loading...
Showing posts with label International. Show all posts
Showing posts with label International. Show all posts

Tuesday, April 27, 2021

Asnawi Dijuluki Park Ji Sung dari Indonesia

Satu lagi anak muda Indonesia "berani" menjajal Liga sepak bola di negeri orang. Pria kelahiran Makassar ini mendarat di Korea Selatan dan bergabung dengan klub Ansan Greenes yang berlaga di Liga 2 Korea Selatan. Asnawi Bahar Mangkualam, bergabung dengan Ansan sejak awal tahun 2021, tepatnya di bulan Februari. Tentunya ini berita baik buat Sepak Bola di Indonesia dan generasi pemain muda lainnya. Sebelumnya ada Egi Maulana Vikri yang bermain di Lechia Gdanks dan berlaga di Liga Utama Polandia.


Sejak saat itu, banyak pemain muda Indonesia dilirik oleh beberapa klub dari luar negeri, khususnya di kawasan Asia. Asnawi bisa berlabuh di Korea Selatan tak lepas dari tangan dingin dan rekomendasi dari juru taktik Timnas Indonesia, Shin Tae Yong yang saat itu merekomendasikan Asnawi untuk direkrut oleh Ansan Greeners. Tak bisa dipungkiri, fans Indonesia terkenal sangat militan dan memberikan pengaruh baik terhadap klub. Sebelum diumumkan secara resmi oleh Ansan, followers instagram Ansan Greeners hanya berjumlah 3 ribuan. Setelah resmi mengumumkan merekrut Asnawi Mangkualam, jumlah followers Ansan Greeners meningkat drastis hingga menembus angka 40 ribuan. Bahkan sampai saat ini (28/4/2021), jumlah followersnya sudah berada di angka 46 ribuan. Pihak klub pun merespon baik dengan menggunakan Bahasa Indonesia di beberapa unggahan.


Asnawi yang sejatinya berposisi sebagai bek sayap di sisi kanan. Pelatih Ansan, Kim Gil-sik perlahan merubah dalam tanda kutip posisi dari Asnawi. Sang pelatih mencoba Asnawi di posisi lebih menyerang yaitu di posisi sayap kanan. Menggunakan formasi 4-3-3, Asnawi yang diturunkan sejak menit pertama dan bermain penuh saat meladeni Daejon Hana Citizen berhasil membayar tuntas kepercayaan yang diberikan pelatih.

Menit 81, Asnawi menyisir dari sisi kiri pertahanan lawan mendapat umpan pendek dan sedikit melakukan penetrasi sebelum melepaskan umpan mendatar yang langsung dicocor oleh Shin Jae-min. Pertandingan berakhir dengan kemenangan tipis Ansan 1-0. Assist yang diberikan oleh Asnawi ini, seketika menyihir sepak bola yang ada di Korea Selatan. Bahkan, komentator pun mengibaratkan Asnawi seperti pemain legenda mereka yaitu Park Ji Sung. Mereka menyebut Asnawi adalah Park Ji Sung dari Indonesia.

EWAKO ASNAWI !!



Monday, September 7, 2020

Direktur Olahraga Klub, Dibalik Transfer Pemain. Siapa Saja Mereka?

Kompetisi liga Eropa sebentar lagi akan bergulir kembali dan bursa transfer pemain masih dibuka. Klub-klub di Eropa mulai bergerilya pemain untuk melengkapi skuad mereka. Dibalik transfer perpindahan pemain dari satu klub ke klub lainnya, selain melibatkan agen sang pemain juga melibatkan sang Direktur Olahraga klub. Tugas mereka selain talent scouts juga bertugas sebagai tukang tawar harga alias negotiator. Beberapa klub memiliki Direktur Olahraga yang cukup handal, siapa saja mereka, berikut daftarnya:


1. Marc Overmars (AFC Ajax Amsterdam)

Nama ini mungkin tidak asing bagi penggemar sepakbola. Marc Overmars adalah salah satu pemain sayap yang handal dan lincah yang pernah dimiliki oleh Timnas Belanda. Pernah membela beberapa klub besar seperti Barcelona dan Arsenal dan tampil bersama The Orange Belanda sebanyak 86 kali dengan 17 gol. Marc memutuskan gantung sepatu di tahun 2004 karena cidera yang berkepanjangan. Alih-alih setelah pensiun menjadi pelatih, Marc meneruskan karirnya sebagai Direktur Olahraga di klub negara asalnya, AFC Ajax Amsterdam. Sebut saja Justin Kluivert (anak dari penyerang Barcelona yang sudah pensiun, Patrick Kluivert), Frankie de Jong, dan Matthijs de Light merupakan pemain rekrutan dari tangan dingian Marc yang membuat Ajax untung besar.



2. Igli Tare (SS. Lazio)

Ketika menjadi pemain, Igli Tare namanya memang tidak tenar. Mantan pemain timnas Albania ini berposisi sebagai penyerang ketika masih aktif bermain. Mulai dikenal, ketika berkarir di Italia bersama klub Brescia, Bologna dan pensiun ketika membela elang ibu kota, Lazio. Instingnya dalam menyerang digunakan saat talent scouts untuk Lazio. Banyak pemain yang direkrut oleh Lazio merupakan jasa dari seorang Igli Tare. Paling anyar adalah penjualan Felipe Anderson ke West Ham United membuat Lazio untung besar. Igli Tare digadang-gadang akan memenangkan penghargaan sebagai Direktur Olahraga terbaik, tentunya akan berdampak pada dirinya yang diincar oleh banyak klub eropa.



3. Michael Edwards (Liverpool FC)

Sosok ini mungkin kalah tenar oleh nama sang manajer Jurgen Klopp. Tapi otak dan dalang dibalik dari skuad Liverpool saat ini adalah tak lain dan tak bukan Michael Edwards. Mengawali sebagai pemain professional di klub yang antah berantah, itupun hanya sebagai pemain pelapis alias cadangan mati. Merasa karirnya tak berkembang, dia memutuskan untuk melanjutkan studi di bidang IT dan Bisnis hingga akhirnya nasib membawanya kembali ke sepakbola buka sebagai pemain tetap sebagai negotiator. Edwards berhasil memboyong pemain kunci Liverpool saat ini seperti Van Dijk, Salah, Mane, Alisson dan Fabinho. Selain itu, dia berhasil melego Coutinho ke Barcelona yang dananya dipakai untuk mendapatkan tanda tangan bek tangguh Van Dijk.



4. Arsene Wenger (Arsenal FC)

Namanya lebih dikenal sebagai manajer dari meriam London, Arsenal. Ya, jabatannya memang sebagai manajer tapi dia memegang penuh pemain mana yang harus direkrut. Bukan main-main, pemain yang direkrut adalah pemain muda yang harganya masih sangat murah. Setelah dipoles dan ditempa oleh Wenger, pemain muda tersebut langsung bernilai sangat mahal saat di usia muda. Tak heran, Arsene Wenger dijuluki "The Prof" alias sang professor. Sebut saja Cesc Fabregas, Andrei Arshavin, Ashley Cole dan yang paling fenomenal adalah Tierry Henry. Tangan dingin Wenger memang ampuh dan seprti mempuanyai daya magic dalam memoles pemain muda. Tapi sayang, polesannya tidak pernah berhasil membawa Arsenal juara Liga Inggris.





Friday, June 12, 2020

Liga Inggris, Liga Spanyol dan Liga Italia, Resmi Dilanjutkan

Salam olahraga. Semenjak pandemi melanda, malam minggu dan minggu malam tontonan televisi seperti ada yang hilang. Ya, semenjak corona menerjang dataran eropa, semua kompetisi sepakbola ditunda untuk dilaksanakan. Bahkan, Perancis secara resmi menghentikan atau menyudahi kompetisi lebih awal.

Sebenarnya beberapa negara di Eropa sudah ada yang melanjutkan kompetisi di tengah pandemi, tetapi tidak terlalu ter-ekspose. Liga Jerman juga sudah melanjutkan kompetisi dari tanggal 16 Mei 2020. Sebelumnya memang sempat ramai di jagat maya terkakit keberlangsungan liga sepakbola bergengsi di tanah Eropa yaitu, Jerman, Inggris, Spanyol dan Italia. Seperti diketahui, di Liga Inggris perebutan menjadi juara kompetisi mungkin sudah bisa dibilang menjadi milik Liverpool, tetapi jika kompetisi dihentikan, Liverpool bisa saja gigit jari.

Lain halnya di negeri pizza, Italia. Perebutan scudetto masih memanas, dimana posisi puncak Juventus masih dibayangi ketat oleh Lazio di posisi kedua dengan selisih 1 poin. Hal yang sama juga terjadi di Liga Spanyol, puncak klasemen (Barcelona) hanya berselisih 2 poin dengan Real Madrid di posisi kedua.


Sedangkan Liga Italia, secara resmi kick-off tanggal 20 Juni 2020. Italia merupakan salah satu negara Eropa dengan korban covid-19 terbanyak. Penyelenggara Liga Italia diperkirakan akan merampungkan kompetisi lebih cepat, karena pertandingan akan digelar hampir setiap hari. Jadi kalau benar itu terealisasi, maka Liga Italia akan berakhir di tanggal 23 Juli 2020. Pertandingan akan dimainkan dalam 3 waktu yang berbeda yaitu, 17.15, 19.30 dan 21.45 waktu setempat.

Secara resmi, Liga Spanyol akan bergulir Jumat 12 Juni 2020 dengan pertandingan Sevilla vs Real Betis. Pihak penyelenggara Liga Spanyol berharap, kompetisi dapat diselesaikan dalam waktu 39 hari. Masih ada 11 pertandingan yang harus diselesaikan oleh Liga Spanyol.



Liga Inggris sendiri rencananya akan bergulir pada 17 Juni 2020 dan laga big match Manchester City vs Arsenal sebagai laga pembuka. Sedangkan Liverpool hanya butuh dua kali kemenangan untuk memastikan juara komptisi tahun 2020.


Monday, May 11, 2020

Football Competitions in Europe is Back

Yes, like an oasis in the middle of a barren desert. Several countries in Europe through their related institutions, have announced that they will continue the soccer competition which was delayed due to the corona virus. The plan to return to football competition in European countries is like a hope that we all have to fight this virus.

As is well known, since the outbreak of the corona virus has resulted in the cessation of soccer competition in Europe. Countries such as England, Italy, Germany, and Spain are countries that have quite an elite competition in terms of football. Actually France also has an elite soccer competition. But since corona outbreaks on European soil, France has decided to stop the competition completely and solidify PSG as league champions.

Starting in early May, several players from the English EPL competition, Italian Serie A, German Bundesliga and Spanish La Liga, were called in and have come to their respective clubs for medical tests. This is done as a health protocol and prior to the inaugural training to signal the start of the competition.

Real Madrid players and coaches at the media test site, Valdebebebas

It is not only Real Madrid who call their players home for medical tests. Barcelona has also called on its players and several other Laliga clubs have also called on players to conduct medical tests.

Seria A Italian League also did the same thing. The clubs have called back their players to do medical tests. Juventus and Lazio have undergone medical tests to the players and have done their first practice. The training that was held was quite unique, in one field there could only be 5 players and the coach was only monitoring from the sidelines.

In contrast to Italy, England and Spain are still in the stage of medical tests returning their players. Germany has decided that, the Bundesliga will start kick off starting Saturday, May 16, 2020. Football is a popular sport all over the world, no wonder this sport is very much awaited and enjoyed by its fans. Hopefully with the passing of soccer competition, can make people happy and increase body immunity and can fight covid-19.

Monday, June 3, 2019

Piala Dunia U-20, Panggung Talenta Muda

Piala Dunia dibawah usia 20 tahun, atau biasa dikenal dengan World Cup U-20 2019 sedang dihelat di Polandia. Tepatnya dari tanggal 23 Mei - 15 Juni 2019 dengan jumlah kontestan sebanyak 24 negara. Dari wilayah Asia diwakili oleh Korea Selatan, Jepang, Qatar, dan Arab Saudi. 

Pila Dunia U-20 bisa dikatakan sebagai panggung bagi talenta muda untuk unjuk kemampuan mereka, apalagi turnamen ini diselenggarakan ketika Liga telah berakhir yang artinya "jendela transfer" sudah dibuka. Klub-klub elit Eropa mulai menggeliat mencari pemain yang mumpuni, berbakat, dan tentunya dengan usia yang sangat muda.

1. Erling Braut Haland (Norwegia)
Striker muda yang saat ini berseragam FC Red Bull Salzburg ini berpostur 191cm dan mencetak 4 gol dalam waktu 21 menit saat Norwegia melibas Honduras di babak kualifikasi.


Karena qautrick yang dia cipatakan pada pertandinga tersebut, dikabarkan beberapa pencari bakat dari beberala klub eropa telah "mengintainya", walaupun belum ada tawaran resmi kepada klub tempat dia bernaung.

2. Lee Kang In (Korea Selatan)
Pemain jebolan akademi Valencia FC ini sukses mengawali karir seniornya bersama klub pada tanggal 30 Oktober 2018 dalam laga Copa del Rey melawan CD Ebro. Masuk akademi Valencia sejak usia 10 tahun, Lee sebenarnya [ernah menimba ilmu di akademi lokal Korea Selatan bersama Inchoen United.


Pekan ke-19, Lee menjalani debut pertamanya di La Liga bersama Valencia melawan Real Valladolid dan mencatatkan sejarah sebagai pemain termuda yang mengawali laga perdana dengan usia masih 19 tahun. Berkat penampilannya, dia masuk dalam skuat Korea Selatan dan membawa negaranya lolos ke fase berikutnya sebagai runner-up group dala Piala Dunia U-20.

3. Timothy Weah (Amerika Serikat)
Sepintas nama belakang yang tersemat sangat familiar dengan pcinta sepakbola tahun 90-an. Timothy Weah adalah putra dari Presiden Liberia, George Weah. Sejak tahun 2014, Timothy memilih untuk membela negara tempat dia dilahirkan yaitu, Amerika Serikat.


Timothy mendapatkan kontrak professional dari PSG di usia yang sangat muda. Nama Weah dari sang ayah tentu beban bagi dia, karena pecinta sepakbola akan mempunyai ekspektasi besar terhadap kemampuannya. Sang ayah yang pernah memeluk ballon d'Or  ini menjadi patokan untuk prestasi sang anak.

4. Dan Axel-Zagadou (Prancis)
Bek tengah dengan postur tinggi besar ini merupakan tembok tangguh bagi skuat Perancis di Piala Dunia U-20. Menimba ilmu di akademi PSG, secara mengejutkan Zagadou memutuskan hengkang ke Jerman berseragam kuning milik Borrusia Dortmund.


Meskipun ditentang oleh pihak keluarganya, Zagadou tetap melenggang ke pelukan Borrusia Dortmund dan di bulan Juni 2017 dia mendapat kontrak professional selama 5 tahun dan debut bersama Dortmund sebanyak 19 kali. Dia berharap, bisa menembus Timnas Perancis senior.


5. Diego Lainez (Meksiko)
Januari 2019, Lainez bergabung dengan Real Betis. Akan tetapi dia sudah merasakan atmosfir kompetisi eropa sejak usianya baru 18 tahun.


Berposisi sebagai winger dengan pergerakannya yang sangat lincah dan cepat, membuatnya bisa menembus Timnas Senior Meksiko saat berusia 18 tahun. Kecepatannya dalam menggocek si kulit bundar membuat lini pertahanan lawan sering dibuat kocar kacir.


Itulah 5 pemain yang sedang "manggung" di pentas Piala Dunia U-20, sekarang tinggal menunggu kejelian dari pencari bakat klub-klub eropa untuk memilih dan menembak mereka dengan sodoran kontrak bermain.

Terjawab Siapa Pelatih Lazio Musim Depan

Teka-teki pelatih Lazio  untuk musim depan yaitu, 2019-2020 terjawab sudah. Sempat diisukan setelah menjuarai Coppa Italia, Simone Inzaghi sebagai pelatih kepala akan hengkang. Beberapa nama dicalonkan untuk mengganti "Mr.Simo" salah satunya adalah Genaro Gattuso, pelatih kepala AC Milan.

Rumor itupun hanya kabar burung yang terbang bersama angin. Sebelumnya Mr. Simo juga dikaitkan dengan Juventus yang seperti diketahui baru saja ditinggalkan oleh Massimo Allegri. Dilansir dari Gialuca Di Marzio, bahwa Mr.Simo telah sepakat perpanjang kontrak kepelatihan dengan Lazio hingga dua musim ke depan.

Dikutip dari Football Italia, Senin (3/6/2019) "Kami memperbarui kontrak Inzaghi. Pembaruan ini terlepas dari apa yang dikatakan media. Saya tidak mengatakan hal yang berbeda" ujar presiden klub Claudio Lotito.

Simone "Mr. Simo" Inzaghi siap melatih Lazio musim depan

Perpanjangan kontrak sang pelatih juga tidak lepas dari persayaratan belanja pemain yang diajukan dan kabarnya disetujui oleh sang presiden klub. Sang pelatih meminta, jika harus menjual pemain kunci, maka harus mendatangkan pemain yang sepadan sebagai penggantinya.

Simone Inzaghi yang juga pernah berseragam biancocelleste ini, membawa Lazio finish di urutan delapan dan membawa pulang satu trophy Piala Coppa Italia. Prestasi ini bisa dikatakan di luar target dari klub yaitu, lolos ke Liga Champions.

Saturday, February 9, 2019

Klub Flamengo Berduka, Asramanya Kebakaran

Sepakbola Brazil kembali berduka. Tragedi kebakaran terjadi di sebuah asrama pusat pelatihan remaja milik salah satu klub sepakbola terbesar Brasil, Flamengo yang menyebabkan 10 pemain muda meninggal. Para korban itu sedang menginap di Ninho de Urubu, tempat latihan klub sepakbola Flamengo di Rio de Janeiro.

Para remaja juga terluka, salah satu di antara mereka mengalami luka serius. Ia telah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan khusus. Pihak berwenang telah memulai penyelidikan atas penyebab kebakaran.

Asrama Flamengo yang kebakaran


"AC itu terbakar dan saya lari keluar," kata Felipe Cardoso, pemain dalam tim U-17. "Puji Tuhan saya berhasil melarikan diri dan saya masih hidup."

Flamengo adalah salah satu klub terbesar di Brazil dan yang paling terkenal secara internasional. Mereka bermain di liga teratas Brazil, Campeonato Brasileiro Serie A, dengan kedudukan mereka di peringkat dua pada musim lalu. Mantan pemain klub tersebut yang paling tersohor antara lain peraih Piala Dunia Ronaldinho, Bebeto, dan Romario.

Flamengo, salah satu klub papan atas di Liga Brazil


Presiden club Rodolfo Landim mengatakan kepada wartawan bahwa ini adalah "tanpa diragukan lagi, tragedi terburuk yang pernah dialami klub" dalam riwayatnya selama 123 tahun.

"Hal terpenting bagi kami sekarang adalah berusaha meminimalkan rasa sakit dan penderitaan para keluarga".

Media lokal telah menerbitkan nama-nama korban, yang semuanya berusia antara 14 dan 16 tahun.


'Sepenuhnya dilalap api'
Menurut portal berita G1, api dimulai pada pukul 05:10 waktu setempat (14:10 WIB) dan berhasil dipadamkan sekitar dua jam kemudian.

Petugas pemadam kebakaran Letkol Douglas Henaut mengatakan kepada wartawan bahwa tim penyelamat berhasil mengamankan korban di luar bangunan, tapi "kami hanya menemukan jasad di dalam".

"Tempat itu sepenuhnya dilalap api," kata Henaut.

Area sekitar asrama dilanda badai hebat dan hujan deras dalam beberapa hari terakhir dan kondisi cuaca tersebut mungkin mengakibatkan fasilitas tanpa air dan listrik ketika kebakaran terjadi, lapor G1. Laporan media lokal mengatakan kebakaran terjadi di bagian bangunan asrama yang lebih tua dan telah dijadwalkan untuk dirobohkan.

Situs berita UOL Sports melaporkan bahwa dewan kota Rio de Janeiro mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa lisensi terakhir dikeluarkan untuk area tempat asrama itu dibangun adalah untuk lapangan parkir mobil, dan lisensi tersebut berlaku sampai Maret 2019.

Tidak diketahui apakah terdapat alarm asap saat kejadian. Pusat pelatihan Ninho de Urubu yang artinya Sarang Burung Bangkai, dinamakan demikian karena lambang klub adalah burung bangkai. Pusat pelatihan ini baru mengalami perluasan pada tahun lalu. Untuk perluasan itu, klub merogoh kocek yang lumayan mahal hingga 23 juta reals (Rp86 miliar), lansir kantor berita Reuters.

Pusat pelatihan tersebut meliputi asrama untuk para pemain muda, beberapa lapangan, taman air, sasana kebugaran, pusat kesehatan, dan stadion mini. Tim Flamingo dijadwalkan menghadapi saingan mereka, Fluminense, pada hari Sabtu (09/02) ini. Pertandingan telah ditunda, dan klub-klub lain menyatakan turut berduka cita.

Pemain Real Madrid Vincius Jnior, yang juga pernah bermain untuk Flamengo, mencuitkan emoji menangis, disertai tulisan, "Sungguh kabar yang menyedihkan. Berdoa untuk semuanya. Kuat kuat, kuat."

Ronaldinho juga menyatakan duka citanya atas "tragedi yang sangat buruk" dalam sebuah twit pada Jumat pagi. Ia mengunggah lambang klub Flamingo dalam hitam-putih.

Baru sekitar dua tahun lalu, dunia sepakbola Brazil diguncang dengan bencana ketika pesawat yang membawa tim sepakbola top Chapecoense jatuh di Kolombia. Dari 77 penumpang pesawat tersebut, 71 penumpang tewas.

5 Pelanggaran Terparah Dalam Sepak Bola

Dalam pertandingan sepakbola , kontak fisik antar pemain sudah pasti terjadi . Ada yang disengaja ada pula yang tidak disengaja . ...