Pandemi Corona atau virus covid-19 masih merajalela, sudah lebih dari 200 negara terpapar virus ini. Italia salah satu negara dengan korban terpapar corona paling tinggi di dunia. Akibat virus ini, FIGC (PSSI-nya Italia) memutuskan untuk menghentikan sementara kompetisi tertinggi Serie A. Keputusan ini tepat, karena pemain pertama di kasta tertinggi liga sepakbola di negeri spaghetti ini adalah Daniele Rugani, pemain Juventus yang kala itu sempat bentrok dengan Inter Milan.
Sejak kompetisi dihentikan pertengahan Maret 2020, kasus corona di Italia masih terus bertambah. Di tengah kondisi tersebut, muncul opsi wacana, yaitu menghentikan kompetisi Liga Italia tanpa adanya juara, menghentikan kompetisi dan mensahkan pemimpin klasemen terkahir sebelum liga dihentikan sebagai klasemen terakhir dan mengadakan play-off untuk menentukan siapa yang scudetto dan siapa yang berhak mewakili Italia di kompetisi eropa.
Tentunya dengan opsi seperti tersebut, dari 20 klub ada 7 klub memilih untuk tidak ingin melanjutkan kompetisi. Parma, SPAL, Torino, Sampdoria, Udinese, Brescia dan Bologna adalah 7 klub yang menyatakan menolak untuk melanjutkan kompetisi. Dua klub yaitu SPAL dan Brescia berada di zona degradasi dan terpaut tipis dengan lima klub lainnya. Jadi bisa dikatakan, 7 klub yang menolak melanjutkan kompetisi adalah klub-klub yang terancam degradasi.
Klub yang paling getol untuk tetap melanjutkan kompetisi adalah salah satunya Lazio. Seperti diketahui, Lazio menguntit Juventus di puncak klasemen dengan selisih 1 poin. Musim ini bisa disebut sebagai musim gemilang bagi Lazio, setelah terseingkir dari kompetisi Eropa, Lazio malah moncer di kompetisi domestik.
Tidak heran, sang presiden Caludio Lotito sangat keras dan bersikukuh untuk melanjutkan kompetisi. Karena dia yakin, Lazio akan menjadi scudetto di musim 2020. Sampai sekarang, FIGC belum mengambil keputusan, opsi yang mana yang akan dilakukan. Sementara badan kesehatan internasional (WHO) sudah mengeluarkan statement bahwa, sebaiknya kompetisi sepak bola di negara yang terdampak corona, untuk dihentikan.
No comments:
Post a Comment