 

Saturday, December 17, 2022

Ini Yang Dilakukan Pemain Timnas Maroko Dan Menjadi Viral

Dalam kejuaraan Piala Dunia 2022 di Qatar, Ada beberapa negara yang memberikan kejutan atau bisa disebut dengan kuda hitam. salah satunya Maroko.

Maroko adalah sebuah negara yang letaknya di benua Afrika dan memiliki garis pantai yang sangat panjang di Samudera Atlantik. Secara geografis, memiliki wilayah yang sebagian besar terdiri dari gurun dan pegunungan yang terjal. Sehingga obyek wisata di negara ini sebagian besar adalah wisata alam, selain  itu wisata bangunan yang eksotis menjadi andalan di Maroko.


Maroko memiliki populasi lebih dari 33.800.000 dan luas 446.550 km2 (172.410 sq mi) dan merupakan negara kerajaan atau negara yang dipimpin oleh sorang raja. Ibu kotanya adalah 
Rabat dan kota terbesarnya adalah Casablanca. Maroko memiliki sejarah yang berbeda dengan negara-negara tetangganya. Dimana kebudayaan Maroko merupakan campuran antara kebudayaan Arab dan Eropa. Di Maroko, islam adalah agama resmi mereka, bisa dikatakan 99% warganya memeluk agama islam. Mayoritas warga Maroko adalah arab dan keturunan spanyol yang melarikan diri dari Reconquista akibat penaklukan semenanjung Iberia.

Negara maroko menjadi trending dunia, terutama di sosial media. Tidak lepas karena prestasinya di Piala Dunia 2022. Tergabung di group F Bersama 3 negara lainnya yaitu, Belgia, Kroasia, dan Kanada. Secara di atas kertas, Maroko tidak diunggulkan bahkan untuk lolos ke fase berikutnya. Tidak disangka, maroko lolos menjadi juara group dengan 2 kemenangan dan 1 hasil imbang.



Di fase 16 besar, Maroko berhasil mengalahkan tim kuat yang juga menjadi salah satu kandidat juara, yaitu Spanyol. Bermain imbang 0-0 hingga perpanjangan waktu, pertandingan harus diselesaikan dengan adu pinalti. Tiga penendang Spanyol gagal menjebol gawang Maroko, dan 3 penendang maroko sukses menceploskan ke gawang spanyol.

Tidak sampai disitu, Maroko juga berhasil “memulangkan” Cristiano Ronaldo dan kawan2. Yap! Maroko mengalahkan Portugal dan membuat sejarah sebagai negara afrika pertama yg lolos sampai semifinal dalam ajang piala dunia.

 

Ya, Maroko tampil sungguh di luar dugaan. Tidak ada yg memprediksi mereka akan menjadi juara group. Selain itu, selebrasi yg mereka hadirkan sangat hangat, dimana mereka merayakannya dengan keluarga tercinta. Terutama ibu. Achraf Hakimi tertangkap kamera menghampiri ibunya dan mencium kening ibunya dalam merayakan keberhasilan Maroko menyingkirkan Spanyol.



Sofiane Boufal, pemain klub asal maroko angers SCO ini pun mengajak ibunya masuk ke lapangan saat maroko berhasil menyingkirkan Portugal.



Ini Yang Dilakukan Pemain Timnas Maroko Dan Menjadi ViralSungguh pemandangan yang indah dan luar biasa.

King Indonesia ! Mulai Menunjukkan Kekuatannya

 Pertandingan Indonesia melawan Arab Saudi pada tanggal 19 November 2024 di Stadion Gelora Bung Karno adalah titik balik dari Timnas Indones...