Asnawi yang sejatinya berposisi sebagai bek sayap di sisi kanan. Pelatih Ansan, Kim Gil-sik perlahan merubah dalam tanda kutip posisi dari Asnawi. Sang pelatih mencoba Asnawi di posisi lebih menyerang yaitu di posisi sayap kanan. Menggunakan formasi 4-3-3, Asnawi yang diturunkan sejak menit pertama dan bermain penuh saat meladeni Daejon Hana Citizen berhasil membayar tuntas kepercayaan yang diberikan pelatih.
Tuesday, April 27, 2021
Asnawi Dijuluki Park Ji Sung dari Indonesia
Asnawi yang sejatinya berposisi sebagai bek sayap di sisi kanan. Pelatih Ansan, Kim Gil-sik perlahan merubah dalam tanda kutip posisi dari Asnawi. Sang pelatih mencoba Asnawi di posisi lebih menyerang yaitu di posisi sayap kanan. Menggunakan formasi 4-3-3, Asnawi yang diturunkan sejak menit pertama dan bermain penuh saat meladeni Daejon Hana Citizen berhasil membayar tuntas kepercayaan yang diberikan pelatih.
Monday, September 7, 2020
Direktur Olahraga Klub, Dibalik Transfer Pemain. Siapa Saja Mereka?
Kompetisi liga Eropa sebentar lagi akan bergulir kembali dan bursa transfer pemain masih dibuka. Klub-klub di Eropa mulai bergerilya pemain untuk melengkapi skuad mereka. Dibalik transfer perpindahan pemain dari satu klub ke klub lainnya, selain melibatkan agen sang pemain juga melibatkan sang Direktur Olahraga klub. Tugas mereka selain talent scouts juga bertugas sebagai tukang tawar harga alias negotiator. Beberapa klub memiliki Direktur Olahraga yang cukup handal, siapa saja mereka, berikut daftarnya:
1. Marc Overmars (AFC Ajax Amsterdam)
Nama ini mungkin tidak asing bagi penggemar sepakbola. Marc Overmars adalah salah satu pemain sayap yang handal dan lincah yang pernah dimiliki oleh Timnas Belanda. Pernah membela beberapa klub besar seperti Barcelona dan Arsenal dan tampil bersama The Orange Belanda sebanyak 86 kali dengan 17 gol. Marc memutuskan gantung sepatu di tahun 2004 karena cidera yang berkepanjangan. Alih-alih setelah pensiun menjadi pelatih, Marc meneruskan karirnya sebagai Direktur Olahraga di klub negara asalnya, AFC Ajax Amsterdam. Sebut saja Justin Kluivert (anak dari penyerang Barcelona yang sudah pensiun, Patrick Kluivert), Frankie de Jong, dan Matthijs de Light merupakan pemain rekrutan dari tangan dingian Marc yang membuat Ajax untung besar.
2. Igli Tare (SS. Lazio)
Ketika menjadi pemain, Igli Tare namanya memang tidak tenar. Mantan pemain timnas Albania ini berposisi sebagai penyerang ketika masih aktif bermain. Mulai dikenal, ketika berkarir di Italia bersama klub Brescia, Bologna dan pensiun ketika membela elang ibu kota, Lazio. Instingnya dalam menyerang digunakan saat talent scouts untuk Lazio. Banyak pemain yang direkrut oleh Lazio merupakan jasa dari seorang Igli Tare. Paling anyar adalah penjualan Felipe Anderson ke West Ham United membuat Lazio untung besar. Igli Tare digadang-gadang akan memenangkan penghargaan sebagai Direktur Olahraga terbaik, tentunya akan berdampak pada dirinya yang diincar oleh banyak klub eropa.
3. Michael Edwards (Liverpool FC)
Sosok ini mungkin kalah tenar oleh nama sang manajer Jurgen Klopp. Tapi otak dan dalang dibalik dari skuad Liverpool saat ini adalah tak lain dan tak bukan Michael Edwards. Mengawali sebagai pemain professional di klub yang antah berantah, itupun hanya sebagai pemain pelapis alias cadangan mati. Merasa karirnya tak berkembang, dia memutuskan untuk melanjutkan studi di bidang IT dan Bisnis hingga akhirnya nasib membawanya kembali ke sepakbola buka sebagai pemain tetap sebagai negotiator. Edwards berhasil memboyong pemain kunci Liverpool saat ini seperti Van Dijk, Salah, Mane, Alisson dan Fabinho. Selain itu, dia berhasil melego Coutinho ke Barcelona yang dananya dipakai untuk mendapatkan tanda tangan bek tangguh Van Dijk.
4. Arsene Wenger (Arsenal FC)
Namanya lebih dikenal sebagai manajer dari meriam London, Arsenal. Ya, jabatannya memang sebagai manajer tapi dia memegang penuh pemain mana yang harus direkrut. Bukan main-main, pemain yang direkrut adalah pemain muda yang harganya masih sangat murah. Setelah dipoles dan ditempa oleh Wenger, pemain muda tersebut langsung bernilai sangat mahal saat di usia muda. Tak heran, Arsene Wenger dijuluki "The Prof" alias sang professor. Sebut saja Cesc Fabregas, Andrei Arshavin, Ashley Cole dan yang paling fenomenal adalah Tierry Henry. Tangan dingin Wenger memang ampuh dan seprti mempuanyai daya magic dalam memoles pemain muda. Tapi sayang, polesannya tidak pernah berhasil membawa Arsenal juara Liga Inggris.
Friday, June 12, 2020
Liga Inggris, Liga Spanyol dan Liga Italia, Resmi Dilanjutkan
Monday, May 11, 2020
Football Competitions in Europe is Back
Real Madrid players and coaches at the media test site, Valdebebebas |
Monday, June 3, 2019
Piala Dunia U-20, Panggung Talenta Muda
Terjawab Siapa Pelatih Lazio Musim Depan
Dikutip dari Football Italia, Senin (3/6/2019) "Kami memperbarui kontrak Inzaghi. Pembaruan ini terlepas dari apa yang dikatakan media. Saya tidak mengatakan hal yang berbeda" ujar presiden klub Claudio Lotito.
Simone "Mr. Simo" Inzaghi siap melatih Lazio musim depan |
Perpanjangan kontrak sang pelatih juga tidak lepas dari persayaratan belanja pemain yang diajukan dan kabarnya disetujui oleh sang presiden klub. Sang pelatih meminta, jika harus menjual pemain kunci, maka harus mendatangkan pemain yang sepadan sebagai penggantinya.
Simone Inzaghi yang juga pernah berseragam biancocelleste ini, membawa Lazio finish di urutan delapan dan membawa pulang satu trophy Piala Coppa Italia. Prestasi ini bisa dikatakan di luar target dari klub yaitu, lolos ke Liga Champions.
Saturday, February 9, 2019
Klub Flamengo Berduka, Asramanya Kebakaran
Asrama Flamengo yang kebakaran |
Flamengo, salah satu klub papan atas di Liga Brazil |
Pages
5 Pelanggaran Terparah Dalam Sepak Bola
Dalam pertandingan sepakbola , kontak fisik antar pemain sudah pasti terjadi . Ada yang disengaja ada pula yang tidak disengaja . ...