loading...

Sunday, December 24, 2017

El Classico, Messi Ciptakan Rekor

El Classico, siapa yang tidak kenl dan tidak tahu pertandingan yang mempertemukan Real Madrid dan Barcelona. Kalau diibaratkan, don juan vs rakyat jelata. Pertemuan Madrid vs Barca tidak hanya terjadi di La Liga, tapi juga pernah terjadi saat Copa del Rey. 


Secara pertemuan, El Classico masih dipegang oleh Real Madrid dengan 68 kemenangan dan Barcelona hanya 63 kemenangan. Bahkan Real Madrid pernah mencukur Barcelona 8-2 dan 11-1,

Kemenangan FC Barcelona atas Real Madrid saat laga di Santiago Bernabeu pada lanjutan La Liga (23/12) juga mencatatkan rekor baru bagi Lionel Messi. Striker andalan Argentina itu, berhasil membuat rekor sebagai pemain dengan jumlah gol terbanyak dalam El Clasico antara Madrid dan Barca.

Satu gol yang diciptakan Messi membuat catatan 25 gol yang merupakan rekor gol terbanyak yang dibuat oleh seorang pemain Barca dan Madrid dalam laga el classico. 

Dari 25 gol El Clasico milik Messi tersebut, 15 gol di antaranya terjadi di Santiago Bernabeu, markas Los Blancos. Sedangkan 10 gol lainnya terjadi di stadion Camp Nou yang merupakan markas the Blaugrana. Dari 25 gol tersebut, 17 di antaranya terjadi saat pertandingan La Liga Spanyol, dua gol saat Liga Champions, dan enam gol lainnya saat Piala Super Spanyol.

Seperti dikutip dari laman resmi Barcelona, pencapaian Messi di El Clasico ini merupakan salah satu catatan yang bergengsi dan bersejarah. Messi mencapai rekor barunya ini, dalam waktu 10 tahun El Clasico terakhir. Messi, pertama kali tampil dalam elclassico pada pertandingan Barca melawan Madrid 2006/2007.

Pada El Clasico pertama Messi tersebut, pemain berjuluk La Pulga itu mencetak trigol. Pertandingan ketika itu, berakhir imbang 3-3. Sedangkan pertandingan pada Jumat (23/12), merupakan laga El Clasico yang ke-37 kalinya bagi Messi.

El Classico Lionel messi
Lionel Messi melakukan selebrasi dalam laga El Classico


Saat laga tersebut, Messi menyumbang satu gol dari kemenangan 0-3 dari Madrid. Gol Messi terjadi lewat sepakan penalti pada menit ke-64. Dua gol kemenangan Barca dalam laga tersebut, dicetak oleh Suarez pada menit ke-54, dan Aleix Vidal pada menit ketiga waktu tambahan babak kedua.

Selain mencatatkan rekor baru, Messi usai membawa Barca menang atas Madrid, juga masih membuat namanya sebagai pencetak gol terbanyak di La Liga sementara ini. Sampai pekan ke-17, Messi masih menjadi topskorer dengan total sementara 15 gol.

Tuesday, December 19, 2017

Voting, Timnas Selection vs Islandia

Sudah dipastikan Januari 2018, Indonesia kedatangan salah satu tim yang akan berlaga di World Cup 2018 Rusia. PSSI secara resmi merilis jadwal pertandingan antara Timnas Selection dan Timnas yang akan turun di Asian Games, untuk melawan Islandia. Rencananya, tanggal 11 dan 14 Januari adalah jadwal yang sudah ditentukan untuk menghelat laga persahabatan ini.


Islandia dua tahun terakhir ini memang sangat fenomenal. Tahun 2016, mereka berhasil menembus perempat final Piala Eropa sebelum akhirnya kandas oleh tim tuan rumah, Perancis.  Tahun 2018, Islandia kembali membuktikan kemampuannya dengan menjadi salah satu kontestan Piala Dunia 2018, Rusia. Siapa sangka, Islandia lolos ke Piala Dunia 2018 sebagai juara grup. Unggul dua poin atas Kroasia saat kualifikasi. 


Piala Dunia 2018 adalah sejarah pertama kali buat Islandia yang nanti tergabung dalam group D bersama Argentina, Nigeria dan Kroasia.

Islandia vs Indonesia
Timnas Islandia


Timnas Selection sebagai lawan pertama Indonesia merupakan pemain yang dipilih berdasarkan voting para pecinta bola. PSSI telah merilis 35 nama pemain untuk di-vote!. Dalam daftar tersebut, terdapat beberapa nama pemain senior yang sudah pensiun dari Timnas, seperti Firman Utina, Bambang Pamungkas, Cristian "El Loco" Gonzales, Ismed Sofyan dan Hamka Hamzah. Pemilihan pemain bisa dilakukan di situs resmi PSSI. Timnas Selection ini juga sudah dipastikan akan dinahkodai oleh pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy.

Islandia vs Indonesia
Bambang Pamungkas masuk dalam list Timnas Selection


Islandia datang ke Indonesia tidak hanya untuk bertanding, tetapi juga akan melakukan sharing session. Dalam rangking FIFA saat ini, Islandia berada di urutan ke-22 dan Indonesia di urutan ke-154. Sayangnya, pertandingan nanti tidak masuk dalam kalender FIFA. Sehingga perhitungan poin mungkin tidak dilakukan. Tetapi, PSSI tetap akan melaporkannya ke AFC dan FIFA sebagai bahan pertimbangan. 

Islandia vs Indonesia
Hamka Hamzah juga masuk dalam list Timnas Selection


Voting pemain Timnas Selection ditutup tanggal 4 Januari, dan bagi mereka yang beruntung akan mendapatkan tiket gratis menonton langsung pertandingan di Stadion. Kabarnya, pertandingan nanti juga sebagai uji coba perdana stadion kebangaan Indonesia, Stadion Gelora Bung Karno (GBK).


Jadi, jangan sampai ketinggalan..!!

Wednesday, December 13, 2017

Menanti Transfer Saga Liga 1 Indonesia

Liga 1 Indonesia musim 2018 rencana akan bergulir pada bulan Februari. Sejumlah klub mulai menggeliat mencari pemain untuk memperkuat tim menjalani liga. Beberapa klub bahkan ada yang sudah secara resmi memperkenalkan pemain baru mereka kepada khalayak umum. Tidak cuma pemain lokal alias pemain dalam negeri, tetapi juga pemain luar negeri menjadi incaran sejumlah klub Liga 1.

Bhayangkara FC
Klub ini harus kehilangan 3 pemain inti mereka; Evan Dimas dan Ilham Udin yang berlabuh ke klub negeri tetangga Malaysia, Selangor FC. Dan satu lagi yang baru saja menyatakan tidak memperkuat "The Guardians" adalah Spasojevic. Bhayangkara FC langsung bergerak cepat, rumornya mereka telah mendapatkan jasa Vendry Mofu yang sebelumnya memperkuat Semen Padang. Zah Rahan juga masuk dalam radar bidikan Simon McMenemy.

Vendry Mofu saat membela Semen Padang FC



Persija Jakarta
Klub dengan warna kebanggan Orange dan merupakan kebanggan warga Jakarta ini dikabarkan tengah mengincar jasa Isaka Aongor Cernak-Okanya. Isaka adalah pemain yang berasal dari Australia.

Isaka Aongor, pemain berpspor Australia




Persib Bandung
Klub kebanggaan warga Bandung yang merupakan seteru abadi Persija Jakarta ini, berniat akan memulangkan si "anak hilang" Eka Ramdani dari Persela Lamongan. Maung Bandung siapa yang tak kenal dengan sosok pemain satu ini, pemain asli binaan Persib ini sempat membela Persela.

Eka Ramdani sesi interview



Bali United
Salah satu klub yang menonjolkan pemain muda saat kompetisi Liga 1 musim 2017, saat ini tengah mengincar beberapa pemain. Setelah kehilangan striker sekaligus top skor, Comvalius yang hijrah ke Liga Thailand, kini Bali United dihubung-hubungkan dengan pemain naturalisasi Illija Spasojevic. Spaso panggilan akrabnya, tak menampik rumor tersebut.

 
Spaso saat membela Timnas Indonesia



Persebaya Surabaya
Bajul Ijo, musim depan akan bermain di kompetisi tertinggi di Indonesia setelah berhasil keluar menjadi juara Liga 2. Untuk mengarungi Liga 1, selain mempertahankan beberapa pemain pilarnya, kabarnya Persebaya juga berniat memulangkan bek andalan mereka yang saat ini membela Bhayangkara FC, Otavio Dutra. Pemain yang pernah membela Persebaya dari tahun 2010-2012 ini juga menyatakan keinginannya untuk kembali ke Surabaya. Otavio Dutra masih menghormati kontraknya bersama Bhayangkara FC saat ini.


Dutra saat membela Persebaya




Indonesia masih memiliki satu pemain yang digadang-gadang akan menjadi transfer saga, alias transfer paling panas. Setelah 4 tahun merumput di Selangor FC, dia memutuskan untuk tidak melanjutkan kontraknya dan pulang ke Indonesia.


transfer saga liga 1
Klub manakah akan berlabuh,Andik Vermansah


Monday, December 11, 2017

Lazio Gagal Manfaatkan Momentum

Provokasi oleh Burdisso

Pekan ke-16 Liga Italia sepertinya akan menjadi milik klub asal ibu kota Italia, bukan AS Roma, melainkan Lazio. Empat klub teratas, Inter, Napoli, Juventus dan AS Roma hanya bisa bermain imbang saat menghadapi lawan-lawannya. Lazio yang diuntungkan dengan bertanding setelah mengetahui hasil pertandingan ke-4 tim tersebut, harus mencetak kemenangan. Karena dengan kemenangan, Lazio akan merangsek ke 4 besar menggeser rival abadi mereka, AS Roma. Lazio yang menjamu tamunya Torino di Olimpico sangat diunggulkan untuk meraih kemenangan. 

Tim tamu yang saat ini dilatih oleh Sinisa Mihajlovic (eks pemain Lazio di era Sven Goran Eriksson), datang dengan ambisi tidak mau kalah. Sepanjang pertandingan, striker kedua tim Immobile (Lazio) dab Bellotti (Torino) sama-sama memberikan gebrakan dengan tendangan yang mencium mistar gawang. Torino unggul terlebih dahulu dari sepakan pemain Alex Berenguer pada menit ke-54. Sebelum gol, terjadi insiden dengan dikartu merahnya Ciro Immobile. 

Statistik pertandingan
Ciro Immobile terlalu emosi karena tendangannya di dalam kotak penalti, menyentuh tangan Iago Falque. Wasit tidak menunjuk titik putih, padahal posisi wasit sangat dekat dengan insiden. Immobile yang sedang emosi terprovokasi oleh tindakan yang dilakukan oleh Burdisso, sehingga Immobile mendorong dadanya dan mengenai wajah Burdisso. 

Pertandingan yang dipimpin wasit Piero Giacomelli langsung berlari ke pinggir lapangan untuk melihat tayangan ulang dengan bantuan VAR (Video Assistant Reffere). Setelah melihat tayangan ulang, sang wasit langsung memberikan kartu merah terhadap Immobile, padahal pelanggaran yang terhadi bukan pelanggaran yang keras. Lebih anehnya, wasit pun tidak menunjuk titik putih saat handsball Iago Falque. 

Kejadian itu jelas membuat mental para pemain Lazio, drop! Bahkan, Luis Alberto kecewa dan sempat berkomentar di televisi saat jeda pertandingan, "beberapa orang tidak menyukai Lazio berada di posisi empat besar.” Melihat tim tuan rumah dalam kondisi drop, Torino memanfaatkan dengan baik. Setelah gol Alex Berenguer, Torino menggandakan keunggulan melalui sepakan Tomas Rincon pada menit ke-64.

Luis Alberto memberikan harapan terhadap Laziale yang hadir di Stadion Olimpico dengan sontekan cantiknya pada menit ke-69. Lazio melakukan perombakan dengan mengganti tiga pemain sekaligus, Basta (in) Bastos (out), F. Anderson (in) A. Marusic (out), F. Caicedo (in) L. Leiva (out). Dari statistik permainan, penguasaan bola Torino lebih unggul dibanding Lazio.

Torino akhirnya mengunci kemenangan pertama mereka di kandang Lazio sejak tahun 1993. Simone Edera melepaskan tendangan kaki kirinya pada menit ke-73, tiga menit setelah memasuki lapangan dan berhasil menembus pojok kanan atas gawang Lazio yang dijaga Thomas Strakosha.

Lazio harus mengakui tim tamu Torino dengan skor 1-3.

Sunday, December 10, 2017

Manchester is Blue

Laga pekan ke-16 Liga Premier Inggris menyajikan pertandingan panas yang paling ditunggu. Derby Manchester merupakan laga yang paling diminati di seluruh dunia selain El Classico di Liga Spanyol. Kali ini, Old Trafford markas Manchester United menjadi venue untuk laga sarat gengsi. "The Red Devils" harus menjamu "The Citizens" tanpa gelandang andalan mereka, Paul Pogba yang menerima kartu merah saat mengalahkan Arsenal.



Bermain di kandang sendiri, sepertinya MU mengalami demam panggung menghadapi pemuncak klasemen sementara Liga Premier Inggris, Manchester City. Anak asuh Pep Guardiola menguasai jalannya pertandinggan dengan penguasaan bola 65% berbanding 35% untuk MU. Sepertinya gaya bermain "the Special One" sudah terbaca oleh sang pelatih Manchester City.



Petaka pun akhirnya terjadi, lima menit sebelum turun minum babak pertama. Pemain berpaspor Spanyol David Silva, berhasil menceploskan si kulit bundar ke gawang MU yang dijaga kompatriotnya di timnas Spanyol, De Gea. Gol tercipta setelah De Gea menepis tendangan dari Leroy Sane dan bola jatuh di kaki David Silva yang dengan mudahnya menjebol gawang MU.


David Silva merayakan saat menjebol gawan MU


Beruntung MU memiliki pemain muda berbakat, Marcus Rashford yang menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-47. Marcus Rashford memanfaatkan blunder yang dilakukan oleh Fabian Delph yang gagal mengantisipasi umpan lambung. Skor imbang harus ditutup untuk babak pertama. Babak kedua tidak ada yang berubah dari segi permainan, Manchester City masih mendominasi, bahkan sang pelatih Pep Guardiola memasukkan Ilkay Gundogan dan menarik keluar Vincent Kompany. Permanian manchester City semakin offensif.



Tak kalah ketinggalan, bos MU juga melakukan perubahan dengan menarik Marcos Rojo dan menggantikannya dengan Victor Lindelof. Pada menit ke-54, permainan offensif yang diterapkan Manchester City berbuah gol. Kesalahan lini belakang MU dimanfaatkan betul oleh Nicolas Otamendi yang lolos dari jebakan off-side. Bola pantul dari tendangan bebas David Silva yang sempat salah diantisipasi oleh Romelu Lukaku dicocor dengan mudah oleh Nicolas Otamendi.



Unggul 2-1, tak membuat Manchester City kendor. Bermain di kandang lawan, Manchester City berhasil mengurung sang tuan rumah hingga sisa sepertiga pertandingan. MU bukannya tanpa usaha, Jose Mourinho memasukkan daya gedor baru, Zlatan Ibrahimovic dan Juan Mata yang menggantikan Lingard dan Herrera. 


Tepatnya di menit ke-85, MU memiliki peluang emas dari Romelu Lukaku. Untung Manchester City masih memiliki ederson yang menggagalkan dua kali peluang depan gawang dari Romelu Lukaku. Tambahan waktu 4 menit tidak bisa dimaksimalkan oleh "setan merah". Markas MU, "theater of dream" menjadi saksi keunggulan Manchester City 1-2.


Friday, December 8, 2017

Pemain Timnas Tidak Punya Nasionalisme

Liga 1 Indonesia telah berakhir dengan Bhayangkara FC keluar sebagai juara. Bersamaan dengan itu, dua punggawanya yang juga berlabel pemain timnas memutuskan untuk tidak memperkuat Bhayangkara FC. Mereka adalah Evan Dimas Dharmono dan Ilham Udin Armayin. Keduanya memutuskan untuk merumput di Liga Super Malaysia.


Awalnya ini hanyalah rumor dan hanya Evan Dimas saja yang akan merumput di negeri Jiran. Waktu semakin berlalu, rumor tersebut kian menjadi nyata. Justru kejutan datang dari Ilham Udin yang secara mengejutkan dikaitkan dengan klub Malaysia, Selangor FC. Rumor ini diperkuat dengan akun instagram Ilham Udin yang mem-follow dua akun instagram yang berkaitan dengan Selangor FC.


Kepindahan dua punggawa timnas ini ke Selangor FC, menambah rentetan sejarah dalam klub tersebut sebagai klub yang paling sering menggunakan jasa pemain dari Indonesia. Masih ingat duet Elli Eboy dan Bambang Pamungkas saat membela Selangor FC dan berhasil mengawin-kan dua gelar sekaligus. Selanjutnya ada Andik Vermansyah yang membela "Red Giant" julukan Selangor FC selama 4 musim dan berhasil memberikan satu gelar juara. Musim depan, Evan Dimas dan Ilham Udin akan meneruskan sejarah itu.
Evand Dimas dan Ilham Udin sign Selangor FC
Evan Dimas dan Ilham Udin sign kontrak untuk Selangor FC


Dilansir dari Superball, Ketum PSSI, Edy Rahmayadi geram mendengar pemain timnas lebih memilih merumput di Liga Super Malaysia. Edy geram karena nantinya permainan Evan Dimas dan Ilham Udin akan terbaca oleh Malaysia, karena selama ini Timnas Malaysia dan Timnas Indonesia adalah musuh bebuyutan.

"Siapa mereka? seenaknya saja mengontrak-ngontrak," kata Edy di Kantor Makostrad, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2017) malam WIB
Kabarnya Evan Dimas dan Ilham Udin menerima tawaran gaji yang cukup besar untuk membela Selangor FC. Menurut media di Malaysia, kedua pemain tersebut dirumorkan menjadi salah satu pemain impor termahal yang akan berlaga di Liga Super Malaysia.
"Kalau mata duitan ya repot juga kita. Gak ada jiwa nasionalisme saja. Nanti akan saya kumpulkan segera," kata Edy  
Bagaimana menurut kalian??

Thursday, December 7, 2017

Zulter-Waregem Nodai Rekor Lazio

Sebagai salah satu tim terlemah di Group K, klub yang bermarkas di Belgia ini ternyata mampu menodai rekor tak terkalahkan "elang ibu kota" S.S Lazio. Bermain di Regenboogstadion dengan kapasitas 10.200 penonton, Zulter-Waregem (ZW) berhasil unggul terlebih dahulu melalui sundulan Nill De Pauw. Tuan rumah harus menunggu selama satu jam untuk melihat gol yang diciptakan oleh Michael Heylen yang memanfaatkan umpan cantik dari Bruan Hamalainen.


ZW unggul sementara 2-0 terhadap Lazio. Mr. Simo memang datang ke Belgia dengan pasukan mudanya. Selain karena lazio sudah dipastikan lolos ke babak selanjutnya, Mr. Simo ingin memberikan kesempatan kepada pemain muda Lazio untuk mendapatkan pengalaman dan jam bertanding di level yang tinggi. Nama-nama yang selalu mengisi line up seperti; Immobile, Luis Alberto, Parolo dan Strakosha (GK) tidak ada dalam tim yang di bawa ke Belgia.


Sepertinya Mr. Simo ingin memberikan istirahat untuk pemain intinya. Menit 67', Lazio berhasil mengecilkan selisih melalui penyerang mereka Filipe Caicedo. Selang sembilan menit kemudian, eks pemain Liverpool, Lucas Leiva mencetak gol perdananya bagi Lazio. Gol yang dicetak pun cukup unik denga cara menendang menggunakan tumit kaki dan berhasil melewati kolong kiper ZW yang dijaga Bostyn. Skor sama kuat 2-2.

Zulter-Waregem vs Lazio
Merayakan gol, Lucas Leiva


Sepertinya pertandingan akan berakhir dengan imbang dan Lazio akan menyelesaikan fase group tanpa terkalahkan. Namun, petaka terjadi pada menit 83'. Sepakan yang dilepaskan Aaron Leyka Iseka berhasil merangsek ke dalam jala gawang Lazio yang dikawal Ivan Vargic. 


Jose Maurinho Pantau Sergej Milinkovic Savic

Lazio, salah satu klub di ibu kota Roma ini, belakangan menjadi buah bibir. Selain prestasinya yang semakin moncer sejak dinahkodai oleh Simone "Mr. Simo" Inzaghi. Siapa sangka, pemain yang direkrut oleh Lazio yang tadinya dipandang sebelah mata kini menjadi incaran banyak klub-klub besar. Mr. Simo yang juga mantan pemain Lazio era Sven Goran Eriksson ini, seperti tahu betul bakat dan potensi serta tenaga pemain muda, atau "the eagle young"


Saat ini Lazio punya aset yang sangat berharga. Pemain muda asal Serbia, Sergej Milinkovic Savic. Pemain berusia 22 tahun yang dibeli Lazio dari Genk pada tahun 2015. Ini musim ketiganya di Lazio dan dia sudah perpanjang kontrak hingga 2022.


Dilansir dari mirror.co.uk, bos Manchester United mengirimkan scout-nya ke Kota Roma untuk memantau sang bintang milik Lazio. Sergej diincar Jose Maurinho sebagai pelapis Pogba yang mulai rawan cidera. Manchester United tidak sendiri dalam pengejaran untuk mendapatkan tanda tangan dari Sergej.

Manchester City dan Paris Saint-German juga ikut menguntit untuk mendapatkan jasa pemain Serbia berusia 22 tahun ini. Lazio juga tidak akan rela melepas pemain muda berharganya. Kabarnya, Sergej Milinkovic Savic dipagari dengan mahar 100 juta euro oleh sang pemilik, Claudio Lotito.


Siapakah yang berhasil menebusnya? Atau para yang mengincar mundur secara perlahan...


Wednesday, December 6, 2017

VAR Teknologi World Cup 2018



Bagi penggemar Inggris mungkin tidak akan pernah lupa dengan insiden dalam video tersebut. Insiden itu akan selalu diingat oleh seluruh pecinta sepakbola seluruh dunia. Tidak disahkannya gol Frank Lampard membuat semangat dan mental tim "The Three Lions" saat itu langsung drop. Inggris harus mengakui keunggulan Jerman 1-4. Inggris tersingkir dari Piala Dunia 2010


Dua tahun kemudian kontroversi terjadi lagi. Kali ini disebut dengan nama "ghost goal" yang menimpa Sullay Muntari, saat AC Milan melawan Juventus. Dimana pertandingan tersebut untuk memperebutkan gelar Scudetto Liga Italia. Setahun setelahnya, "ghoast goal" menimpa Bayer Leverkusen saat berseteru dengan Hoffeinheim dalam Bundesliga musim 2013/2014. Gol Stefan Kiessling dianulir wasit dan dinyatakan tidak gol.


Kontroversi yang terjadi diatas berbuntut panjang, federasi sepakbola tertinggi di dunia, FIFA mulai mencari cara agar isu ini bisa terpecahkan. Ide mengguanakan "teknologi garis gawang" atau biasa disebut "goal-line technology" (GLT) pun muncul. Adidas dan Cairos Technologies berkolaborasi menciptakan GLT. Dimana konsepnya adalah di dalam bola akan ditanam chip sensor yang nantinya akan mengirimkan sinyal sebuah receiver berbentuk seperti jam tangan yang dipakai oleh wasit. Jam tangan tersebut akan menerima sinyal jika bola telah melewati garis gawang.

Teknologi Garis Gawang
Goal-line technology




Legenda sepakbola yang juga pernah menjabat sebagai presiden FIFA, Michel Platini mengatakan tidak setuju penggunaan Teknologi Garis Gawang. 

"Saya rasa tidak perlu menggunakan teknologi garis gawang itu. Karena dengan tidak menggunakannya, maka kita semua menghargai kinerja official pertandingan. Terpenting, baik para wasit, hingga asisten menerima kritikan dari para penikmat sepakbola. Dengan demikian, sepakbola tetap indah untuk kita nikmati", ungkap legenda sepakbola asal Prancis ini.




Bisa dikatakan GLT ini memang terlau banyak memakan biaya dan sangat mahal. Sehingga hampir sebagian besar komeptisi di Eropa tidak menggunakan teknologi GLT.




Sekarang, muncul VAR (Video Assistance Reffere). Sama halnya dengan GLT, tapi VAR lebih memanfaatkan kamera yang tersedia di lapangan dan satu monitor yang bisa digunakan oleh wasit di lapangan untuk memutar kembali (rewind) kejadian yang membuat wasit ragu untuk mengambil keputusan atau luput dari penglihatannya.




Teknologi VAR sudah mulai diterapkan di berbagai kompetisi liga di Eropa bahkan liga Amerika Serikat atau Major League Soccer (MLS) sudah menggunakannya. Penggunaan teknologi VAR ini juga mengundang pro dan kontra. Bagi yang pro, pertandingan mungkin akan terlihat fair jika ada "pemain" nakal. Bagi yang kontra, permainan akan menjadi kurang greget. "Pemain nakal" akan berpikir untuk melakukan "acting sebagai pesakitan". Sepertinya VAR Technology akan digunakan selama perhelatan World Cup 2018 di Russia bulan Juni nanti. Mari kita lihat, se-menarik apakah World Cup 2018 nantinya dengan hadirnya VAR Technology.








King Indonesia ! Mulai Menunjukkan Kekuatannya

 Pertandingan Indonesia melawan Arab Saudi pada tanggal 19 November 2024 di Stadion Gelora Bung Karno adalah titik balik dari Timnas Indones...