Piala Eropa 2024 telah
berakhir dengan Spanyol menjadi juara Piala Eropa 2024. Juara bertahan Italia
gagal mempertahankan gelar jawara Eropa 2020. Italia gugur di fase 16 besar,
dihentikan oleh Swiss dengan skor telak 2-0. Kita akan ajak penggemar
Italia untuk flash back beberapa tahun belakang, mengenang kembali skuat Italia
yang berada dibawah mistar gawang. Bisa dikatakan, Italia cukup banyak memiliki
penjaga gawang yang cukup melegenda.
1. Dino Zoff
Julukannya adalah il ragno atau si laba-laba. Dino Zoff lahir pada 28
februari 1942 di daerah Gorizia, Italia. Secara resmi, Dino Zoff dipanggil
untuk memperkuat timnas Italia dari tahun 1968 hingga 1983. Total penampilan
bersama Gli Azzuri adalah sebanyak 112 penampilan. Dino Zoff adalah pemain
tertua yang mengangkat Piala Dunia ketika Italia menjuarai piala dunia 1982,
dengan usia 40 tahun 4 bulan 13 hari.
Dino Zoff adalah satu-satunya penjaga
gawang Italia yang memenangkan Piala Dunia dan Kejuaraan Eropa. Dino Zoff juga
memegang rekor waktu bermain terlama tanpa kebobolan di turnamen internasional
selama 1.142 menit pada tahun 1972 dan 1974.
Di level klub, Dino Zoff sukses
bersama Juventus dengan 6 gelar Serie A, 2 gelar Coppa Italia, dan 1 Piala
Europe League UEFA. Dino Zoff terakhir aktif dalam dunia sepak bola adalah
sebagai pelatih Fiorentina di tahun 2005.
2.
Gianluigi Buffon
Lahir pada tanggal 28 Januari 1978 di Carrara, Italia. Super Gigi
dia dipanggil oleh para penggemar. Memulai karir sepak bola dari klub Parma
selama 6 tahun sebelum akhirnya berlabuh dan bertahan cukup lama di lavechia
signoa Juventus, selama 17 tahun sebelum akhirnya memutuskan pindah ke perancis
bersama Paris Saint german.
Bersama Italia, Buffon sudah melakoni 176 laga di level
senior. Debutnya bersama timnas italia pada tanggal 29 oktober 1997, saat
usianya masih 19 tahun sebagai pengganti Gianluca Pagliuca yang mengalami
cidera saat playoff piala dunia 1998.
Pada piala dunia 2006 di jerman, buffon
berperan besar dalam kesuksesan Italia menjadi juara Piala Dunia. Bermain
imbang 1-1 dalam waktu normal dan harus diselesaikan dengan adu pinalti, Buffon
berhasil menepis tendangan pinalti David trezeguet. Atas performanya tersebut,
Buffo diganjar penghargaan Lev yashin, sebuah penghargaan bagi penjaga gawang.
3.
Angelo Peruzzi
Bertubuh agak sedikit kekar sehingga secara postur tubuh terlihat tidak
terlalu tinggi, itulah ciri khas dari Angelo Peruzzi. Tingginya hanya sekitar
1.8 m bisa dibilang bukan ukuran ideal seorang penjaga gawang dari benua eropa.
Tetapi hal itu bukan menjadi halangan buat Angelo “the Tyson” Peruzzi untuk
menunjukkan performa dia sebagai penjaga gawang. Lahir pada tanggal 16 februari
1970 di viterbo, italia. Peruzzi banyak menghabiskan karirnya sebagai pemain bersama
Juventus.
Delapan tahun Peruzzi bersama si nyonya tua, Peruzzi menjuarai 3x
serie A, 1x coppa italia, 2x super coppa dan di tahun 1996 ikut membawa
Juventus meraih gelar liga champions dengan megalahkan Ajax lewat adu pinalti.
Bersama timna italia, Peruzzi telah tampil sebanyak 31 kali dalam 11 tahun.
Peruzzi sempat keluar dari timnas italia dikarenakan cidera yang dialaminya.
Peruzzi Kembali ke timnas italia di tahun 2006 saat dibawah asuhan
marcello lippi sebagai kiper kedua setelah Buffon. Di tahun tersebut, walaupun
hanya bermain 2x saat babak group, peran Peruzzi sangatlah vital karena sebagai
tokoh kunci di ruang ganti menurut rekan setimnya daniele de rossi. Italia
meraih juara dunia 2006 untuk ke empat kalinya.
4.
Gianluca Pagliuca
Lahir di Bologna, Italia 18 desember 1966. Gianluca Pagliuca adalah
salah satu kiper andalan timnas Italia. Selama 8 tahun bersama skuat Gli Azzuri
1990-1998, Pagliuca sudah tampil sebanyak 39 kali, termasuk tampil di olimpiade
di tahun 1996. Pada piala dunia 1994 di Amerika Serikat, dibawah asuhan Arigo
Saachi dia mendapatkan tempat sebagai kiper utama walaupun agak sedikit
kontroversial ketika dia harus mendapatkan kartu merah saat melawan Norwegia.
Pagliuca kembali tampil di babak perempat final hingga final melawan Brazil.
Italia pun harus mengakui kekalahan dalam adu pinalti. Secara resmi, Pagliuca
masuk skuad Italia selama 3x piala dunia berturut-turut 1990, 1994, 1998. Di
tahun 1995, Pagliuca sempat terhenti menjadi kiper timnas Italia, ketika
munculnya Angelo Peruzzi yang menjadi kiper utama. Pada level klub, Gianluca Pagliuca cukup loyal pada klub yang dia bela. Sehingga tidak banyak klub yg pernah memakai jasanya.
Sampdoria 1987-1994, Inter Milan 1994-1999, Bologna
1999-2006 dan Ascoli 2006-2007. Bersama Sampdoria, pagliuca meraih scudetto dan
piala winners. Pasca pensiun sebagai pemain professional, Pagliuca kembali ke
kota asalnya Bologna untuk kembali sebagai pelatih muda untuk melatih pada
posisi penjaga gawang. Selain itu dia juga aktif memberikan komentar di
media-media olahraga.
5.
Francesco Toldo
Lahir di padua, Italia 2 Desember 1971 dengan tinggi 1.96 meter.
Francesco Toldo adalah salah satu kiper Italia yang cukup menjadi legenda.
Pernah membela di beberapa klub, Toldo meraih kesuksesan saat membela
Fiorentina dari tahun 1993-2001 dengan 266 penampilan. Bersama Fiorentina, Toldo
berhasil menjuarai Coppa Italia sebanyak 2x dan Supercoppa Italia 1x serta satu
edisi Liga Champions. Sebelum Fiorentina bangkrut, Toldo dijual ke Parma untuk
menggantikan Buffon yang hengkang ke Juventus.
Angka penjualan Toldo sudah
deal, tetapi Toldo menolak untuk pindah ke Parma. Toldo memilih untuk membela
Inter Milan dari tahun 2001-2010 dengan 148 penampilan. Di level timnas Italia,
toldo sudah tampil sebanyak 28 pertandingan. Dia berseragam biru Gli Azzuri
dari tahun 1995-2004. Persaingan kiper di timnas Italia cukup berat, Toldo
harus bersaing dengan Gianluca Pagliuca dan Angelo Peruzzi. Toldo terpilih
sebgai kiper untuk Euro 2000 dan membawa Italia menjadi runner-up.
Di kejuaraan Euro 2000, Toldo berkontribusi memulangkan tuan rumah Belanda dan Belgia. Toldo
menyelamatkan pinalti saat melawan belanda di waktu normal dan 2 tendangan saat
adu pinalti. Di final, italia harus menyerah dari Perancis melalui gol emas David Trezeguet. Di tahun 2004, Toldo mengumumkan pensiun dari timnas, laga
persahabatan melawan Ceko 18 Februari 2004 adalah laga terkahir sekaligus laga
perpiasahan bagi Toldo dengan timnas Italia.