Pada medio tahun 90-an pemain ini mendapat julukan La Brujita yang artinya "si penyihir kecil". Julukan ini tidak semerta-merta menempel dalam dirinya. Posisinya sebagai gelandang serang dan pengatur ritme serangan sebuah tim, seperti penyihir yang sedang menunjukan kekuatan magicnya.
Lahir pada 9 Maret 1975, bernama lengkap Juan Sebastian Veron dan memulai karirnya dari klub Estudiantes. Klub dimana sang ayah Juan Ramon juga pernah bermain di klub tersebut. Selama 2 tahun bermain liga domestik Argentina, Juan Veron dilirik Sampdoria yang kala itu dilatih oleh Sven-Goran Erikson dan dari klub itulah pemain yang identik dengan kepala plontos ini memulai karirnya di Eropa saat usianya masih 21 tahun.
Magicnya selama di Sampdoria hanya bertahan 2 tahun. Karena di tahun 1998, Parma mengontraknya sebesar 15 juta poundsterling untuk berbaju kuning biru. Walaupun hanya bertahan selama 1 musim di Parma, tetapi pilihan Parma tidaklah salah. Selama 1 musim tersebut, Veron berhasil membawa Parma juara Piala UEFA yang di final mengalahkan Marseille dan juga menjuarai Coppa Italia.
Di tahun 1999, klub ibu kota Italia, SS Lazio meminangnya sebesar 18 juta poundsterling untuk bermarkas di Stadion Olimpico. Veron kembali bertemu dengan pelatihnya saat di Sampdoria, Sven-Goran Erikson. Bersama Lazio, karir Veron sangat meroket. Selama 2 musim berkostum biru langit, Veron membawa Lazio meraih 5 trophy;
1. juara Liga Italia Serie A tahun 1999/2000
2. juara coppa italia 1999/2000
3. juara super coppa italia tahun 2000
4. Piala Winners (sekarang Piala UEFA) tahun 1999
5. Piala Super UEFA tahun 1999
Di tahun 2001, Veron menerima pinangan Manchester United dengan mahar 28 juta poundsterling yang menjadi nilai transfer termahal saat itu. Sukses dengan Lazio, nyatanya bukan jaminan bagi Veron untuk bisa langsung nyetel dengan permainan di Liga Inggris bersama MU. Karakter permainan di Liga Inggris yang cenderung cepat menjadi salah satu faktor, sulitnya dia beradaptasi di MU. Selain itu kalah bersaing dengan Paul Sccholes dan Roy Keane. Selama 2 musim bersama MU, Veron memutuskan pindah dan berggabung bersama Chelsea. Tapi sayang, dewi fortuna belum berpihak kepadanya. Cidera panjang membuatnya semakin tenggelam di Liga Inggris dan hanya tampil 7 kali bersama Chelsea hingga akhirnya dipinjamkan ke Inter Milan dan menjuarai Liga Italia dan 2 trophy Coppa Italia.
Tahun 2007, kontraknya bersama Chelsea berakhir dan Veron memutuskan pulang ke Argentina dan memperkuat klub dimana dia berasal, Estudiantes. Di tahun 2014, Veron memutuskan untuk gantung sepatu dan di tahun yang sama dia menjadi Presiden klub Estudiantes. Selama 20 tahun berkarir di sepak bola, Juan Veron mengoleksi 510 kali penampilan dan 68 gol. Bersama timnas Argentina, dia mencatatkan 73 kali caps dan 9 gol.
"Tell the fans to enjoy themselves. I will give nothing, but the best" - Juan Sebastian Veron "Si Penyihir Kecil", Sihirnya Tak Bekerja di Tanah Inggris