loading...

Tuesday, March 5, 2019

Ezra Walian Dipanggil, Tapi Tak Ada Kabar

Timnas Indonesia U-23 dibawah asuhan Coach Indra Sjafri sudah memasuki pemusatan latihan. Nama Ezra Walian kembali masuk dalam daftar pemain yang dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-23. Namun hingga saat ini, pemain yang merumput di kasta kedua Liga Belgia bersama RKC Waalwijk itu belum memberikan kabar bisa atau tidak bergabung. Sebelumnya, Ezra juga dipanggil bergabung untuk mengikuti AFF Championship U-23 tetapi tidak mendapat ijin dari klubnya bernaung.


Ezra Walian berusaha merebut bola


Padahal, dua pemain lain yang juga berkarir di luar negeri seperti Egy Maulana Vikri (Lechia Gdank) dan Saddil Ramdani (Pahang FA) sudah memberikan kabar. Keduanya akan merapat dalam waktu dekat.

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri pun memperingatkan Ezra untuk segera merespon pemanggilan ini. Jika tidak ada kabar, mantan juru racik Bali United ini tak segan-segan mencoret namanya dari daftar.

"Ezra nggak tau entah di mana dia. Gak ada kabar soalnya. Saya sudah memberikan dua kali kesempatan kepada dia. Kalau minggu ini gak ada juga, out," ujar Indra usai memimpin latihan di lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2019).

"Egy tanggal 12 (Maret) berangkat dari sana berarti 13 akan datang di sini. Saddil juga rencananya tanggal 8," katanya menambahkan.


Agenda Uji Coba
TC ini merupakan rangkaian seleksi skuat yang akan bermain untuk Kualifikasi Piala AFC U-23 2020 di Vietnam pada 22-26 Maret 2019. Nantinya pada event tersebut, Indra hanya akan membawa 23 pemain dari 30 personil yang ikut TC.

Namun sebelum berangkat ke Vietnam, rencananya Timnas Indonesia U-23 bakal berlatih tanding melawan Bali United pada 17 Maret mendatang. Pertandingan uji coba ini pun sangat penting diikuti semua pemain.

"Jadi yang jelas tiga hari ini kita akan meningkatkan kebugaran pemain tapi dengan cara game taktikal. Ada possesion dan lain sebagainya. Yang penting pemain bugar dulu semua. Nanti baru kita masuk mencari pemain-pemain yang cocok dengan gameplan kita di Piala Asia nanti," imbuhnya

Tuesday, February 12, 2019

Extra Time Tak Cukup Selamatkan Persija

Impian Persija Jakarta untuk melaju ke babak selanjutnya di kualifikasi Liga Champions Asia 2019 terpaksa harus dikubur dalam-dalam. Walau sempat memberi perjuangan spartan, Macan Kemayoran terpaksa harus kalah dari tuan rumah Newcastle Jets lewat skor, 3-1.

Perjuangan militan dari Andritany Ardhiyasa dan kolega memang cukup menawan di laga ini. Sepanjang babak pertama misalnya, Persija terlihat mampu mengimbangi permainan tuan rumah. Bahkan, dua kali Persija mengancam melalui Riko Simanjuntak dan Alberto 'Beto' Goncalves. Praktis, babak pertama berakhir sama kuat, 0-0.


Di babak kedua, tuan rumah langsung menggebrak. Akselerasi Roy O'Donovan di sisi kiri pertahanan Persija, diakhiri dengan umpan mendatar yang mampu diteruskan jadi gol oleh Ronald Vargas. Skor 1-0 untuk tuan rumah.

Ryuji Utomo berjibaku menjaga pemain Newcastle Jets


Tersentak oleh gol tersebut, Persija merespons dengan meningkatkan intensitas serangan. Beto yang kelelahan digantikan oleh Novri Setiawan, sehingga menambahkan kecepatan di daya gedor Macan Kemayoran. Namun, Persija justru curi gol penyama kedudukan melalui skema sepak pojok. Umpan sepak pojok dari Riko berhasil disundul oleh Ramdani Lestaluhu dan sukses menyamakan skor menjadi 1-1.

Skor ini sendiri bertahan hingga akhir babak kedua dan memaksa diadakannya babak extra time. Namun nahas bagi Persija, keunggulan fisik Newcastle Jets tampak jelas di sini. Di babak tambahan, tuan rumah mencetak dua gol melalui suntingan gol sang kapten, Nigel Boogaard dan gol dari pemain pengganti, Matthew Ridenton. Skor 3-1 memastikan kekalahan Persija dan mengirim mereka ke AFC Cup 2019. Extra time tak cukup menjaga Persija untuk tetap berlaga di Liga Champions Asia.

Di AFC Cup 2019, Persija tergabung di Grup G bersama Ceres Nugros (Filipina), Becamex Binh Duong (Vietnam), dan Shan United (Myanmar).

Saturday, February 9, 2019

Klub Flamengo Berduka, Asramanya Kebakaran

Sepakbola Brazil kembali berduka. Tragedi kebakaran terjadi di sebuah asrama pusat pelatihan remaja milik salah satu klub sepakbola terbesar Brasil, Flamengo yang menyebabkan 10 pemain muda meninggal. Para korban itu sedang menginap di Ninho de Urubu, tempat latihan klub sepakbola Flamengo di Rio de Janeiro.

Para remaja juga terluka, salah satu di antara mereka mengalami luka serius. Ia telah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan khusus. Pihak berwenang telah memulai penyelidikan atas penyebab kebakaran.

Asrama Flamengo yang kebakaran


"AC itu terbakar dan saya lari keluar," kata Felipe Cardoso, pemain dalam tim U-17. "Puji Tuhan saya berhasil melarikan diri dan saya masih hidup."

Flamengo adalah salah satu klub terbesar di Brazil dan yang paling terkenal secara internasional. Mereka bermain di liga teratas Brazil, Campeonato Brasileiro Serie A, dengan kedudukan mereka di peringkat dua pada musim lalu. Mantan pemain klub tersebut yang paling tersohor antara lain peraih Piala Dunia Ronaldinho, Bebeto, dan Romario.

Flamengo, salah satu klub papan atas di Liga Brazil


Presiden club Rodolfo Landim mengatakan kepada wartawan bahwa ini adalah "tanpa diragukan lagi, tragedi terburuk yang pernah dialami klub" dalam riwayatnya selama 123 tahun.

"Hal terpenting bagi kami sekarang adalah berusaha meminimalkan rasa sakit dan penderitaan para keluarga".

Media lokal telah menerbitkan nama-nama korban, yang semuanya berusia antara 14 dan 16 tahun.


'Sepenuhnya dilalap api'
Menurut portal berita G1, api dimulai pada pukul 05:10 waktu setempat (14:10 WIB) dan berhasil dipadamkan sekitar dua jam kemudian.

Petugas pemadam kebakaran Letkol Douglas Henaut mengatakan kepada wartawan bahwa tim penyelamat berhasil mengamankan korban di luar bangunan, tapi "kami hanya menemukan jasad di dalam".

"Tempat itu sepenuhnya dilalap api," kata Henaut.

Area sekitar asrama dilanda badai hebat dan hujan deras dalam beberapa hari terakhir dan kondisi cuaca tersebut mungkin mengakibatkan fasilitas tanpa air dan listrik ketika kebakaran terjadi, lapor G1. Laporan media lokal mengatakan kebakaran terjadi di bagian bangunan asrama yang lebih tua dan telah dijadwalkan untuk dirobohkan.

Situs berita UOL Sports melaporkan bahwa dewan kota Rio de Janeiro mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa lisensi terakhir dikeluarkan untuk area tempat asrama itu dibangun adalah untuk lapangan parkir mobil, dan lisensi tersebut berlaku sampai Maret 2019.

Tidak diketahui apakah terdapat alarm asap saat kejadian. Pusat pelatihan Ninho de Urubu yang artinya Sarang Burung Bangkai, dinamakan demikian karena lambang klub adalah burung bangkai. Pusat pelatihan ini baru mengalami perluasan pada tahun lalu. Untuk perluasan itu, klub merogoh kocek yang lumayan mahal hingga 23 juta reals (Rp86 miliar), lansir kantor berita Reuters.

Pusat pelatihan tersebut meliputi asrama untuk para pemain muda, beberapa lapangan, taman air, sasana kebugaran, pusat kesehatan, dan stadion mini. Tim Flamingo dijadwalkan menghadapi saingan mereka, Fluminense, pada hari Sabtu (09/02) ini. Pertandingan telah ditunda, dan klub-klub lain menyatakan turut berduka cita.

Pemain Real Madrid Vincius Jnior, yang juga pernah bermain untuk Flamengo, mencuitkan emoji menangis, disertai tulisan, "Sungguh kabar yang menyedihkan. Berdoa untuk semuanya. Kuat kuat, kuat."

Ronaldinho juga menyatakan duka citanya atas "tragedi yang sangat buruk" dalam sebuah twit pada Jumat pagi. Ia mengunggah lambang klub Flamingo dalam hitam-putih.

Baru sekitar dua tahun lalu, dunia sepakbola Brazil diguncang dengan bencana ketika pesawat yang membawa tim sepakbola top Chapecoense jatuh di Kolombia. Dari 77 penumpang pesawat tersebut, 71 penumpang tewas.

Berkat Ole, Setan Merah Mendepak Chelsea

Anthony Martial bisa dikatakan menjadi MVP dalam pertandingan melawan tuan rumah Fulham. Anthony Martial tampil gemilang pada laga Fulham vs Manchester United dalam pekan ke-26 Premier League - kasta teratas Liga Inggris - di Stadion Craven Cottage, Sabtu (9/2/2019) malam WIB.

Laga Fulham vs Man United ini dimenangi tim tamu dengan skor 3-0. Gol tim berjulukan Setan Merah itu dicetak oleh Paul Pogba pada menit ke-14, menit ke-65 melalui eksekusi penalti, dan Anthony Martial (23'). Kemenangan ini membuat Manchester United menempati peringkat keempat dengan koleksi 51 poin, menggeser Chelsea (50 poin) yang baru akan bertanding pada Minggu (10/2/2019). Adapun Fulham berada di peringkat ke-19 dengan 17 poin.

Pada babak pertama, Fulham yang tampil di depan pendukungnya sendiri malah sedikit kewalahan. Pemain asal Perancis, Paul Pogba memecah kebuntuan pada menit ke-14 setelah memanfaatkan umpan Anthony Martial. Setelah memberikan assist, Martial berhasil menambah keunggulan Manchester United pada menit ke-23 dengan aksi individualnya. Dengan gol tersebut, Martial kini sudah terlibat langsung dalam 50 gol di Liga Inggris, lebih banyak dari pemain Manchester United lain sejak debutnya atau terhitung per September 2015. Hingga babak pertama berakhir, skor bertahan 2-0 untuk keunggulan Manchester United.

Anthony Martial berselebrasi dengan Paul Pogba


Pada babak kedua, pemain asal Perancis lagi-lagi memberikan keunggulan buat "setan merah", Pogba mencetak gol lagi melalui eksekusi penalti pada menit ke-65. Hingga laga berakhir, skor bertahan 3-0 untuk keunggulan Manchester United atas Fulham.


Berikut susunan pemain Fulham vs Manchester United.

Fulham (4-2-3-1): 25-Sergio Rico; 4-Denis Odoi, 20-Maxime Le Marchand, 13-Tim Ream, 23-Joe Bryan (3-Ryan Sessegnon 81'); 5-Calum Chambers, 24-Jean Michael Seri; 12-Ryan Babel (10-Tom Cairney 77'), 19-Luciano Vietto, 14-Andre Schuerrle (22-Cyrus Christie 53'); 9-Aleksandar Mitrovic. 

Pelatih: Claudio Ranieri


Manchester United (4-3-3): 1-David de Gea; 20-Diogo Dalot; 12-Chris Smalling; 4-Phil Jones; 23-Luke Shaw; 21-Ander Herrera (3-Eric Baily 85'), 31-Nemanja Matic, 6-Paul Pogba (39-Scott McTominay 74'); 8-Juan Mata, 9-Romelu Lukaku, 11-Anthony Martial (7-Alexis Sanchez 70') 

Pelatih: Ole Gunnar Solskjaer 

Crstian Gonzales Tak Lagi Berseragam PSS Sleman

Terjawab sudah kepastian dari mantan striker Timnas Indonesia, Cristian Gonzales. PSS Sleman memutuskan melepas penyerang gaek, Cristian 'El Loco' Gonzales. 'Super Elang Jawa' julukan PSS Sleman memilih tak memperpanjang kontrak pemain kelahiran Uruguay ini.

Posisi yang ditinggal oleh Gonzales sangat krusial, pasalnya dalam keberhasilan PSS menjuarai Liga 2 musim 2018 lalu. Dia mencetak 15 gol, menunjukkan ketajamannya kendati sudah berusia 42 tahun.


Cristian Gonzales melakukan selebrasi usai mencetak gol ke kandang lawan


"El Loco kita tidak ada komunikasi lagi, iya (dilepas), begitulah kira-kira," kata Manajer PSS Sleman, Retno Sukmawati saat dihubungi detikSport, Sabtu (9/2/2019).

Retno tidak menjelaskan apa alasan manajemen tidak memperpanjang kontrak Gonzales. Guna menutup lubang posisi yang ditinggalkan Gonzales, manajemen PSS kini memburu penyerang asal Brasil. Retno mengaku telah mengirimkan proposal penawaran kepada pemain negeri Samba itu.


"Kemarin kami sudah kirim negosiasi ke agen dan pemainnya. Saat ini kami menunggu jawabannya, karena pemain itu juga menunggu surat penawaran kita," sebutnya. 

Meski demikian, Retno belum bersedia membocorkan siapa nama pemain tersebut. Dia hanya menyebut pemain itu belum pernah bermain di kompetisi sepakbola Indonesia. 

"Belum pernah main di Liga Indonesia. Nanti kalau ada info lanjutan kami sampaikan," imbuhnya. 

Monday, January 28, 2019

Lechia Gdanks Tak Beri Ijin Egy Maulana Vikri Membela Timnas

Piala AFF U-22 dalam hitungan minggu akan segera digelar di negeri Kamboja. Berita mengejutkannya adalah, tiga negara yaitu Singapura, Laos dan Brunei Darussalam menyatakan mundur dari kompetisi ini.

Tak kalah mengejutkan juga, datang dari Timnas Indonesia U-22, anak asuh Indra Sjafri ini kemungkinan tidak akan diperkuat oleh wonderkid Egy Maulana Vikri. Lechia Gdanks, klub tempat Egy berlabuh tak memberikan ijin untuk Egy berlaga menggunakan lambang garuda di dada.


"PSSI sudah menerima surat balasan Lechia Gdansk dan RKC Waalwijk bahwa Egy Maulana dan Ezra Walian tidak bisa dilepas ke timnas U-22 Indonesia. Dua pemain ini masih dibutuhkan klub mereka untuk berkompetisi," kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria.


Namun begitu, Ratu Tisha menyatakan bahwa pelatih timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri, telah memiliki opsi pemain lain.

"Hal ini pun sudah kami komunikasikan dengan coach Indra. Beliau pasti sudah mempunyai opsi pemain lain bila mereka tidak bisa bergabung," ujarnya menambahkan.


Jika melihat pada daftar pemain saat ini, pemain muda Persib Bandung, Billy Keraf, bisa masuk dalam opsi lain Indra Sjafri. Pasalnya, Billy memiliki kesamaan posisi dengan Egy sebagai penyerang sayap di skuat Garuda Muda. Apalagi, Billy juga mempunyai kecepatan yang sempat menghebohkan sepak bola tanah air ketika membela Maung Bandung di Liga 1 2017.

Aksi solo run Billy ketika membela Persib melawan Perseru Serui cukup menjadi perbincangan hangat di media sosial. Selain itu, Billy juga sempat merasakan bermain di Asiop Apacinti seperti halnya Egy ketika masih junior. Nama Billy sudah tidak asing lagi bagi timnas Indonesia, sebab ia juga pernah membela timnas dalam kelompok usia 12 dan 14 tahun.

Billy Keraf saat membela PERSIB


Selain Billy, Indonesia juga masih punya Terrens Puhiri yang tak kalah membuat heboh jagad dunia sepakbola lewat aksi solo run-nya saat membela Borneo FC. Lewat aksi tersebut, Terrens diganjar dengan rewards sebagai pemain pinjaman di klub Thailand, Thai Port FC selama semusim tahun 2018.

Terrens Puhiri saat berseragam Thai Port FC


Menarik menanti siapa pengganti sosok Egy dalam skuat timnas U-22 Indonesia di Piala AFF U-22 2019.

Wednesday, January 2, 2019

PSSI Bisa Apa??

Beberapa bulan lalu, di Indonesia sempat viral dan ramai mengenai sepakbola. Apalagi kalau bukan induk organisasi sepakbola Indonesia, PSSI. Setelah kegagalan Timnas Senior di ajang Piala AFF Championship 2018 yang tidak berhasil menembus babak kualifikasi dan hanya berhasil finish di posisi ke tiga klasemen akhir. Indonesia menambah panjang catatan prestasi kegagalannya dalam kompetisi AFF Championship.


Sebelum berlaga di AFF Championship 2018, polemik kepala pelatih Timas Senior pun terjadi. Pelatih sebelumnya yaitu Luis Milla yang berhasil membawa perubahan dalam permainan timnas dianggap gagal. Memang Luis Milla tidak berhasil membawa Timnas Indonesia berlaga di semifinal Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, tetapi dari pengamat sepakbola dan para pemain berpikiran sebaliknya. Coach Milla sapaan akrab dari Luis Milla dianggap telah memberikan perubahan besar dalam visi misi dan cara bermain dari Timnas Indonesia.


PSSI sempat mengatakan kalau untuk AFF Championship, Luis Milla masih tetap akan memimpin Timnas Indonesia. Tetapi kenayataannya, Luis Milla diganti dan menunjuk Bima Sakti untuk menahkodai Timnas berlaga di AFF Championship 2018. Di bawah asuhan Coach Bima, Timnas Indonesia seperti tidak punya pola dalam permainan, baik itu menyerang maupun bertahan. Coach Bima pun selalu ber-eksperimen dengan merubah line up pemain inti di setiap pertandingan. Bahkan saat melawan Timor Leste, Indonesia nyaris dipermalukan di Gelora Bung Karno.


Setelah kegagalan Timnas tersebut, akhirnya merembet kepada kompetisi Liga 1, Liga 2 dan Liga 3. Match fixing atau pengaturan skor menjadi issue dan akhirnya muncul ke publik secara gamblang saat pertandingan terakhir PSMP Mojokoerto melawan Aceh United. Saat pemain PSMP Mojokerto hendak melakukan pinalti, tanpa diduga bola yang ditendang melenceng jauh dari gawang. Pengamat dan pelatih sepakbola pun menyatakan bahwa itu tindakan yang aneh.


Setelah kejadian tersebut, beberapa kasus pun bermunculan salah satunya adalah pengakuan manajer dari Madura FC yang secara terang-terangan mendapat tawaran sejumlah uang dari EXCO PSSI untuk mengalah di kandang PSS Sleman. Pernyataan manajer Madura FC ini saat diwawancarai dalam program talk show, Mata Najwa.


Setelah kejadian tersebut, sampai sekarang masih jadi pertanyaan.. PSSI Bisa Apa?

King Indonesia ! Mulai Menunjukkan Kekuatannya

 Pertandingan Indonesia melawan Arab Saudi pada tanggal 19 November 2024 di Stadion Gelora Bung Karno adalah titik balik dari Timnas Indones...